icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

MELEPAS JERAT SUAMI PARAS(H)IT

Bab 4 DATA PALSU

Jumlah Kata:1421    |    Dirilis Pada: 24/09/2024

ruan. Beban masalahnya seolah tidak ada habisnya, masalah dengan Damar ditambah lagi

ebih teliti. Kamu tahu, kan, betapa pentingnya laporan ini?" suara tajam supervisornya, Pak Aris, ke

h data yang sama yang sudah saya serahkan dua hari lalu." Elmi mencoba

profesional? Selalu saja kamu mencari alasan." Pak Aris menggebrak meja, membuat Elmi terdiam dengan jantung yang makin berdebar kencang.

i, tetapi juga karena ketidakadilan yang dia rasakan. Dia tahu ada sesuatu yang salah. Selama

inya. Semua ini karena Elmi hanyalah lulusan universitas lokal. Berbeda dengan mereka yang rata-rata lulusan luar negeri. Namun, ironisnya, kemampuan Elmi jauh di atas mereka. Banyak

lahnya. Nia adalah satu-satunya orang yang masih bersikap baik padanya. Meskipun terkadang Ni

"Aku nggak apa-apa, Ni

, El. Mungkin Pak Aris lagi stres karena

untuk direvisi, aku tidak pernah menerima instruksi itu. Tapi Pak Aris bilang aku y

"Aku ngerti, El. Memang kadang-kadang ada hal yang nggak bisa kita ko

ujur seperti dirinya justru selalu disalahkan, sementara orang-orang yang hanya pandai bersilat lidah dan bermuka dua se

esaikan tugas yang ada di depannya. Rekan-rekan lain yang sesekali memperhatikan dari jauh tidak bisa menyembunyikan rasa cemburu mereka. Mereka tahu Elmi ada

Elmi menatap layar komputernya dengan rasa tidak percaya. Bagaimana bisa data yang sudah dia periksa dengan teliti, tiba-tiba menjadi penuh kesalahan? Elmi m

Elmi bergumam pada dirinya sendiri. Dia tidak pernah

nnya. Dia merasa marah sekaligus takut. Kalau ini terbongkar, pasti dia yang akan

atu menjadi satu. Dia tahu bahwa kejujurannya kini sedang diuji. Dan dia juga ta

baru saja selesai. Lelah dengan urusan kantor, Elmi berharap

nnya terasa penuh dan kepalanya berdenyut hebat. Semua masalah yang menumpuk sepanjang hari seakan menggantung di atas kepalanya

ekas minuman tumpah di lantai, dan beberapa bungkusan makanan tercecer. Dia mendesah pelan, pandangannya m

stafel penuh dengan tumpukan piring, gelas, dan sendok yang belum dicuci. Beberapa tetes saus dan sambal j

uanya. Pasti ada acara arisan yang tiba-tiba, dan tanpa peduli dengan kondisi rumah, ibu Damar langsung mengundang tem

visi dibiarkan menyala suaminya itu tampak asyik bermain game dengan wajah serius seolah-olah tidak ada masala

ada kesal dalam suaranya. Damar menoleh seb

a tanpa mengalihkan pa

antakan begini," Elmi berusaha tetap tenang, mengucapkan

jawab Damar santai sambil terus menekan tombol-tombol di

a. Seperti biasa, semuanya akan menjadi tanggung jawab Elmi. Tidak peduli

Tapi, saat menuju ruang kamarnya, dia melihat ibu mertuanya sedang tidur nyenyak di

enutup pintu kamar pelan-pelan, berusaha untuk tidak membangunkan ibu mertuanya. Setelah berganti paka

segera membersihkannya, esok pagi rumah ini akan semakin kacau. Elmi meraih spons dan sabun pencuci piring, lalu mulai membersihkan piring

au kelelahan istrinya. Setelah selesai dengan piring-piring di wastafel, Elmi beralih ke meja makan, membersihkan sisa-sisa m

habis terkuras. Kepalanya masih berdenyut sakit, tapi setidaknya, rumah sedikit lebih rapi se

i kan Ibu yang mau beresin," kata Damar yang tiba-tiba ber

"Aku cuma nggak mau rumah ini berantakan, Dama

k peduli. "Ya udahlah, istirahat

, di matanya, masalah ini lebih dari sekadar rumah yang berantakan. Ini tentang perasaan diabaikan, ti

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka