Cinta Gila Putra Konglomerat (Zero)
tidak pernah minum alkohol maupun merokok. Tapi senja ini, di bal
api melihat Pamela berada di dalam dekapan
gue. Apakah dulu gue sebegitu mengerikan sa
membuangnya begitu saja, Zero hanya meli
i akan terjadi juga," uc
sud
an? Mommy sangat cemas padamu, dia nyuruh
han, gue baik-baik saj
rasa yang bisa menjadi obat ya sumber
sok tahu,"
an teman sendiri? Dulu gue bilang apa sama Lo, kalau cinta katakan cinta. Tapi Lo malah memilih meninggalkan
inat nikah,"
i jangan usik kebahagiaan
knya," gumam Zero mey
deras dalam diri kita. Bedanya cara main gue ja
yang dia pikirkan dengan apa yang dikatakan jauh berbanding terbalik. Ze
ntah kenapa gue selalu yakin dia masih mencintai Lo. Tapi, dari sifat Pamela yang memiliki hati lemb
yeri. Zero kembali mengambil rokok dan memasukkan ke mulutnya, teta
seorang atlet jagalah kesehatan
anya Zero akhirnya runtu
yum, lalu mera
adanya dan katakan kalau kamu mencintainya. Buktikan j
tadi Lo bilang. Dia terlalu baik, dia tid
alu menunjukkan sebuah foto yang diambil lima tahun lal
oto dia yang tengah memeluk Pamela. Mereka tidur-seranjang. Meski tidak melakukan
kangen sama
arus dilakukan dengan fot
a punya ini?" t
e is Vi
n dengan tingkah usil adiknya. Diapun seger
jadikan ancaman buat Lo. Malah
" jawab Zero t
*
n pembantunya meminum obat. Sore ini
ra tidur, biar lekas
ulu," balas Hasna. Lalu perempuan setengah baya itu menatap calon menantun
ungkan begitu, karena bagi aku Tante s
lalu berjalan secara per
Tirta, mereka makan dengan tenang dan set
wajah kamu sedih begini? Apakah kamu punya masa
a sedikit lelah saja,"
amela, lalu men
sudah kalau gitu istirahatlah aku
ya
h sampai di depan pintu. Tetapi sebelum Tirta benar-be
mengelus lengan Pamela mer
ujar Tirta sambil membalikkan t
h, Tirta," c
uk a
kannya dan menatap mata lelaki tersebut. " Ya suda
ta kembali menge
lain yang terparkir di depan rumahnya. Pamela-merasa tida
tu keluar, seketika Pamela langsung mematung. Wajahnya
ela ..."
takut. Reflek, dia ingin berlari masuk ke dalam rumah. Te
g melihat-teman ke
ekik Pamela mencoba
o persilakan masuk dul
teman? Dan Lo juga tidak pernah me
ubungan kita kan buk
Zero, sebaiknya Lo pergi!"
rti ini, apakah Lo masih belum b
udah punya Tirta dan g
elaki itu yang sejak tadi tersenyum tiba-tiba berubah di
cekalan Zero, justru lelaki itu
yang kita lakukan dulu?" bisik Zero sambil menggigit daun kuping Pamelaicara sem
tinya, gimana don
tidak pernah minum alkohol maupun merokok. Tapi senja ini, di bal
api melihat Pamela berada di dalam dekapan
gue. Apakah dulu gue sebegitu mengerikan sa
membuangnya begitu saja, Zero hanya meli
i akan terjadi juga," uc
sud
an? Mommy sangat cemas padamu, dia nyuruh
han, gue baik-baik saj
rasa yang bisa menjadi obat ya sumber
sok tahu,"
an teman sendiri? Dulu gue bilang apa sama Lo, kalau cinta katakan cinta. Tapi Lo malah memilih meninggalkan
inat nikah,"
i jangan usik kebahagiaan
knya," gumam Zero mey
deras dalam diri kita. Bedanya cara main gue ja
yang dia pikirkan dengan apa yang dikatakan jauh berbanding terbalik. Ze
ntah kenapa gue selalu yakin dia masih mencintai Lo. Tapi, dari sifat Pamela yang memiliki hati lemb
yeri. Zero kembali mengambil rokok dan memasukkan ke mulutnya, teta
seorang atlet jagalah kesehatan
anya Zero akhirnya runtu
yum, lalu mera
adanya dan katakan kalau kamu mencintainya. Buktikan j
tadi Lo bilang. Dia terlalu baik, dia tid
alu menunjukkan sebuah foto yang diambil lima tahun lal
oto dia yang tengah memeluk Pamela. Mereka tidur-seranjang. Meski tidak melakukan
kangen sama
arus dilakukan dengan fot
a punya ini?" t
e is Vi
n dengan tingkah usil adiknya. Diapun seger
jadikan ancaman buat Lo. Malah
" jawab Zero t
*
n pembantunya meminum obat. Sore ini
ra tidur, biar lekas
ulu," balas Hasna. Lalu perempuan setengah baya itu menatap calon menantun
ungkan begitu, karena bagi aku Tante s
lalu berjalan secara per
Tirta, mereka makan dengan tenang dan set
wajah kamu sedih begini? Apakah kamu punya masa
a sedikit lelah saja,"
amela, lalu men
sudah kalau gitu istirahatlah aku
ya
h sampai di depan pintu. Tetapi sebelum Tirta benar-be
mengelus lengan Pamela mer
ujar Tirta sambil membalikkan t
h, Tirta," c
uk a
annya dan menatap mata lelaki tersebut. " Ya sudah
ta kembali menge
lain yang terparkir di depan rumahnya. Pamela-merasa tida
tu keluar, seketika Pamela langsung mematung. Wajahnya
ela ..."
takut. Reflek, dia ingin berlari masuk ke dalam rumah. Te
g melihat-teman ke
ekik Pamela mencoba
o persilakan masuk dul
teman? Dan Lo juga tidak pernah me
ubungan kita kan buk
Zero, sebaiknya Lo pergi!"
rti ini, apakah Lo masih belum b
udah punya Tirta dan g
elaki itu yang sejak tadi tersenyum tiba-tiba berubah di
cekalan Zero, justru lelaki itu
yang kita lakukan dulu?" bisik Zero sambil menggigit daun kuping Pamelaicara sem
tinya, gimana don