icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Hasrat Terlarang dengan Atasan

Hasrat Terlarang dengan Atasan

Penulis: Puppypaw
icon

Bab 1 Kesalahan Satu Malam

Jumlah Kata:1144    |    Dirilis Pada: 15/08/2024

ya tenggelam dalam keheningan ketika bibirnya dipagut kasar oleh E

akut yang melumpuhkannya. Aroma alkohol semakin terasa menusuk, merayap ke dalam setiap por

ya. Tenaganya terasa habis saat itu juga. Sem

tadi. Seharusnya dia langsung pulang ketika sudah mengambil ponselnya yang tertingg

gga dengan suara yang hampir putus asa, n

eru nafas Erlangga yang bergelora. Entah atasannya itu bisa mendengarnya atau tidak. Yang b

membelenggu pergelangan tangannya ke atas. Satu tangannya yang be

ap di balik blusnya yang longgar. "Saya mohon, Pak. Tolong jangan lakukan ini," pinta

jangi tubuhnya tanpa ampun. Dipandanginya tubuh wanita itu dengan penuh kekagu

rlangga menoleh sejenak. Namun, pandangannya buram, dan

an yang melanda Venina. Bibir Erlangga kembali merengkuh bibi

kan pikirannya, meredakan suara lenguhannya. Seharusnya dia melawan lebih

kaki dan tangannya di tubuh pria itu. Dalam keadaan pengap dan panas y

Kesadaran pahit melanda saat menyadari bahwa bukan dirinya yang ada dalam benak pria itu. Dan sekarang, s

*

dirinya sudah berada di dalam kamarnya dengan ra

Karena bayangan percintaan yang panas dengan atasannya itu lebih

i, sih?" umpatnya pada dirinya sendiri. Diremasnya ramb

esar untuk apa yang terjadi. Tetapi rasa bersalah yang merayap di dalam dirinya tidak bisa diabaikan b

keliru. Erlangga adalah atasanny

bodoh

lemah. Dia melangkah perlahan menuju

a baginya untuk menyiapkan diri. Terlebih dia harus menyamarkan beberapa tanda perci

Nina?" Nadia menghampiri putrin

iangan bangunnya," sahutnya

m?" tanya Nadia den

sambil menganggukan kepalanya pelan.

putrinya dengan lembut. "Maafkan Ibu ya, Nina. Ibu

netes. Dia berharap agar ibunya tidak mengetahui apa yang telah terjadi

k membahagiakan Ibu dan Gina," kata

ui pikirannya. Ketika Nadia mencoba memperpanja

aan ngobrol," ujarnya sambil memeriksa jam tangannya den

ibunya. Dia takut wanita itu menyadari k

p agar hari ini tidak ada yang mengingatkan Erlangga pada malam sebelumnya. Na

mungkin dia bisa begi

Kau memang bodoh!" umpatnya lag

angga. Tiba-tiba pria itu muncul di ambang pintu dan Venina tersentak deng

ngga membuyarkan keheningan. Venina menoleh

it. Pria itu tampil segar dan menawan, membuatnya sulit berkonsentrasi. Dia beru

yang semakin menggelayuti Venina. "Maaf, Pak. Saya hanya ingin mengambil doku

pnya dengan taj

t dengan setiap detik yang berlalu. Di

rcengang mendengar pertanyaan itu. Lan

rusaha menyudahi percakapan, memalingkan waj

knya dan mendorongnya ke dinding. Venina menaha

unakan ini?" Venina membuka mata saat me

engalihkan pandangannya, mencoba menenangkan diri

tubuhnya ke arah sekretarisnya itu. "Bisa kamu jelaskan kenap

t dingin mulai membasahi keningnya ketika Erlangg

mau kamu jelaskan

andangan Erlangga tidak terlepas dari wajahnya sedetik pun. Membuat

wajahnya, menyadari bahwa dia tidak akan bisa melarikan diri dari kenyata

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Kesalahan Satu Malam2 Bab 2 Kemungkinan Hamil3 Bab 3 Tidak Ada Harapan4 Bab 4 Gaun Merah yang Membelenggu5 Bab 5 Merasa Dipermainkan6 Bab 6 Mengundurkan diri7 Bab 7 Pembicaraan yang belum selesai8 Bab 8 Hubungan berdasarkan kebutuhan9 Bab 9 Kecerobohan yang menjengkelkan10 Bab 10 Siapa pria itu 11 Bab 11 Manusia tidak tahu diri12 Bab 12 Aroma tubuhmu13 Bab 13 Uang dan Kedudukan14 Bab 14 Rumor yang beredar15 Bab 15 Kecantikan yang tersembunyi16 Bab 16 Sangat cocok di tubuhmu17 Bab 17 Mencari jawaban18 Bab 18 Perlawanan yang sia-sia19 Bab 19 Antara cinta dan keadaan20 Bab 20 Perasaan yang sulit dilupakan21 Bab 21 Manis dan pahit22 Bab 22 Ciuman Tak Terduga23 Bab 23 Sebagai seorang kekasih24 Bab 24 Tersipu malu25 Bab 25 Luka di masa lalu26 Bab 26 Sebagai Wanita Penghibur27 Bab 27 Anak Darimu28 Bab 28 Hanya objek pemuas nafsu 29 Bab 29 Hancurnya hati seorang ibu30 Bab 30 Hanya sebuah ilusi 31 Bab 31 Cinta yang mulai layu 32 Bab 32 Kehadiran yang diharapkan33 Bab 33 'Getaran emosi yang menyakitkan'34 Bab 34 Rasa hangat yang menyebar35 Bab 35 Ide yang terlintas36 Bab 36 Tidak direstui 37 Bab 37 Terjebak dalam lamunan38 Bab 38 Berlari di tepi pantai39 Bab 39 Hubungan yang serius!40 Bab 40 Jangan berteori!41 Bab 41 Menahan Diri42 Bab 42 Menahan Diri43 Bab 43 Sebuah lamaran44 Bab 44 Tak sesuai harapan45 Bab 45 Akibat dari hasrat dan gairah46 Bab 46 Aborsi 47 Bab 47 Kecemasan yang menghantui48 Bab 48 Seperti terhempas ke dalam jurang49 Bab 49 Benih yang kutitipkan di rahimmu50 Bab 50 Kegelisahan yang membabi buta51 Bab 51 Takdir dan Perpisahan yang Terselubung Cinta52 Bab 52 Takdir dan Perpisahan yang Terselubung Cinta 253 Bab 53 Hubungan yang tak akan sama lagi54 Bab 54 Amarah yang belum mereda55 Bab 55 Sikap Manja56 Bab 56 Godaan57 Bab 57 Hanya selembar surat nikah58 Bab 58 Ada wanita lain 59 Bab 59 Hati yang terkoyak60 Bab 60 Penyesalan Mendalam61 Bab 61 Penyesalan mendalam 262 Bab 62 Berbagi hati63 Bab 63 Pengorbanan yang sesungguhnya64 Bab 64 'Biarkan saya sendiri'65 Bab 65 Hembusan angin malam66 Bab 66 Gaun Pengantin67 Bab 67 Terjebak dalam sangkar emas68 Bab 68 Belajar saling memahami69 Bab 69 Penuh kepalsuan70 Bab 70 Hanya sebagai Ibu Pengganti71 Bab 71 Berdamai dengan keadaan72 Bab 72 Berdamai dengan keadaan 273 Bab 73 Berjuang bersama74 Bab 74 Pengorbanan Venina75 Bab 75 Kebencian yang tak pernah padam76 Bab 76 Wanita penghibur!77 Bab 77 Wanita Simpanan78 Bab 78 Pesta Ulang Tahun