Insafnya Seorang Gigolo
ruang tamu, namun kini tidak ada satupun di antara mereka. Rasa penas
..tut
o, Mb
Ada apa?" j
ana, Mbak?
s, kenapa?
rangkai kata demi kata. Mengapa
lebih cepat dari rencana? Aku mengumpulkan
k ada penghuni lai
a tiga hari lagi sebelum kontrakmu selesai?" Su
ng lebih penting kenap
ana! Nanti Mbak j
ar, menanti penjelasan yang akan mengurai benang kusut yang terjadi di sini.
penting. Sambil menunggu kedatangannya, aku kembali keluar untuk menemani Kak Anti dan V
an terkilir?" tanyaku
lagi di kampung nenek, sekali ditiup langsung l
sekujur tubuhku. Namun, aku berusaha te
t sekarang," kataku
yetir, kan?"
rangkat sekarang juga. Takutnya n
Lima belas menit kemudian, akhirnya kami sampai di rumah sakit umum di kota ini. Karena Valen termasu
i, namun Kak Anti memintaku untuk segera diobati di sini saja. Sekitar satu jam kemudian, aku keluar dengan beberapa
punya pacar," celetukku ke
orang," sahutnya d
kembar di kejauhan. Rasa penasaran menyergap, lantas aku mena
jawabku sambil me
ngenalku, jadi aku sedikit isen
saya bertanya?" ucapk
dalam hati, aku berusaha menahan tawa karena melihat
nte
balas Mut
gan Anti, entah dia nyaman atau tidak, t
tanyaku singkat, mencoba
aku tak tahu apa yang mereka pikirkan. Biasanya, me
ku terlihat seperti wanit
bak," protes ka
rama dong, ini rumah sakit, bukan tempat umum," timpal M
perselisihan mulai meletup-letup, seolah
a semakin tidak mendukung, ja
k Pingka, dan Pi
pku, "Kamu siapa? Kenapa kamu
tanyaku dengan harapan mere
sia muda dan cantik ini, kamu panggil aku Tante?!" keluhn
lian enggak kangen sama aku?"
ama kemudian mereka berebutan untuk memelukku. Tib
Risdayanti. Sebenarnya kebanyakan orang-orang memanggi
ggak enak nih dilihatin orang,"
ya dan Kak Anti langsung menga
aru kamu?" tanya Pingki
" ucapku yan
l Alex waktu di kampung," jawab ka
alah kakak kandungku. Padahal aku tak memiliki masalah bila mereka mengetahui ken
ia Pingki dan Pingka," jawab Muti sam
Lala? Tadi dia ke kosan nyu
ada temanku yang sedang dalam keadaan darurat. Ak
lian! Lihat saja mukanya sudah se
an perlawanan saja k
u bertanya, "Oh ya, lupa! Kali
gku. Dengan spontan, aku berbalik dan ternyata Mb
rpotong ketika ia sudah berada di depanku.
s berantem lagi?" tanya
aku tanyain sekarang, kalian semua kesini jeng
oma sampai saat ini," ujar Mbak Lala, kemudian langsung
gghh
a, saat mendengar kata 'koma', tubuhku langsung lemah tak berdaya. Aku tak mampu menahan