LANGIT SENJA DAN JANJI KITA
embut, menggoyangkan rambutnya ketika ia melangkah masuk ke ruang kelas, di mana ia dan beberapa siswa lain berkumpul untuk
h yang tak asing baginya, hingga akhirnya pandangannya terhe
a
at, membawa kembali kenangan tentang seorang anak laki-laki yang dulu sangat dekat dengannya. Mereka dulu tidak terpisahkan. Setiap hari selepas sekolah, mereka akan berlarian di taman dekat rumah, me
sekolah di tempat yang sama, namun bertahun-tahun tidak pernah berinteraksi. Dan
ka ditempatkan dalam kelompok yang sama. "Luna, Raka, kalian akan bekerja bersama-sama dengan
ebar-debar saat ia melangkah mendekat ke meja di mana kelompok mereka akan berkumpul. Bagaimana ini a
"kamu setuju nggak kalau kita mulai rise
k bisa lepas dari sosok Raka yang duduk di sebelahnya. Sesekali, ia meliriknya, mencari t
rselesaikan. Ia berusaha mengumpulkan keberanian untuk berbicara dengan R
h perlahan. Ada jeda sejenak sebelum Lu
kilas, matanya tampak mengenalinya, namun ada sesuatu yang menahan.
singkat, tanpa senyuman,
anyakan-mengapa mereka berhenti berbicara, mengapa Raka tiba-tiba menjauh bertahun-tahun lalu. Tapi melih
mbawa kenangan manis masa kecil kembali ke permukaan, namun di sisi lain, ia merasa a
angit yang sama seperti yang mereka tatap dulu, saat mereka masih kecil, saat segala sesuatu tampak lebih sederhana. Di bawah lang
an untuk mengungkap apa yang telah terkubur selama ini. Namun, ia juga tahu bahwa perjalanan ini tid
yang akan muncul di langit senja berikutnya. Saat itu, segalanya terasa begitu sederhana. Tidak ada rasa canggung, tidak ada jarak-h
an terkejut melihat Raka berdiri tak jauh darinya, tangan dimasukkan ke
pi jelas, memecah keheningan di antara mereka. Pertanyaan it
penjelasan tentang apa yang terjadi di antara mereka selama bertahun-tahun. Tapi, seperti yang diduganya, Raka tidak memberi jaw
una, meski ia tahu suasananya mungkin belum tepat. Namun, rasa penasaran yan
Untuk beberapa detik, ia hanya menatap Luna, seakan mencari kata-kata yang tepat, atau mungki
ya, suaranya rendah dan berat. "Aku nggak tahu harus gima
a-tiba menyeruak. "Cara terbaik?" ulangnya pelan. "Kamu
mpir menghilang di balik cakrawala. "Aku nggak tahu, Luna. Mungkin aku salah
di balik itu semua, ada sesuatu yang ia pahami. Waktu itu, mereka masih sangat muda. Mungkin benar, Rak
ya mulai melembut. "Aku cuma ingat, waktu itu aku
ada rasa bersalah yang tersembunyi di balik sikap dinginnya. Dia mengangkat p
semua yang telah hilang, setidaknya itu adalah awal. Awal dari sesu
mulai terangkat. "Aku nggak tahu apa yang terjadi setel
ngkin kita bisa," jawabny
nya ditemani oleh sisa-sisa cahaya senja yang perlahan menghila
alu. Mereka adalah dua orang yang berusaha menemukan kembali janji-janji yang dulu pernah mereka buat. Dan mesk
api bagi Luna, hari ini terasa seperti sebuah awal-awal dari perjalanan baru y
n, seolah-olah bebannya sudah mulai terangkat sedikit demi sedikit. Raka mungkin
ambu