icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hasrat Terlarang dengan Atasan

Bab 2 Kemungkinan Hamil

Jumlah Kata:1089    |    Dirilis Pada: 16/08/2024

uh Venina menegang. Dia memegang erat berkas di tangannya

gerti maksud, Bapak," s

saya semalam?" desak Er

enenangkan diri agar keresahannya tak

amatamu ada di ruangan saya?" tanya Erlangga dengan suaranya ya

nya yang menyebabkan kacamatanya tertinggal di ruangan Erlangga. "Saya... saya tidak tahu, Pak,"

erjadi malam itu, Nina. Jangan berpura-pura seolah-olah kamu bisa melupakannya begitu saja,"

ga dia terpaksa berlutut di hadapan pria itu. "Saya... saya janji akan melupakan semuanya dan tidak akan pern

wanita itu dengan keras. "Jadi, benar kamu memanfaatkan kondisi saya semal

tidak bisa mempercayai bahwa Erlangga men

erlihat jelas di matanya. "Apa benar yang saya katakan itu? Apa benar kamu kemba

perlakuan Erlangga yang meragukan integritasnya. "Apa yang sebenarnya Bapak ingin denga

aya untuk berbuat lebih dari ini!" Erlangga menghem

g bercinta semalam kalau memang itu yang ingin Bapak dengar," ucapnya dengan

i tegak, menahan pandangan tajam sang atasan. "Lebih baik Bapak memeriksa kamera pengawas untuk mengetahui semua

kan ruangan itu, meninggalkan Erlangga

*

dirinya setelah melihat bagaimana caranya meluluhkan Venina. Dia telah

mungil berkacamata itu ketika memandangnya

ang ingin Bapak dengar," suara Venina terus bergema

ngan gerakan cepat, tangannya gemetar saat dia menjawab panggilan. "Batalkan semua p

h dia ke ruangan saya sekarang!" tamba

Riko mengabarkan bahwa Venina tidak ada di ru

nuhi oleh segala kemungkinan mengerikan yang bisa saja terjadi pada wanita itu. Venin

yapu meja Venina, mencari-cari tanda-tanda keberadaannya. Namun, tida

mbol untuk naik ke lantai atas. Dia menunggu dengan tidak sabar sampai akhirnya pintu lift

edung, tubuhnya terayun di ambang bahaya. "Kamu gila, huh?!" jerit Erlangga, langkahnya te

penuh dengan kecemasan dan kekesalan. Dia merasakan detak jantungnya berdebar

bih lanjut. Dia melepaskan pelukannya lalu menatap wanita di hadapannya lekat-lekat. "

r tanpa suara. Dan dalam keheningan itu, Erlangga merasa sesak. Apa yang sudah dia lakukan? B

rnya dengan tulus. Diremasnya bahu Venina dengan lembut. Dilet

langga menjaga suarany

utusasaan. Wajahnya pucat, dan matanya terlihat begitu lelah. "Apa yang Bapak inginkan?" tanyanya dengan sua

rlangga dengan tegas. Membuat tubuh Venina menegang

Gambaran tubuh wanita itu, lembut dan menggoda, tiba-tiba saja mun

k pakaian kerjanya yang monoton dan tampak longgar di tubuhnya itu. D

na saling bertautan. Terlihat buku-buku jarin

terjadi kedepannya," ujar Erlangga dengan tegas, mencoba men

ngan dahi berkerut, mencoba memahami ap

gan hati-hati, menelan ludah saat dia mengungkapkan kata-ka

amnya sambil mengusap perutnya tanpa sadar. Bagaimana mungkin dia tida

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Kesalahan Satu Malam2 Bab 2 Kemungkinan Hamil3 Bab 3 Tidak Ada Harapan4 Bab 4 Gaun Merah yang Membelenggu5 Bab 5 Merasa Dipermainkan6 Bab 6 Mengundurkan diri7 Bab 7 Pembicaraan yang belum selesai8 Bab 8 Hubungan berdasarkan kebutuhan9 Bab 9 Kecerobohan yang menjengkelkan10 Bab 10 Siapa pria itu 11 Bab 11 Manusia tidak tahu diri12 Bab 12 Aroma tubuhmu13 Bab 13 Uang dan Kedudukan14 Bab 14 Rumor yang beredar15 Bab 15 Kecantikan yang tersembunyi16 Bab 16 Sangat cocok di tubuhmu17 Bab 17 Mencari jawaban18 Bab 18 Perlawanan yang sia-sia19 Bab 19 Antara cinta dan keadaan20 Bab 20 Perasaan yang sulit dilupakan21 Bab 21 Manis dan pahit22 Bab 22 Ciuman Tak Terduga23 Bab 23 Sebagai seorang kekasih24 Bab 24 Tersipu malu25 Bab 25 Luka di masa lalu26 Bab 26 Sebagai Wanita Penghibur27 Bab 27 Anak Darimu28 Bab 28 Hanya objek pemuas nafsu 29 Bab 29 Hancurnya hati seorang ibu30 Bab 30 Hanya sebuah ilusi 31 Bab 31 Cinta yang mulai layu 32 Bab 32 Kehadiran yang diharapkan33 Bab 33 'Getaran emosi yang menyakitkan'34 Bab 34 Rasa hangat yang menyebar35 Bab 35 Ide yang terlintas36 Bab 36 Tidak direstui 37 Bab 37 Terjebak dalam lamunan38 Bab 38 Berlari di tepi pantai39 Bab 39 Hubungan yang serius!40 Bab 40 Jangan berteori!41 Bab 41 Menahan Diri42 Bab 42 Menahan Diri43 Bab 43 Sebuah lamaran44 Bab 44 Tak sesuai harapan45 Bab 45 Akibat dari hasrat dan gairah46 Bab 46 Aborsi 47 Bab 47 Kecemasan yang menghantui48 Bab 48 Seperti terhempas ke dalam jurang49 Bab 49 Benih yang kutitipkan di rahimmu50 Bab 50 Kegelisahan yang membabi buta51 Bab 51 Takdir dan Perpisahan yang Terselubung Cinta52 Bab 52 Takdir dan Perpisahan yang Terselubung Cinta 253 Bab 53 Hubungan yang tak akan sama lagi54 Bab 54 Amarah yang belum mereda55 Bab 55 Sikap Manja56 Bab 56 Godaan57 Bab 57 Hanya selembar surat nikah58 Bab 58 Ada wanita lain 59 Bab 59 Hati yang terkoyak60 Bab 60 Penyesalan Mendalam61 Bab 61 Penyesalan mendalam 262 Bab 62 Berbagi hati63 Bab 63 Pengorbanan yang sesungguhnya64 Bab 64 'Biarkan saya sendiri'65 Bab 65 Hembusan angin malam66 Bab 66 Gaun Pengantin67 Bab 67 Terjebak dalam sangkar emas68 Bab 68 Belajar saling memahami69 Bab 69 Penuh kepalsuan70 Bab 70 Hanya sebagai Ibu Pengganti71 Bab 71 Berdamai dengan keadaan72 Bab 72 Berdamai dengan keadaan 273 Bab 73 Berjuang bersama74 Bab 74 Pengorbanan Venina75 Bab 75 Kebencian yang tak pernah padam76 Bab 76 Wanita penghibur!77 Bab 77 Wanita Simpanan78 Bab 78 Pesta Ulang Tahun