icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istriku Berasal Dari Kerajaan Medang

Bab 3 Ch 01 Part 2

Jumlah Kata:1190    |    Dirilis Pada: 08/07/2024

jam aku berada di bawah jembatan pinggir sungai ini bersama seorang ga

enti sedikit demi sedikit. Aku berusaha membangunkannya dengan

orang-orang, bisa-bisa aku dihajar karena dikira seda

ari cara untuk membangunkannya

k mengenakan kemejaku yang sudah kutinggalkan di dekat trotoa

di bawah jembatan kota. Gadis itu terlihat sudah dilukai terlebih dahulu, da

ena melakukan kesalahan yang tidak pernah kulakukan. Aku menep

ngan mengguncang-guncangkan tubuhnya. Aku berharap agar dia segera sadar d

ia tetap tidak merespons. Rasa putus asaku semakin

hujan akan turun lagi tak lama lagi. Dengan susah payah, aku tetap menggendong gadis itu. K

gadis ini ringan juga, ya?" aku berbisik pada diriku s

ni menuju rumahku. Pikiranku dipenuhi kekhawatiran akan apa yang akan dikatakan orang jika

orang yang melihatku yang tengah berlari kencang seperti sedang menculik seorang gadis. Tetapi, dalam keadaan

orang tuaku selama bertahun-tahun. Mereka memberikan rumah ini untukku dengan harapan aku bisa hidup mandiri da

ya. Itu adalah bonus tambahan yang membuatku semakin bersyukur. Aku tidak perlu bekerja

berlari menuju rumahku. "Sekarang saatnya!" Dengan semangat, aku meluncur dari halaman depan rumah ko

amat

di sofa. "Tidak mungkin, hahaha. Aku membawa pulang seorang gadis dan menid

n untuk mandi dan mengganti pakaian yang basah. "Aneh,

sekaleng kopi yang ada di dalamnya, lalu kuminum sambil menghadap ke arah luar jen

"Semoga dia baik-baik saja dan tidak membuat kekacauan di rumahku," gumamku sambil meneguk kopi dengan perasaan campur aduk. A

duduk kebingungan di sofa rumahku dengan paka

nu, deng

irik ke

akan turun dengan deras lagi. Jika rumahmu tidak jauh,

atapannya menunjukkan

dan meminta mereka untuk segera datang dan menjempu

masih sa

mpang-camping ini, lebih baik cepat pulang agar

atap wajahku. "Sebe

an juga ia nam

rmasuk kawasan rumah kost yang pemiliknya

man ini

ar tidak sopan menyebutku sebagai paman! Jika d

n!" Jawabku dengan sedikit kesal karena dia terus memanggi

kuberikan payung agar kamu bisa pulang, tapi aku akan

pulang, dan aku juga tak tahu

u benar-benar membawa korban perc

anti atau lusa untuk segera membawamu dari rumahku, aku j

sana. Aku berharap dia bisa mene

pakaian basahmu itu?" tawarku, sambil meraih remot TV dan menyalaka

ku ingin melaporkan ses

an, kini berubah menjadi sangat agresif dan menghancurkan TV LED-ku menggun

dengar suara yang sangat keras, ada apa?

kelakuan kucing peliharaanku sendiri yang suka naik ke atas tangga dan perabotan rumah dan tanpa sengaj

ada keperluan lagi,

ku, seraya menutup telepon dengan ge

buhku gemetar sembari menutup tele

keheningan yang tegang, "Kamu ternyata sangat ku

penuh nafsu membunuh. Aku berusaha mencari cara untuk

au mandi?" tanyaku dengan suara yang sediki

ng bisa menembus keadaannya

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka