BAYANGAN DI BALIK JENDELA
mengambil tindakan. Ia tak bisa hanya duduk di rumah dengan ketakutan yang terus menghantuinya. Jika Bu Ratna tak mau berbicara lebih lanjut, maka
kut dan penasaran. Ruangan yang dipenuhi rak-rak buku tua memberikan kesan menenangkan, meski bayangan malam sebelumny
camata tebal sedang duduk di meja depan. Dina mendekati
informasi tentang rumah saya-rum
mnya pelan, seolah-olah nama itu membangkitkan kenangan yang suram. Ia berdiri dari kursinya dengan langkah
mnya-bayangan yang terus muncul di balik jendela, pesan misterius, dan sosok yang terekam di kameranya. Semua ini t
ati-hati, seolah-olah setiap map adalah barang antik yang berharga. "Ini arsip yang kita miliki tentang rumah di
pat potongan koran dan catatan lama tentang rumah tersebut. Semakin ia membaca, sem
baca lebih lanjut dengan cemas. Artikel itu menjelaskan bahwa beberapa tahun sebelumnya, sepasang suami istri bernama Andi dan Sinta pernah tinggal di rum
teman-teman mereka melaporkan bahwa pasangan tersebut tampak normal dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan pergi. Polisi menyelidiki selama berbulan-bu
Ia membaca lebih lanjut, mencoba mengumpulkan setiap petunjuk kecil. Di bagian akhir artikel, ada sebuah kalimat yang membuat bulu kuduknya merema
Andi dan Sinta, penghuni sebelumnya. Dina menggenggam erat map itu, mencoba menenangkan dirinya. Kini ia tahu, apa pun yang terjadi di rumah itu bukan
Salah satu dari mereka pernah mengeluh tentang perasaan diawasi terus-menerus, terutama saat malam. Sementara pemilik yang lain mengklaim sering mendengar suara-suara aneh da
bayangkan. Rumah yang awalnya tampak seperti tempat impian kini berubah menjadi jerat menakutkan.ip-arsip yang menurutnya penting. Pustakawan itu mengamatinya dengan
wan itu pelan saat Dina bersiap untuk pergi. "Banyak yang datang ke
menebak maksud kata-kat
anya sendiri untuk membuat orang merasa tak nyaman. Saya tidak tahu pasti
ang ia sadari. Ia keluar dari perpustakaan dengan pikiran penuh pertanyaan dan ketakutan. Jalan-jalan kota Lest
tapi sekarang ia tahu bahwa di balik kesunyian itu, ada rahasia gelap yang tersembunyi. Dina merasa seperti terje
ngkap apa yang sebenarnya terjadi di rumah ini. Dina harus menemukan cara untuk men
perpustakaan, rumah itu tidak lagi terasa seperti tempat aman. Sekarang ia tahu bahwa setiap sudut
menyelimuti rumah, dan meskipun hari masih sore, bayangan di sudut-sudut ruangan terasa l
tidak memberikan jawaban, dan laporan tetangga tentang hal-hal aneh-semua itu kini ada di depan matanya. Dina tahu bahwa ini bukan kebetulan. Semua ta
a-tidak ada bayangan, tidak ada gerakan. Namun, Dina tahu bahwa rasa tenang ini hanya semen
mberikan sedikit informasi, tapi mungkin ada lebih banyak yang bisa ia gali. Ia membuka laptopnya dan mulai mencari di internet. Nama Andi dan Sinta terhubung dengan bebe
nta beberapa kali di pasar. Dia selalu terlihat cemas, seperti ada yang dia sembunyikan. Suatu hari, dia menyebu
ari sekadar orang yang mengganggu, mungkin sesuatu yang berada di luar dunia nyata. Dina teringat malam-malam ketika bayangan itu muncul tanp
laporan-laporan tetangga tentang perasaan diawasi, semuanya menyiratkan satu hal: ada entitas misterius di rumah ini. Mungkin ini bukan sekadar ga
usi. Dia berpikir untuk menghubungi seseorang yang bisa membantunya. Mungkin ada paranormal atau ahli supranatural yang bisa membe
sesuatu yang jatuh atau bergerak. Tangannya gemetar saat ia berjalan perlahan menuju ruang tamu, setiap langk
berkeping-keping. Dina menatapnya dengan bingung. Tidak ada angin atau alasan logi
merasa tubuhnya membeku. Di balik tirai itu, bayangan yang ia kenali dengan baik berdiri di luar, menatap langsung ke arahn
bergetar. Bayangan itu tidak menjawab, tapi sepertinya semakin mendekat. Meskipun tirai masih me
ponselnya dan melihat rekaman kamera yang ia pasang. Bayangan itu tere
umah ini menyimpan rahasia yang lebih besar dari yang ia kira. Ia tahu ia harus mencari bantuan
n Bu Ratna memiliki kunci untuk memecahkan misteri ini, dan malam in
ambu