PERANGKAP PANAS CEO DINGIN
menghabiskan lebih dari separuh waktunya di Oxford. Usai menyelesaikan studi, Luke tak kunjung kembali k
erusahaan besar keluarga mereka padanya. Luke akan mengerahkan segenap dirinya
k dilewati banyak orang. Menurut informasi yang Ronan dengar, CEO muda yang berada
Jadi aku memilih lewat kesini." Ronan membuka pembicaraan di t
gguk. "Yah.
Street. Deretan pohon pinus dan alder yang meneduhkan. Hanya beberapa kendaraan yang
. Sebelumnya, Ronan bekerja di kantor Sonic Group sebagai petugas keamanan gedung
anya Ronan. Tangannya sibuk dengan audio di das
wab Luke datar. Jawaban yang membuat R
k, T
edar di kantor, Luke memiliki sikap yang dingin, irit bicara dan terkesan acuh. Sangat kontras dengan sikap kedua orang tuanya. Tuan C
at jam di pergelangannya. "Bisa lebih cepat lagi?
n spontan melirik j
emuan itu dimulai" ucapnya gugu
naikkan kecepatan mengemudinya. Beruntungnya, situasi di jalanan
canggung dan kegugupan yang belum
iiit
buah mobil yang tengah melintas di depan mobil Luke, mendadak berhenti. Dan Ronan yang masih dalam kecepatan maksimal nya
kursi belakang dengan kepanikan. "Maafkan aku, Tuan. Aku benar-ben
ik, Luke berhasil mengendalikan diri. Ekspresinya datar. "Turun
k, T
aru saja hampir membuat hidupnya selesai. Ia mengetuk kaca mobil yang masih tert
ajahnya nampak pucat pasi. Ekspresi
nangkupkan kedua telapak tangan dan me
luar dari mobil. Sementara ia hanya duduk di kursinya, menyaks
juga orang lain begini. Kalau kau tak bisa mengemudi, kau
rlihatkan ekpresi yang sam
a mobilku mogok di tengah ja
i bawah. Ellshora benci seseorang yang memandanginya seperti itu. Tapi itu hanya sebentar, Ronan cepat memaling
a kau membantuku
in mobil kan
f, Nona. Aku sedang buru-buru. Kau bisa menelpon b
ora murung, tapi ia masih
t denganmu dul
ersama atasanku, dan kami sedang buru-buru
lan. Sementara Ellshora terus memandangi Ronan, bahkan setelah Ronan sudah berada dalam mobil. Lu
u denganmu?" tanya Luke. Meski ia tak begitu penasaran, tapi ta
udah menyuruhnya mengubungi bengkel dan menunggu mereka datang,"
rgggg
atang dengan kerasnya. Kedua tangan Ellshora spontak menutup kedua telin
bah menjadi pekat. Cuaca sangat mendung, gump
kontras dengan keindahan yang dikagumi Luke dengan tempat ini, Jejeran pepohan besar, kesunyian karena tak ad
n cepat lanjutkan perjalanan kita. Ak
rkejut.
banyak pria kaya, Luke adalah pria yang paling unggul diantara mereka semua. Interior mobilnya, aroma wang
m tasnya. Lalu ia mengetikkan dua kalimat, dan langsu
ana" begitu