icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
BAYANGAN DI BALIK JENDELA

BAYANGAN DI BALIK JENDELA

icon

Bab 1 Rumah Baru

Jumlah Kata:1296    |    Dirilis Pada: 11/09/2024

uk-pikuk kehidupan kota besar. Meskipun beberapa bagian rumah tampak lapuk dimakan usia, bangunannya masih memancarkan pesona klasik yang sulit dijelaskan. Setiap sudut, dari j

gumamnya sambil tersenyum tipis. Ini adalah awal baru bagi dirinya, sebuah kesempatan untuk melarikan diri dari ingatan

Matahari senja perlahan meredup, cahayanya menembus jendela-jendela besar di ruang tamu dan memberikan nuansa hangat yang me

ntikan oleh sedikit rasa dingin. Rumah itu, meskipun indah, tiba-tiba terasa jauh lebih besar dan sunyi di malam h

rumah baru yang belum ia kenal betul. "Mungkin aku hanya terlalu lelah," pikirnya,

pasang di kamar lantai atas, kamar yang memiliki jendela besar dengan pemandangan ke halaman belakang yang luas

rumah itu tidak berlangsung t

api cukup untuk membuatnya terjaga. Dina membuka matanya perlahan, menatap jendela besar yang kini diselimuti oleh kegelapan ma

mar tampak berdiri

dengan hati-hati, berharap bahwa apa yang dilihatnya hanya ilusi akibat kelelahan. Namun, saat ia mendekat, b

apat melihat lebih jelas, tetapi ia hanya bisa melihat siluet buram yang samar, seolah-olah terbuat dari kab

au efek dari cahaya bulan yang aneh. "Mungkin hanya pantulan atau hembusan angin," pikirnya

skipun ia mencoba memejamkan mata dan memaksakan dirinya untuk tidur, rasa takut itu tidak hila

lihat? Ataukah hanya

ecamuk, ia akhirnya tertidur dengan perasaan bahwa rumah baruny

ke dalam alam bawah sadarnya. Di dalam mimpi itu, ia berdiri di dalam rumah, tetapi rumahnya terasa berbeda-lebih besar, lebih gelap

h jelas. Sosok itu tampak mendekat, perlahan-lahan, seolah mencoba masuk ke dalam rumah. Suara bisikan mulai terdengar, seperti suar

na.

esaat ia bingung, terjebak di antara mimpi dan kenyataan. Matanya melirik ke arah jendela, tapi tira

mimpi buruk. Namun, perasaan cemas dan tidak nyaman terus menghantui. Ia melirik jam di ponselny

uduk di tepi tempat tidur, memegangi kepalanya yang terasa berat. Namun, di d

hangat untuk menenangkan diri. Saat menuruni tangga, suara derit kayu yang usang menambah suasana seram r

g menghadap ke halaman belakang. Pemandangan malam yang sunyi terasa begitu menekan, seolah-olah ada sesuatu yang me

kaki yang sangat pelan, atau mungkin suara benda jatuh. Dina mendadak terdiam, tangannya berhenti di udara. Ia

jelas-seperti ada seseorang yang berjalan per

saha mencari penjelasan-mungkin tikus, mungkin suara angin yang menghantam atap, atau hanya perasaan takutn

wah dan menunggu hingga pagi tiba. Suasana di sekelilingnya begitu sunyi, hanya dipeca

gigit bibirnya, menatap ke arah tangga yang gelap dengan perasaan tak menentu. Setelah beberapa menit, ia

atau apapun yang tampak mencurigakan. Tapi ada sesuatu yang aneh di udara, seperti perasaan tidak nyama

dur. Ia menarik selimut hingga ke leher, mencoba memejamkan mata dan mengabaikan keg

endela tadi malam? Dan suara apa

ar tidur nyenyak. Dalam hati, ia tahu bahwa sesuatu tidak beres dengan rumah ini.

na belum tahu jawabannya, tetapi ia merasa bahwa ini baru p

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka