Mengejar Cinta Pak Dosen
ng setelah merapika
hat berkeringat dan gugup. Aera juga merasakan hal yang sama. Jantungnya
ntikan yang klasik dan elegan. Rambut hitamnya yang panjang mengalir lembut seperti sutra, membingkai wajah
era terbakar api cemburu. Aera segera berdiri, dan
amu?" ta
Apa benar ini rumah Mas B
kamu memanggil dia lebih sopan, Pa
a mulai lesnya?" ucap Agatha sa
sempurna. Agatha yang terlihat anggun dan berkelas, memang selalu
a tidak punya banyak waktu," kata
ta mulai. Aer
yingkirkan semua makanan yang ada di atas mej
ini dulu," kata Bintang, membagikan s
sudah di kasih soal, belaj
sampai mana, baru kita bahas bersama. Mengerti?" Bintang ke
menyebalkan. Aera merobek kertas soal itu dan berdiri me
ar. Lagi pula aku suda
lembar. Kerjakan dalam waktu satu jam, selamat m
ra tampak
a. Aera akhirnya pasrah dan duduk kembali di samping Agatha, mengerja
nyak belajar agar sedikit pintar, ya." Agatha menepuk bahu Aer
pintar?" Aera menata
kan? Atau kamu ingin aku lulus lebih d
kamu tidak memerlukan les tambahan, apa kamu
a yang tampak semakin gelisah. "Terima kasih, Pak Bintang.
di depannya. Setelah pelajaran selesai, Agatha mengemas ba
akan sering bertemu mulai sekaran
a. Sampai jumpa di pertemuan
an tatapan tajam. "Apa maksud Mas dengan pujian
ya apresiasi yang pantas. Aera, kamu tahu betapa ak
, jangan biarkan dia terlalu dekat denganmu.
Aera erat. "Aku berjanji, sa
atu yang hangat mengalir di hidungnya. Ketika dia menyentuh hidun
intang panik, segera meraih
kecil. "Tenang saja, Mas. Ini hanya mimisan biasa," katanya, me
gambilkan segelas air. "Tapi, Aera, ini bisa jadi tanda
Bintang. "Tidak perlu, Mas. Aku sering mimisan kal
ang, suaranya penuh kekhawatiran. "Aku tidak bisa
ungnya dan mencoba tersenyum. "A
ukkan jika dia adalah pacar yang baik, Aera sangat bangga memilikin
dak ada siapa-siapa
ang kenapa?
at kamar, Mas?
ni Aera ingin sekali menghabiskan waktu bersama Bintang seolah akan berpisah. Bi
mbuka pintu dan mempersilahkan Aera untuk masuk. Meskipun seorang pria yang sibuk di
lakang. Ini pertama kalinya Aera datang ke rumahnya, dan langsung
" tanya Bintang, yang
tubuhnya, dan menarik tubuh
eseorang dari luar, sebelu
ri atas tubuh Aera dan menutu
mbari meletakkan jari telunjuknya di bibir Aera, m
mut siang-siang?" tanya Moona yang h
ahat, baru pulang dari kampus. Mas mau mandi, enggak pakai b
pergi meninggalkan Binta
ang itu, ketuk pintu dulu!" seru Bi
terengah-engah. Dia turun dari atas tempat tidu
. cu
a, dan memeluknya yang masih b
elanjutkan?" tan
ntang, lebih berseman
hasil menanggalkannya perlahan. Dia membaringkan tubuhnya meng
u sudah terbangun. Meskipun masih tersembunyi, Aera bisa melihat dan mer
n, ciuman itu menjadi semakin dalam, menghapus keraguan yang mungkin masih ada di antara mereka. T
lkanku kan?" tanya Aera, sebel
dak, aku menci
k kesenangan dan kenikmatan bersama. Namun, sebelum permainan mencapai puncak
dengan panik, dia segera bangun da
ARANG!" ucap Ayah Aera yan
i, P
EKALI SAJA KAU TIDAK PULANG KE RUMAH, JANGAN ANGGAP PAPA SEBAGAI
n segera pulang. Aku ingi
cepat. Dia meminta maaf pada Bintang karena tidak bisa melanjutkan. Orang tuany
n aku." Aera memeluk
aku jika terjadi sesuatu." Bintang
ati agar tidak terlihat oleh adiknya, Moona. Sesamp
ketingg
. Meskipun tidak bisa melakukannya hari ini, tapi Aera tidak akan menye
ernikahan, jika orang lain bisa