DI ANTARA DUA HATI
mbah suasana hangat di apartemen mereka yang minimalis namun nyaman. Bayu selalu menjalankan rutinitas ini dengan penuh perh
n mereka kemarin terus membayanginya. Padahal, di sebelahnya ada Bayu, suami yang selama ini setia dan selalu ada untuknya. Alya menghela napas, merasa bersalah
Bayu dari dapur, suaranya tenang
baring, ia bangkit dan menuju meja makan. Di sana, Bayu telah menyiapkan roti pangg
uat hari-hariku dimulai dengan baik," kata Alya
rasa nyaman pada Alya. "Tentu saja, itu sudah tugasku sebagai suami
baru saja muncul kembali dalam hidupnya. Cinta yang ia miliki untuk Bayu terasa stabil, penuh rasa nyaman dan kedamaian. Bayu adalah rumah baginya-tempat ia kembali setelah semua kesibukan dunia luar. Tapi cinta untuk Adrian dulu
Bayu tiba-tiba, memecah lamunan Alya. "
Enggak, aku cuma mikir soal kerjaan. Ada proyek besar y
. "Kalau ada yang bisa aku bantu, jangan ragu buat cerita, ya.
harus mendukung dan kapan harus membiarkan Alya berdiri sendiri. Tapi ada rasa bersalah yang menggero
Jantungnya kembali berdebar memikirkan pertemuan itu, meskipun ia tahu bahwa tidak ada yang bisa terjadi. Ini hany
ut. Alya membalas pelukan itu, merasakan kehangatan yang begitu familiar. Ini adalah Bayu-pria y
ang ia rasakan di antara dua cinta ini. Untuk Bayu, ada rasa aman, ada ketenangan, tapi mungkin cinta itu terlalu tenang
Adrian, dengan segala pesonanya yang tak pernah benar-benar hilang, sedang menunggunya. Bagaimana jika ia terbawa
di restoran tempat Adrian menunggunya. Ketika ia melangkah masuk, Adrian sudah duduk di meja di sudut ruangan, mengenakan setelan kasual na
enyuman yang sama hangatnya sepert
ikap profesional. "Tentu, Adrian. Aku hanya
Tapi semakin lama, semakin jelas bagi Alya bahwa Adrian masih menyimpan perasaan untuknya. Tatapan mata
anmu, Alya," kata Adrian tiba-tiba, m
Adrian, kita sudah lama berpisah. Banyak yan
u kalau perasaan itu tidak pernah benar-benar hilang, kan? Aku merasakan
memang ada, perasaan yang ia pikir sudah lama hilang. Tapi ada Bayu, suami yang begitu setia,
seperti meyakinkan dirinya sendiri. "Dia suami
u tidak ingin merusak kehidupanmu. Tapi aku juga tidak
antara masa lalu yang tak pernah ia lupakan, dan masa kini ya
ngar hampir putus asa. Adrian hanya mengangguk, seolah m
u sisi, ada Bayu yang setia dan selalu ada untuknya. Di sisi lain, ada Adrian, cinta pertama yang tak pernah benar-benar h
seperti ada pertarungan di dalam dirinya yang belum bisa ia menangkan. Kata-kata Adrian tadi terus terngiang di kepalanya
apa dalam hubungan mereka dulu. Tapi, di sisi lain, ada Bayu. Bayu yang selalu ada, yang selalu mendukungnya, dan yang tak pernah membuatnya merasa kekurangan cin
melayang. Adrian telah mengguncang dunianya hanya dengan beberapa kata. Di te
aku ingin kamu tahu, aku akan selalu ada di
uan. Ia merasa bersalah, tidak hanya pada Bayu, tetapi juga pada dirinya sendiri. Ia tahu, membiarkan Adrian
ar untuk pulang. Saat ia membuka pintu apartemen
u dengan suara hangat yang sel
nyum. Ia melepas sepatu dan jaketnya, mencoba m
k, merasakan kehangatan tubuh Bayu, tapi kali ini, ada sesuatu yang berbeda. Pelukan itu masih
ederhana saja, tapi aku yakin kamu akan s
bercerita tentang harinya-tentang pekerjaan, tentang rekan-rekannya di kantor.
ius. "Alya, kamu baik-baik saja? Aku perhatik
akan gelombang rasa bersalah yang kuat. Bayu, dengan segala kebaikan dan perhat
lelah," jawab Alya, mencoba menenan
"Kalau ada yang mengganggumu, tolong ceritakan
pa sekarang ia merasa begitu jauh dari suaminya? Apakah hanya karena pertemuann
uhi oleh dua pria yang sama-sama memiliki tempat di hatinya. Di satu sisi, Bayu adalah tempat yang aman-pria yang selalu mendukungnya tan
hawatiran. Ia teringat semua momen indah yang mereka lalui bersama-saat pertama kali bertemu, saat Bayu melamarnya, dan hari-hari
n cinta yang penuh gairah, yang membuat hatinya berdebar kencang. Tapi apakah perasa
Tapi bagaimana caranya memilih antara cinta lama yang menggetarka
tertidur dengan gelisah, menyadari bahwa di a
ambu