icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

LANGIT SENJA DAN JANJI KITA

Bab 2 Kenangan Lama

Jumlah Kata:1369    |    Dirilis Pada: 20/09/2024

ang panjang dan sikap hati-hati di antara keduanya. Namun perlahan, seiring dengan semakin dalamnya mereka terlibat dalam tugas, suasana mulai mencair.

enemukan sebuah buku tua yang dulu pernah mereka baca bersama. Buku itu usang, dengan samp

angkat buku itu ke arah Raka

i sudut bibirnya. "Buku dongeng. Kita dulu sering baca ini di tama

jadi pahlawan yang menyelamatkan dunia," L

ulu. "Iya, aku inget. Tapi kamu selalu jadi yang lebih berani. K

dan senja yang kita lihat setiap sore." Ia terdiam sejenak, sebelum mela

pernah terpisah, apapun yang terjadi," gumam Raka. Seolah kata-kata it

, berjanji bahwa persahabatan mereka akan abadi, tak peduli seberapa besar dunia di luar sana. Tapi dunia mereka yang kecil ternyata tak sekuat janji

na tiba-tiba, suaranya lebih pelan, hampi

ikiran yang tidak terucap. "Aku nggak tahu apa yang

menatap buku di tangannya. "Tapi aku t

, tapi lebih pada rasa melankolis. Mereka kini bukan hanya dua siswa yang bekerja sama dalam proyek sekolah, melai

Setiap kali mereka bersama, ada potongan kecil dari masa lalu yang kembali, seakan mendorong mereka untuk mengingat siapa

mbali membangkitkan ingatan Luna. Ia menatap Raka yang sedang serius me

-tiba, suaranya hampir tenggelam dalam suara ang

"Masih," jawabnya singkat, lal

ring nungguin senja dari jendela kamarku, mesk

sering lihat senja, tapi nggak pernah terasa s

ukup untuk membuatnya sadar bahwa bukan hanya dirinya yang merindukan masa lalu. Mungkin, Raka juga m

dari ruangan, langit sudah berubah warna menjadi jingga, senja mulai menampakkan di

u sama kamu," kata Raka tiba-tiba, suara

g sama, ia merasa lega. Karena di balik segala kebisuan mereka selama b

reka buat mungkin belum sepenuhnya hilang. Mungkin, ini adalah kesempatan untuk

ra mereka terasa begitu padat, seolah-olah dipenuhi oleh kata-kata yang belum teruca

ng Raka dengan tatapan yang sarat emosi. Ada keraguan, ada harapan, dan di balik s

Untuk beberapa detik, ia hanya menatapnya, seolah mencar

rendah. "Kita berjanji untuk selalu b

ikit kepedihan. "Tapi kita nggak menepati janji itu, kan?" Ia tertawa kecil, tetapi tawanya le

kenapa aku menjauh waktu itu, Luna. Mungkin aku takut. Takut kalau persahabatan kita akan berubah seiri

uga tahu, rasa takut itu bukan hanya milik Raka. Ia sendiri merasakan hal yang sama-tak

a kamu pergi begitu aja?" tanya Luna, suaranya kini d

tahu gimana harus mengatakannya, Luna. Waktu itu aku masih kecil, dan

sekarang-dengan semua rasa bersalah dan kebingungannya-ia tidak bisa melakukannya. Sebagian dari dirinya memahami apa yang Raka rasa

ranya lebih lembut. "Aku nggak tahu kenapa semuanya berubah. Tap

yesalan dan rasa bersyukur. "Aku juga kangen

lebih banyak daripada kata-kata yang bisa mereka ucapkan. Langit senja perlahan

una dengan hati-hati, seolah-olah ia takut ji

ap begitu, Luna. Aku harap kita

ini akan membawa mereka, setidaknya mereka tahu bahwa mereka memiliki kesempatan untuk memperbaiki semuanya. Dan m

ah ini dulu," ujar Raka, berusaha me

il. "Iya, kita m

ngkin masih panjang dan penuh tantangan, mereka siap untuk melaluinya b

mereka belum benar-benar hilang. Senja mungkin telah berganti malam, tapi janji

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka