Menikah Karena Mata
yelesaikan hari pertama sebagai asisten dosen, sebuah pekerjaan yang, tanpa persetujuannya, tiba-tiba menjadi bag
tenang, sibuk dengan dokumen-dokumen yang tertata rapi. Abimana berdiri d
ah menjebak saya menjadi asisten dosen? Saya pikir ini hanya sementa
engan pandangan yang sulit ditebak. Tidak ada tanda-tanda kejutan di wa
dak tertarik di bidang ini. Ayah tahu passion saya bu
berjalan mendekati Abimana, ekspresi wajahnya masih datar, tetapi a
an tenang, tapi tegas. "Dan saya tahu ada sesuatu yang jauh leb
ur dengan kecurigaan. "Apa maksud Ayah? Sesuat
Ia berjalan kembali ke meja, membuka laci dan mengeluarkan sebuah amplop cokelat t
suatu yang sangat penting-dan ini akan mengubah segalanya. Sesuatu yang, ketika kamu menget
gung sekaligus tidak percaya. Ia merasa jantung
ngin, lebih terencana. "Ini tentang seseorang yang sangat pentin
sa penasaran dan ketidakpasti
Tapi saya bisa katakan satu hal, Abim-ini tentang Maheswari," ujar Pak R
ut Abimana dengan rasa tidak percaya.
mu tahu siapa dia, kan? Dan apa yang menghubungkan kalian berdua? Saya rasa, ketika
n pagi tadi di kampus, pertemuannya dengan Maheswari, tatapan t
ya bersuara, nadanya dingin. "Ayah sengaja melibatkan
bimana semakin mendidih. "Ya, dan saya yakin, pada akhirn
ayahnya tidak akan membuat langkah sejauh ini tanpa alasan kuat. Apapun yang ada di balik amp
.
i sofa, merasa ada yang tidak beres dari ajakan ayahnya untuk berbicara. Herman, sang ayah, duduk di
uatu yang penting," Herman membuka per
g, tak terbiasa melihat ayahnya setegan
. "Ayah sudah memutuskan untuk menjodohkan kamu d
seperti petir di siang bolong. "Apa
ng. "Ini bukan keputusan tiba-tiba. Keluarga kita punya sejarah panjang dengan keluarga Raha
gus. "Tapi, kenapa harus aku, Yah? Kenapa perjodohan ini
mbantu keluarga kita saat perusahaan kita hampir bangkrut serta menyelamatkan kamu. Mereka menyel
asuk ke dalam situasi yang tidak pernah dia bayangkan. "Tapi Ayah, ini hidup aku. Aku bahkan b
ria yang baik. Ayah yakin dia bisa membuatmu bahagia. Ini buka
lu mendadak. "Yah, aku butuh waktu untuk mencern
irkan baik-baik. Ini bukan hanya tentang kita, tapi juga tentang keluarga kita dan masa depa
a bergejolak antara keinginan untuk menolak
inggalkan sang ayah di ruang tamu. Mencoba
Pikiran Maheswari berkecamuk, belum bisa menerima begitu saja keputusan yang baru saja did
ia merasa gelisah dan per
an sedang memeriksa beberapa dokumen. Maheswari berdir
tanya Herman dengan nada lembut,
da sesuatu yang belum Ayah katakan. Apa sebenarnya yang terj
pernah ceritakan padamu. Ini tentang donor
r mata? Tapi... apa hubun
dang berjuang dengan perasaannya sendiri. "Donor mat
pada keluarga mereka?" Tanyanya dengan perasaan yang campur a
kita, tapi juga hidupmu. Abimana kehilangan ibunya, dan keluargan
rtimbangkan kembali keput