Gadis (Tak) Perawan
apa pun sampai kamu benar-benar yakin dan percaya serib
a p
Kalau itu yang membuatmu ya
adi membahas hal-hal yang sensitif dan panas, pikiranny
berdiri," pe
tetap menjalankan instruksi. Pemuda tampan itu berdiri tegap. La
itu ikut berdiri dan berada di samping dr. Utsman. Ada yang membuatnya takjub sekaligus m
r telinganya sendiri. Dr. Utsman tertawa geli.
ak sekalian Aku disu
api nanti apa kata kedua orang tua Indana jika me
ana. Sebanyak lima kali. Oke?" Indana menahan senyum melihat dr. Ut
u a
he
bih dari lima kali. Lalu, menutup dengan satu ka
ada bo
? Sekarang Aku bol
k melihat tingkah lucu dan wajah tampa
a.
tu lembut. Dr. Utsman menatap wajah I
m terkembang di kedua bibir dr. Utsman. Membu
dan minuman. Mereka nikmati bersama sambil berbicara tentang banyak hal. Tentan
nya topik pembicaraan yang menarik untuk dibahas. Pun, juga seorang pendengar yang b
berpamitan pulang karena bersiap-siap
rsi kemudi. Sementara dr. Utsman tersenyum manis sekali. Sehingga menin
*
u menutup diri dan minder jika ada gelagat lelaki yang dekat dengannya. Padahal
ya raya, pewaris tunggal perusahaan bonafit, didekati banyak pria keren, memiliki previllege yang memudahkan
itipi harta benda yang melimpah, akan tetapi dia tidak bisa menikmatinya karena hartanya dipakai seluruhnya untuk mengobati tubuhnya yang mengidap penyakit kronis. Ada pula di
lagi muncul satu sikap negatif akibat peristiwa itu. Yakni, rasa tak percaya diri. Hal itu tentu sangat menghambat kehidupan sosial. Perlu waktu baginya untuk bisa bersahabat dan mempercayai Mahiya. Pun, kesunggu
aran psikolog dia dianjurkan untuk banyak-banyak mendengar atau menonton hal-hal positif yang bisa memotivasinya untuk terus melangkah menatap masa depan.
ika ada sesuatu yang memantik sehingga mengingatkannya pada luka itu. Namun, dengan segenap kesada
untuk terus berkarir dan menjadi manusia yang lebih baik dan b
seseorang. Sosok lelaki yang berhasil membawa separuh hatinya dan tak mengembalikan lagi ke tempat asalnya. Entah lelaki i
uat Indana langsung membuka hati. Indana masih terngiang-ngian
ya dia punya alasan mengapa dirinya begini. Pemuda itu cinta pertamanya. Kata orang, cinta pertama adalah hal yang paling membekas dan t
dang, dia berpikir, apakah pemuda itu dulu benar-benar mencintainya? Jika iya, me
tersebut dengan menyisakan luka dan rasa sakit yang merajam. Indana sudah memaa
na ingin pemuda itu tahu bahwa dirinya yang terluka ini pun bisa bahagia. Indana juga ingin menunjuk
sadar sang ibu telah berada di kamarny
Apakah ada sesuatu yang k