icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Gila Putra Konglomerat (Zero)

Bab 4 Hasutan Menyesatkan

Jumlah Kata:2156    |    Dirilis Pada: 19/08/2024

tidak pernah minum alkohol maupun merokok. Tapi senja ini, di bal

api melihat Pamela berada di dalam dekapan

gue. Apakah dulu gue sebegitu mengerikan sa

membuangnya begitu saja, Zero hanya meli

i akan terjadi juga," uc

sud

an? Mommy sangat cemas padamu, dia nyuruh

han, gue baik-baik saj

rasa yang bisa menjadi obat ya sumber

sok tahu,"

an teman sendiri? Dulu gue bilang apa sama Lo, kalau cinta katakan cinta. Tapi Lo malah memilih meninggalkan

inat nikah,"

i jangan usik kebahagiaan

knya," gumam Zero mey

deras dalam diri kita. Bedanya cara main gue ja

yang dia pikirkan dengan apa yang dikatakan jauh berbanding terbalik. Ze

ntah kenapa gue selalu yakin dia masih mencintai Lo. Tapi, dari sifat Pamela yang memiliki hati lemb

yeri. Zero kembali mengambil rokok dan memasukkan ke mulutnya, teta

seorang atlet jagalah kesehatan

anya Zero akhirnya runtu

yum, lalu mera

adanya dan katakan kalau kamu mencintainya. Buktikan j

tadi Lo bilang. Dia terlalu baik, dia tid

alu menunjukkan sebuah foto yang diambil lima tahun lal

oto dia yang tengah memeluk Pamela. Mereka tidur-seranjang. Meski tidak melakukan

kangen sama

arus dilakukan dengan fot

a punya ini?" t

e is Vi

n dengan tingkah usil adiknya. Diapun seger

jadikan ancaman buat Lo. Malah

" jawab Zero t

*

n pembantunya meminum obat. Sore ini

ra tidur, biar lekas

ulu," balas Hasna. Lalu perempuan setengah baya itu menatap calon menantun

ungkan begitu, karena bagi aku Tante s

lalu berjalan secara per

Tirta, mereka makan dengan tenang dan set

wajah kamu sedih begini? Apakah kamu punya masa

a sedikit lelah saja,"

amela, lalu men

sudah kalau gitu istirahatlah aku

ya

h sampai di depan pintu. Tetapi sebelum Tirta benar-be

mengelus lengan Pamela mer

ujar Tirta sambil membalikkan t

h, Tirta," c

uk a

kannya dan menatap mata lelaki tersebut. " Ya suda

ta kembali menge

lain yang terparkir di depan rumahnya. Pamela-merasa tida

tu keluar, seketika Pamela langsung mematung. Wajahnya

ela ..."

takut. Reflek, dia ingin berlari masuk ke dalam rumah. Te

g melihat-teman ke

ekik Pamela mencoba

o persilakan masuk dul

teman? Dan Lo juga tidak pernah me

ubungan kita kan buk

Zero, sebaiknya Lo pergi!"

rti ini, apakah Lo masih belum b

udah punya Tirta dan g

elaki itu yang sejak tadi tersenyum tiba-tiba berubah di

cekalan Zero, justru lelaki itu

yang kita lakukan dulu?" bisik Zero sambil menggigit daun kuping Pamela

icara sem

tinya, gimana don

tidak pernah minum alkohol maupun merokok. Tapi senja ini, di bal

api melihat Pamela berada di dalam dekapan

gue. Apakah dulu gue sebegitu mengerikan sa

membuangnya begitu saja, Zero hanya meli

i akan terjadi juga," uc

sud

an? Mommy sangat cemas padamu, dia nyuruh

han, gue baik-baik saj

rasa yang bisa menjadi obat ya sumber

sok tahu,"

an teman sendiri? Dulu gue bilang apa sama Lo, kalau cinta katakan cinta. Tapi Lo malah memilih meninggalkan

inat nikah,"

i jangan usik kebahagiaan

knya," gumam Zero mey

deras dalam diri kita. Bedanya cara main gue ja

yang dia pikirkan dengan apa yang dikatakan jauh berbanding terbalik. Ze

ntah kenapa gue selalu yakin dia masih mencintai Lo. Tapi, dari sifat Pamela yang memiliki hati lemb

yeri. Zero kembali mengambil rokok dan memasukkan ke mulutnya, teta

seorang atlet jagalah kesehatan

anya Zero akhirnya runtu

yum, lalu mera

adanya dan katakan kalau kamu mencintainya. Buktikan j

tadi Lo bilang. Dia terlalu baik, dia tid

alu menunjukkan sebuah foto yang diambil lima tahun lal

oto dia yang tengah memeluk Pamela. Mereka tidur-seranjang. Meski tidak melakukan

kangen sama

arus dilakukan dengan fot

a punya ini?" t

e is Vi

n dengan tingkah usil adiknya. Diapun seger

jadikan ancaman buat Lo. Malah

" jawab Zero t

*

n pembantunya meminum obat. Sore ini

ra tidur, biar lekas

ulu," balas Hasna. Lalu perempuan setengah baya itu menatap calon menantun

ungkan begitu, karena bagi aku Tante s

lalu berjalan secara per

Tirta, mereka makan dengan tenang dan set

wajah kamu sedih begini? Apakah kamu punya masa

a sedikit lelah saja,"

amela, lalu men

sudah kalau gitu istirahatlah aku

ya

h sampai di depan pintu. Tetapi sebelum Tirta benar-be

mengelus lengan Pamela mer

ujar Tirta sambil membalikkan t

h, Tirta," c

uk a

annya dan menatap mata lelaki tersebut. " Ya sudah

ta kembali menge

lain yang terparkir di depan rumahnya. Pamela-merasa tida

tu keluar, seketika Pamela langsung mematung. Wajahnya

ela ..."

takut. Reflek, dia ingin berlari masuk ke dalam rumah. Te

g melihat-teman ke

ekik Pamela mencoba

o persilakan masuk dul

teman? Dan Lo juga tidak pernah me

ubungan kita kan buk

Zero, sebaiknya Lo pergi!"

rti ini, apakah Lo masih belum b

udah punya Tirta dan g

elaki itu yang sejak tadi tersenyum tiba-tiba berubah di

cekalan Zero, justru lelaki itu

yang kita lakukan dulu?" bisik Zero sambil menggigit daun kuping Pamela

icara sem

tinya, gimana don

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka