icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menikah Karena Mata

Bab 2 Tatapan Itu

Jumlah Kata:1090    |    Dirilis Pada: 15/09/2024

perti ini," ujar Maheswari tanpa basa-basi, matanya menusuk A

tu kesalahan saya. Saya tidak bermaksud menumpahkan kopi

anti rugi-saya hanya i

tatapannya tak melunak. "Kamu pikir

a tidak akan cukup untuk wanita ini. "Tidak, tentu saja tidak. Sa

h selesai," ujar Maheswari, suarany

an rasa frustrasinya. Kesannya seolah-olah Maheswari menutup

sedikit lebih keras dari yang ia m

ukup. Kita sudah tidak punya urusan sel

an cepat, sebelum Maheswari bisa melangkah lebih jauh, Abimana maju dan tanpa berp

reka masih berada di wilayah kampus dan Maheswari tidak

anya bertemu dengan milik Maheswari, dan di sana ada sesuatu yang sulit diarti

engan kesal dan tanpa sadar n

a tadi, tapi saya tetap merasa harus bertanggung jawab. Setidaknya biark

Kamu benar-benar tidak perlu melakukan itu. Permintaan maafmu sudah cuk

ah memohon. "Aku hanya ingin memastikan semuanya beres

Kesannya sudah cukup buruk, Pak. Tapi saya tidak akan mempermasalahka

bimana, merasa ada sesuatu yang lebih

anya tidak mau masalah ini jadi lebih rumit daripada yang seharusnya. Kita ini...

inya masih belum puas. "Baiklah," kata

rasa sudah cukup, aku

berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Abimana berdiri

akan seolah semuanya selesai, dia tidak bisa menghilangkan peras

.

swari

ri perasaan yang tak diinginkannya. Suasana kampus ya

apan dengan Abimana. Langkahnya akhirnya terhenti di sebuah taman kecil di

bawah pepohonan rindang. Menatap pada dedaunan yang bergoyang m

masih melekat pada tubuhnya. Bercak tumpahan kopi

tadi?" batinnya, sambil menyandarkan punggung ke bangk

an yang awalnya penuh penyesalan, namun semakin lama se

ebih dari sekadar menebus kesalahan kecil itu. Maheswari menggigit bibi

, merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Tatapan Abimana terlintas lagi d

ingan dan kesejukan taman tempatnya beristirahat sejenak. Semakin

coba menepis pikiran itu. "Sudah cu

ini. Kami hanya asisten dosen dan ma

.

mana

la?" pikir Abimana. "Aku hany

lelah. Dia memang belum lama menjadi asisten dosen, tetapi pertemuann

ntuan apa pun dari siapa pun. Sikapnya yang dingin membuat Abimana sulit

terpaku pada sosok Maheswari. Setiap langkah yang ia ambil justru semak

Maheswari yang ter

ama anda mengajar?" Tanya Prof. G

mahasiswa sangat semangat dan aktif ber

k, jika butuh bantuan jangan sung

Prof. Gunandar yang kini sudah pergi m

u siang. Cuaca yang terik semakin membuat

rbuka, Abimana mendongak, sedikit terkejut. Maheswari masuk ke dalam ruangan dengan langkah cepat

swari tanpa melihat ke arah lain, fokusnya h

wab Abimana, suaranya terdengar

rlihat jelas. Mata mereka bertemu untuk beberapa detik, sebelum

Saya sedang mencari Pak Hery. Ada t

ery sedang ada pe

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka