icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jejak Cinta di Kota Hujan

Bab 3 Di Balik Bayang-Bayang

Jumlah Kata:1385    |    Dirilis Pada: 20/08/2024

Dalam cahaya redup ruang bawah tanah itu, sosok Arga tampak berbeda-seperti bayangannya semakin pekat, menyatu deng

masih menghiasi bibirnya, tetapi di balik senyum itu, ada sesuatu yang tak bisa Na

a refleks, meskipun ia tahu tak ada tempat untuk bersembunyi. Dinding-dinding ruang bawah tanah y

tepat sebelum berbicara lagi. "Kebenaran seringkali bukan hal yang m

ndesak. "Apa maksudmu, Arga? Mengapa kau bers

. "Semua ini... adalah bagian dari masa laluku. Sesuatu yang aku coba ti

menghilang? Apa yang kau sembunyikan?" Naya tidak bisa menahan diri untuk b

aku memang seorang penulis. Tapi apa yang kau dengar tentang

ta yang diucapkan Arga. "Apa yang sebenarn

da di puncak karierku. Bukuku laris manis, penggemar menghormatiku, dan aku merasa berada di atas dunia.

a. Ia hanya bisa mendengarkan dengan penuh

anatiku dengan cara yang paling menyakitkan. Aku menjadi target fitnah, dan segala sesuatu yang aku bangun

ah itu?" tanya Naya, su

engenalku, tidak ada yang peduli tentang siapa aku sebenarnya. Aku ingin melupakan segalanya, ingin menjadi seseorang yang baru. Itul

inya. Dia bisa merasakan betapa berat beban yang Arga

tahu siapa pun? Kenapa kau ber

a menghadapi dunia yang kejam. Dunia di luar sana tidak akan pernah melupakan kesalahanmu, N

ak ada yang peduli. Sebagai seorang penulis, Naya juga sering merasa terasing, terutama ketika karyanya tidak diterima dengan

rus bangkit. Mungkin orang-orang tidak akan melupakan apa yang terjadi, tapi merek

ya melihat kilatan harapan di mata lelaki itu. "Kau mungkin benar, Naya. Tapi aku

alir dari kulitnya. "Aku akan ada di sini untukmu, Arga

asih, Naya. Aku tidak tahu bagaimana aku

erlu dijelaskan dengan kata-kata. Tapi sebelum Naya bisa berkata lebih jauh, sebuah suara tiba-tib

rang

. Naya dan Arga terkejut, dan dengan cepat Arga menar

ak tangga. Naya tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, tapi dia bisa mera

ara itu semakin jelas. "Keluar,

tegang. Dia berbisik kepada Naya, "Tetap d

encang. Ia tahu bahwa ini bukan pertanda bai

tegangan di setiap gerakannya. Dengan langkah mantap, Arga

kata Arga den

ikir bisa lari dariku selamanya? Kau salah besar, Arga. Aku ak

penuh ancaman. "Aku sudah membayar mahal untu

an dirimu sendiri, tapi juga banyak orang lain. Dan aku ad

s ada sejarah kelam di antara mereka. Dia bisa merasakan ketegangan yang m

ihat bahwa dia memegang sesuatu di tangannya-sesu

erbicara dengan nada yang lebih rendah, tetapi penuh denga

situasinya sangat berbahaya. "Keadilan bukan milikmu

dalamnya. "Aku ingin kau menderita seperti aku mende

ahu bahwa Arga tidak akan menyerah begitu saja, tetapi situasi ini tampak

ia itu. "Kita bisa bicarakan ini. Aku tahu aku sudah berbuat

a dengan amarah yang sulit dipadamkan. "Tidak ada jal

apapun itu. Dengan cepat, dia mencari-cari di sekelilingnya, be

k dengan kecepatan yang mengejutkan, menyerang Arga dengan senjata tajamnya.

ukan sesuatu untuk menyelamatkan Arga. Dengan dorongan naluri, dia me

tak dan kehilangan keseimbangan. Arga memanfaatkan momen itu untuk menyerang b

a dia lakukan? Bagaimana dia bisa m

di sudut ruangan. Sebuah benda kecil yang bisa menjadi penyelamat mereka. Dia

dalam pertarungan sengit. Tangan Naya gemetar saat dia meraih benda itu,

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka