TERJEBAK DALAM DOSA CINTA
m cahaya pagi yang lembut. Semalam, mereka berbicara tentang segala hal-tentang pekerjaan, impian, dan keinginan. Wanita itu, Nia, adalah seorang rekan dari perusahaan lain ya
Dia melihat ke arah sofa, tetapi wanita itu tidak ada di sana. Hatinya mulai berdebar, dan dia se
a akhirnya dia menemukan kartu namanya di meja, dia merasakan getaran
mengetahui tentang kejadian ini, semua yang telah dia perjuangkan untuk memperbaiki hubu
i cerita, dan saat minuman mulai mengalir, keintiman itu tumbuh lebih dalam. Namun, d
i tahu apakah ada yang melihat Nia atau jika dia pergi ke tempat lain. Dalam perjalanan, pikirannya
bertanya pada beberapa orang yang ada di sana jika mereka melihat
an Lila mendengar berita ini. Ia teringat pada pesan yang pernah dia kirimkan kepada Mira. Sepertinya
kan pesan atau menghubungi pihak manapun. Dia berharap wanita itu tidak me
elisahan yang tak tertahankan. Saat dia memasuk
pulang? Aku merasa ada yang aneh," suara
erjaan yang harus diselesaikan," Arief mencoba me
rlu berbicara. Ada hal yang menggangguku," Li
rus menemukan Nia dengan cepat, tetapi di saat yang sama, dia harus menjaga
petunjuk yang bisa membawanya pada jejak keberadaan wanita itu. Ia teringat bahwa Nia pernah menyebut
tu," pikir Arief, bergegas keluar dari hotel, memutus
ngkerama dan menikmati kopi. Dia mencari sosok Nia di antara kerumunan, tetapi tidak ada tanda-t
inya terasa kacau. Setelah berkeliling dan mencari, akhirnya dia melihat sosok Nia berdir
, mencoba menarik p
t melihat Arief. "Arief
dan aku khawatir," jawab Arief, berusaha te
enjelaskan. "Aku tidak ingin mengganggu hidupmu. Kita
gkapkan apa pun. "Tapi kita perlu membicarakan apa yang terj
terus berbohong kepada diriku sendiri. Kita seharusnya tidak pernah te
Nia. "Tapi kita punya waktu yang indah. It
idak layak mendapatkan semua ini," j
ngin meninggalkan kenangan indah yang mereka miliki. Namun, dia harus me
ya. Tapi aku harus jujur pada Lila. Aku tidak ingin
ta akan menyimpan ini sebagai kenangan. Semoga kita bisa menem
tahu ini adalah langkah yang tepat. Saat dia berjalan keluar dari galeri, pikirannya kembali pada Lila dan
intu terasa berat, seolah ada beban yang mengikat kakinya. Dia tahu bahwa pertemuan dengan
ktivitasnya. Arief mengamati sosok istrinya, wajahnya yang penuh konsentrasi dan kerinduan yang tidak terucapkan. Di
ku kira," Lila berkata, tersenyum tanpa men
us diselesaikan," Arief menjaw
sial untuk ulang tahunmu," Lila melanjutkan, ta
menghargainya," Arief berkata, ber
atapnya, seolah menunggu sesuatu. Arief bisa merasakan ketegan
icarakan," Arief membuka pe
-baik saja?" Lila berta
menjawab, dengan hati yang berdebar. "Selama beberapa
atanya melebar.
rselingkuh, Lila. Dengan seorang wanita yang aku temui saat perjalanan bisnis. Aku tahu
erapa lama ini berlangsung, Arief? Menga
ya. "Aku merasa kosong, dan aku mencari penghiburan di tempat ya
u hanya dianggap sebagai istri yang tidak ada artinya? Apakah semua
u kehilangan arah. Aku membiarkan diriku terjerumus ke dalam keboh
"Jadi, apa yang akan kamu lakukan sekarang? Apa kamu ingi
ingin memperbaiki apa yang telah rusak antara kita. Aku tahu ini akan sulit, te
kamu benar-benar bisa?" Li
api aku bertekad untuk menjadi suami yang lebih baik dan menghargai semua y
ani ini bersama. Kita bisa pergi ke konselor, berbicara tentang apa
a masih mengalir di pipinya. "Aku perlu waktu, Arief. Aku tidak
n hatinya hancur. "Aku akan menunggu, ap
rnya istrinya, dan rasa bersalahnya semakin dalam. Ia tidak tahu apakah mereka bisa me
menunjukkan bahwa dia benar-benar ingin memperbaiki hubungan mereka. Dia kembali kepada rutinitas sehari-hari, tetapi
ang masih ada dan rasa sakit yang menyakiti jiwanya. Meskipun mereka berb
yang baik, meskipun dia tahu bahwa proses penyembuhan akan memakan waktu. Mereka membuat janji untuk berte
Arief melihat Lila di sampingnya, wajahnya tampak tegang. Mereka mulai membahas perasaan
a berdua bisa saling mendukung dan berkomunikasi dengan lebih baik,"
dan pengkhianatan menghantuinya. "Aku merasa seperti semua waktu yang kita habiskan bersa
kipun ada ketegangan, Arief merasa bahwa membuka diri
kembali, meskipun masih penuh kehati-hatian. Mereka mulai berbicara lebih banyak tentang hara
a berusaha untuk fokus pada pemulihan, bayang-bayang Nia masih mengganggu pikir
uk di ponselnya. Dengan ragu, dia memeriksa layar dan melihat
mendalam: *"Arief, aku butuh kamu. Ad
a menjadi bencana bagi segala usaha yang telah mereka lakukan untuk memperbaiki h
snya telah ditinggalkan? Keduanya adalah cinta yang tak terpisahkan, tetapi saat ini, satu cinta harus diutamakan-apa
rang akan menentukan masa depannya-dan
ambu