icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gadis (Tak) Perawan

Bab 4 Merasa tak pantas

Jumlah Kata:1046    |    Dirilis Pada: 01/10/2024

pengakuan dr. Utsman. Tak lama, ia men

Ibaratnya, tanganmu berlumuran lumpur. Tapi kamu menggenggam berlian yang berkilauan di sana. Lumpur itu akan kamu lupakan karena telah memandang berlian. Sama seperti

. Tak menyangka, akhirnya ada lelaki yang tulu

l itu kepada dr. Utsman untuk meyakinkan sekali lagi t

dengan Furqon, Indana menjadi lebih tertutup dan tidak yakin dengan keadaan dirinya sendiri.

g memiliki kasta tinggi. Dia lebih pantas meminang wanita terhormat yang

kamu risau

imidasi karena matanya yang teduh. Indana membenamkan wajah pada setangku

asar. "Saya merasa tida

nap

er berhak menikahi gadis lai

atnya seorang lelaki jika wanitanya

sudn

rukanmu dan berharap lelaki yang mencintaimu itu m

aja wanita lain yang lebih cantik, lebih pintar, dan lebi

Dokter Utsman menatap gerombolan ikan koi yang berada di bawah saung.

bagian lelaki, khususnya

merasa bersalah karena telah terlalu dini menghakimi

merawatnya. Tak peduli jika yang tumbuh itu tanaman berdaun cacat atau tanaman cebol yang sungguh tak menarik dipandang. Namun,

Mawar merah itu kamu, Inda. Aku tak mungkin berpaling hanya karena satu ketidaksempurnaan yang ada pada dirimu

amun, entah mengapa, Indana terus saja dihantui oleh masa lalu. Sesuatu yang terus memben

s, Indana mencoba meyakinkan sekali lagi.

sepatah kata pun. Meninggalkan dr

g tengah merekah. Dihirup aromanya dalam-dalam. Lalu, dia ke

war yang berada di telapak tangannya yang terbuka. Wajah dr. Utsman menyiratkan kebin

awar ini?" Indana bertanya sambi

nd

membuatn

dan wa

hkota bunga itu. Dr. Utsman memilih diam. Tak b

a ke atas sampai habis tak bersisa. Tak hanya itu, dia menghancurkan bagian ben

mewa. Begitu mengerikan. Mahkota yang seharusnya saya persembahkan untuk Anda, kini sudah tiada lagi. Den

tatapan iba. Dr. Utsman mengerjapkan kedua

ia pun sudah berusaha melindungi dirinya dengan duri-duri tajam yang tertancap di pohonnya. Aku tidak berhak menghakimi. Namun, satu yang kupahami. Itu adalah masa lalu. Semua orang memiliki masa lalu. Tak peduli ba

amu katakan sangat menge

na Aku mencintaimu. Percayalah, Aku tidak pernah peduli dengan apa pun tentang masa la

us meruntuhkan pertahanan. Seandainya sudah halal, tentu Indana akan mem

am ikan. Sesekali, Indana menatap dr. Utsman. Lelaki tampan itu terlihat asyik melih

Apa Indana sudah c

lelaki sebaik Utsman. Dia lelaki sempurna yang banyak

a. Karena, jujur saja, dirinya masih gamang dan mengkh

yang Anda katakan belu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka