TERJEBAK DALAM DOSA CINTA
Dalam upaya untuk menghindari konflik, dia memutuskan untuk lebih fokus pada keluarganya dan berusaha menjadi suami yang lebih baik bagi
dan tawamu," bunyi pesan itu, mengingatkan semua kenangan indah yang mereka bagi. Dalam kebingungan dan godaan
kesalahannya. Hatinya berdegup kencang saat ia menyadari apa yang telah terjadi. Ketika Lila m
enghubungi Lila, berusaha untuk memperbaiki keadaan. "Sayang, aku tidak tahu apa yang terja
a mengirimi aku pesan itu?" Lila b
mana itu bisa terjadi. Mungkin ada kesalahan saat aku mengetik. Aku ingi
au tidak jujur padaku sekarang, aku tidak tahu apa yang
jam jantung Arief. Dia tahu bahwa kebohongannya semakin dalam, dan
gan tenang. Aku akan pulang secepatnya, dan kita bisa berbicara tentang apa yang
harus percaya siapa, Arief. Apakah ini semua hanya
da yang lebih penting bagiku selain kamu dan anak-anak. Aku
rief sampai di rumah, suasana hatinya sangat kelam. Dia tahu bahwa dia tidak hany
ga, Arief merasa ketakutan akan apa yang akan terjadi. "Kau tidak datang lebih a
tidak bermaksud mengirimu pesan itu," Arief berus
tu yang sangat salah dalam hidup kita, dan kau tidak mau terbuk
mau kehilanganmu, Lila," Arief mengaku, berusaha mencari cara untuk
pan tajam. "Jika kau mencintaiku, mengapa kau mengirimkan
asa takut akan menghancurkan keluarganya menghalanginya. "Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan semua ini.
?" Lila bertanya, matanya mulai berkaca-kac
a merasa seolah dunia di sekelilingnya hancur. "Aku berjanji, aku akan melakukan yang terbaik
Arief tahu bahwa dia harus segera mengambil keputusan, entah untuk mengha
ersalah dan penyesalan. Tidur terpisah di tempat tidur yang sama, terasa semakin dingin dan menyakitkan. Dalam pik
saha untuk bersikap normal saat sarapan bersama Lila dan anak-anak. Namun, ketegangan di antara mereka
wajahnya tampak pias. Arief mengangguk, tetapi pikirannya sudah melayang jauh, berusaha mer
lami Arief. Anak-anak bermain riang, sementara Lila mengamati mereka dengan senyuman yang dipaksakan. Arief mengamati
amaan yang hangat. Namun, setiap tawa dan canda terasa hampa. Dia merindukan Clara, wanita yang telah men
alah yang terus menggerogoti, dia menjawabnya. "Arief, aku rindu kamu. Ke
ku tidak menghindar, Clara. Hanya... ada
ani menghadapi apa yang kita miliki?"
askan. "Aku mencintaimu, tapi aku juga men
tu tidak adil," Clara berkata, nada suaranya berubah menjadi taj
ktu untuk berpikir," jawabnya, suara
il keputusan, tetapi rasa takut akan kehilangan Lila dan anak-anak terus menahannya. Dalam perjal
u, menatap layar ponselnya. Tanpa berpikir panjang, dia mendekati Lila dan merasakan ket
natapnya dengan mata penuh pertanyaan. "Kau bilang kau menc
telah membuat kesalahan. Aku ingin memperbaikinya, Lila
n percaya padamu, Arief, tetapi setiap kali kau pergi,
a, "Aku berjanji, tidak akan ada lagi rahasia. Mari kita bicarakan ini
ngan. "Jujur? Apa kamu bisa melakukan itu, Arief? Selama ini aku hany
akan berusaha, Lila. Aku tidak ingin kita terjebak d
harus menghadapi Clara dan mengakhiri hubungan terlarang itu. Dia merasa terhimpit antara dua dunia yang s
n Clara tetap mengintai, menuntut perhatian dan janji yang belum bisa dia tepati. Dalam perjala
ambu