PERANGKAP PANAS CEO DINGIN
nsel ketika sebuah notifikasi pesan baru masuk. Ia
Ell?" pesan
agi santai,"
Bisa kita bertemu
i mana?" Ellshora pun ke
Dua menit.
kali ia membolak-balik menu di layar ponsel. Usai berganti pakaian dan mengambil
rapa kali ponselnya, ia mendekatkan benda tersebut di telinganya. Namun
g anda tuju sedang ti
temui pacarmu,' celoteh Ellshora kes
lkan kamar. Dan, baru saja pintu kama
"sontak
Ellshora. Bibi Mia, Paman Gary dan Daniel sudah berdiri bersa
s. "Tidak ada yang perlu kita bahas ataupu
orang itu masih merekah bagai bunga, tapi bagi Ellshora lebih
an lembutnya. "Kamu pasti lapar, kan? Kita s
a Ellshora terbelalak memandangi meja makan yang sudah di penuhi banyak makanan. Matanya be
a makanan ini?" Ellshora curiga. Tentu
di kedua bahu Ellshora, memberi sedikit tenaga untuk menekan tubuh gadis itu agar dud
anyak untuk rencana besar
u. Kalau kamu mati, bagaimana kamu bis
n Gary sangat keras hingga pria itu m
man Gery merintih, tapi ia ju
likan Ellshora sekaran
di meja. Tapi tiba-tiba getaran ponselnya lebih membuatnya tertari
ane," sap
setelah ia mendengar suara Zane di balik p
h dengan cepat. Meninggalkan tiga orang itu. Mereka menatap Ellshora dengan kedu
h ada api merah di kepalanya. "Bocah ten
eret diri mereka dari situ. Menghindari kobaran Bi
ku masak sebanyak i
a di kamarnya sekarang. Ia mengunci pintu kamar dan segera memasang earphone di telinganya. G
*
ah tama
ll
yang sudah ia tunggu dengan s
a Zane. Ia berusaha menjelaskan, "ponselku mati, dan a
eleleh dengan semua yang diucapkan Zane. Salah satu a
eraih sesuatu dari dalam saku hoodienya, lalu
membuat sendiri un
ion seukuran genggaman tan
Aku suka, Zane,
ati boneka itu, nyaris tak terlihat seperti buatan tangan. Ia
nggukan dan se
uck di sudut taman. "Ell, sebentar
k dengan boneka di tangannya. Tak lama kemudian., Z
pinta Zane penuh perhatian. Ia membe
an pacarku malam ini, lebih membuatku tertarik, sih," goda Ellshora,
alam ini menemani. Sadar ada yang aneh, Zane bereaksi dengan m
h, Ellshora mengangguk m
" tanya Zan
" jawab Ells
lagi. "Untuk mel
Rasanya ia sudah sangat merasa bersalah selama ini. Dan melihat wajah pria di hadapannya kini, hatinya
ni
lembutnya mengadahkan wajah Ellshora yang tertunduk seketika. Keduanya saling menatap. Dalam tatapa
Ellshora
Ell. Aku tak ap
habisan nyaris nafas. "Untuk terakhir kalinya, Zane. Maaf, tapi
a pecah, tak t
Zan m
i pria ka
kukan permintaan Bibi Mia. Pilihan tak pernah ada untuknya, ia tak bisa memilih. Ellshora hanya
a meraih tangan Zane dan
terus melukaim
ua salahku. Aku yang harus meminta ma
h bisa melakukan apapun untuk orang yang aku cintai. Kumohon
a, yang dipikirkan Ellshora tidak sesederahana itu. Ia juga ingin sekali pergi, memulai hidup baru seolah terlahir kembali. Tetapi jika semua hutang budi
Meksi ia bekerja sangat keras, biaya pengobatan ibunya juga sangat besar. Yang ia miliki hanya cinta dan ketulusannya. Za
ai?" Kedua tangan Zane terbuka lebar, senyum tipisnya yang hangat seketika membuat
engakhiri semuanya. Sece