ISTRI KECILKU YANG MENGGEMASKAN
u panggil Om?" Mahardik
dak ada orang di sini selain kita." Gadis itu berbicara ketus, meli
n darahnya. Dia belum setua itu, untuk di
ingin kabur ya?" terka Mahardika, yang membua
in ada di dalam, kenapa kamu ada
angannya. "Om sendiri gimana? Kenapa ada di luar, bukan
k gatal. "Soal itu ..." Bola matanya berputar
bertanya penuh selidik sambil mengarahkan jari telunjuknya tepat di d
pi saya harus menerima panggilan te
a ingin kabur kan karena tidak mau menikah dengan aku? M
kamu tuduhkan itu. Ah, saya tahu. Jangan-jangan, y
yang Mahardika katakan benar. Namun, di
" Mahardika menggenggam pergel
ardika cukup kencang, supaya pria yang hend
kan katakan semuanya kepada Om Tegu
berteriak minta dilepaskan. Bahkan digigit pun, Mahardika
, bukan keturunan Iron Man kan, tangannya keras banget?" gerutu Eka, kehe
an Eka, tapi dia merasa terhibur dengan tingkah polos ga
tan berdiri dengan kedatangan dua anak manusi
un melepaska
Eka merengek, yang langsung menghampur dalam pe
elaku Ayah Eka. Dia menjatuhkan tatap
Eka berusaha untuk kabur dari rum
ta pun, tertahan kalimatnya karena
a Teguh, pada sang putri tercinta. "Su
menatap langsung mata ayahnya. Rasanya, Eka ingin mengumpat ka
pun, menghampiri sang putra. "Sebenarnya, apa yang te
dap-endap seperti maling, menuju gerbang. Dika memergoki dia da
sa malu. Dia sudah mengangkat tangan kanannya, he
ungkin dia merasa tertekan dengan pernikah
pria dengan jas hitam itu lekat. Cukup lama karena wibawa Mahardika
nurutnya, Mahardika seolah
ginkan. Kita tidak bisa mengambil keputusan yang membuat Ek
kini melonggarkan pelukannya. Menye
eratan dengan pernikahan ini? Jika memang kamu k
ggenggam tangan putra semata wayangnya tersebut, lalu ters
uk. Tidak ada yang tahu isi pikirannya sekarang
kan lagi. "Seandainya kamu belum siap, maka saya bersedia membatalkan pern
bang Wijaya bere
ardika tanpa emosi. Dia menjatuhkan tatapan tenang pada Ba
sa kamu untuk menikah sesuai tanggal yang telah ditetapkan. Kamu yang menj
nyaman dengan kehadiran saya. Pernikahan tidak hanya menyatukan dua
ir dan membuat pendengarnya merasa tenang. Terutama Bambang Wijaya.
yang?" Teguh k
lanjutkan pernikahan ini sesuai tanggal yang ditetapkan."
tap lurus Mahardika y
mbuat hatinya luluh. Padahal beberapa saat lalu, ia berencana
rnya kah, pes