TERJEBAK DALAM DOSA CINTA
gan terlarang terus menghantuinya. Setiap malam ketika ia pulang, senyuman Lila menjadi pengingat akan semua kebohongan yang harus ia pertahankan. Ia te
habiskan waktu lebih banyak dengan keluarga, membantu anak-anak dengan PR mereka, dan merencanakan akhir pekan bersama L
kspresi yang tidak biasa. Arief merasakan denyut jantungnya meningkat saat melihat wajah istri
bertanya sambil berusaha me
yang menyala. "Aku menemukan pesan ini di teleponmu." Suara
nya kalimat sederhana, tetapi cukup untuk menimbulkan kecurigaa
nghancurkan hidupnya. "Lila, itu... itu hanya pesan lama dari te
snya skeptis. "Kau tidak pernah m
m, tetapi itu hanya membuat Lila semakin curiga
ri kebenaran di balik kata-katanya. "Tapi mengapa
tanpa mengungkapkan kebenaran. "Karena aku kadang-kadang ingin mengingat kenangan lama. Tema
erlu menyimpan rahasia dariku?" Lila
p, menunggu ledakan yang mungkin akan menghancurkan hidup mereka. "Lila, sayang, itu hanya kesalahpahaman. Aku cinta kamu, tid
hat gelisah? Aku bisa merasakannya, Arief. Ini bukan hanya tentang pesan i
n dalam hubungan mereka, tetapi kebenaran tentang Clara yang membebani hatinya. "Aku berjanji untuk lebih terb
dengan curiga. "Aku ingin percaya padamu, Arief. Tapi aku
a yang tulus untuk Lila dan mengakui cinta terlarang yang membebani jiwanya. "Tidak, L
bersebelahan, Arief terjaga dalam gelap, merasa semakin terjebak dalam kebohongan. Dia tahu bahwa untuk setiap kebohongan yang ia ucapkan, ad
nti memikirkanmu," tulisnya. Arief menatap pesan itu dengan rasa bersalah yang semakin mendalam. Ia tahu bah
gelombang rasa bersalah dan ketakutan yang semakin mendalam. Dia berusaha untuk tidak membalas pesan itu, tetapi semakin ia me
i ruang tamu. Wajahnya terlihat lebih tegang dari sebelumnya. "Kau kembali lebih awal," kata
b, berusaha terdengar santai. Namun, saat dia menghinda
kemudian dia bertanya, "Arief, ap
encang. "Tentu saja,
ang kau sembunyikan dariku. Sesuatu yang lebih dari sekada
tetapi hatinya berteriak bahwa dia telah berbohong. "Lila, aku berusaha menjadi suam
u. Kita bisa menghadapinya bersama. Aku tidak ingi
yang penuh harapan, rasa bersalahnya semakin menggerogoti jiwanya. "Aku berjanji, aku tidak akan menyimpan rahasi
ila bertanya, matanya
buatku lelah. Mungkin aku hanya butuh waktu un
au tidak perlu menghadapi semuanya sendirian. Aku se
ogoti dirinya terlalu kuat. Dalam upaya untuk meredakan ketegangan, Arief menggenggam tangan Lila dan berkata
akan mengurus semuanya." Dia tersenyum, tetapi senyuman itu tampak
di. Dia tahu bahwa kebohongan yang dia ciptakan semakin menumpuk. Meskipun dia berusaha untuk bersikap
lara. "Kapan kita bisa bertemu lagi?
atinya terasa berat. Setiap pesan yang ia terima adalah penginga
nya terus melayang. Akhirnya, saat istirahat, ia memutuskan untuk menghubung
suaramu," suara Clara menga
stikan kau baik-baik saja," jawab
Kapan kita bisa bertemu?" tanya Clara, nada
sangat rumit. Aku tidak ingin melukai Lila,"
ti ini, Arief. Kita memiliki sesuatu yang istimewa, dan kita
Clara, tetapi ia juga mengingat Lila dan semua yang telah mereka bangun b
i bayangan Clara terus mengganggu pikirannya. Setiap kali dia melihat Lila tersenyum, ra
f tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Sayang, apa k
"Apa maksudmu? Kita sudah mencoba
encari aktivitas baru yang bisa kita nikmati bersama?" Arief b
kan ini, atau mungkin pergi ke bioskop?" Lila tersenyum, tetapi
jaga cinta mereka, tetapi hatinya terus tertarik pada dua kehidupan yang berbeda. Ketika Lila b
ngakhiri semua ini-sebelum semua kebohon
ambu