icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Insafnya Seorang Gigolo

Bab 4 Threesome

Jumlah Kata:1101    |    Dirilis Pada: 02/07/2024

dia hendak memegang rudalku, aku cepat-cepat meraih pergelangan tangannya. Lantas,

i imut, seperti salah tingkah akibat kecupanku. Aku pun melepa

sesuatu, saya akan melakukannya," ucapku dengan tulus,

amun, tangannya perlahan mulai meraba tubuhku, membuatku gelisah. Dalam sekejap, aku

elukanku. Tanganku segera menggapai wajahnya yang cantik, menatap matanya yang menggelora. Jarak antara kami terasa semakin menyempit, seolah nyawa

i, kecupan pun akhirnya mematahkan jarak yang memisahkan kami. Bibir kami saling bertemu,

perti bunga yang akhirnya mekar di musim semi. Kami pun larut dalam b

ndahnya ciuman ini. Di saat yang bersamaan, kak Anti beralih posisi ke belakang suster. Tanpa sadar, tangan k

hernya agar ciuman kami tetap terjalin dan permainan Anti berlanjut pada tubuh suster itu. Terlihat jelas ba

erampil menggali kedalamannya. Sejenak aku melep

ya ke bagian bawahku. Suster itu tersipu malu

ulan, Mas," j

a kami berdua, "Udah siap nih, giman

ahutku, "Aku masih be

mana dia mendapat keberanian, dia men

an mata bersinar. Aku hanya tersenyum dan menjaw

ng sepertinya mustahil masuk di mulutnya, namun ternyata dia mampu

al, aku yakin dia sedikit memaksa dirinya, namu

yahhhhh

dan memenuhi mulutnya, dan dia seperti

eeek

ah ini kali pertama Melihat wa

ar senyum ke arahku dan sangat

sa mendapatkan sesuatu, yang cukup membuat pandanganku kepada Wulan berubah. Setelah beberapa saat berlalu, ketika dia

u?" pintaku, entah kenapa aku seperti begitu menginginkan

ang hati, "

gsung di tempelkan. Kini rudalku siap menerobos liang ke

n Wulan dengan perlahan menurunkan pinggulnya, dan perlahan ruda

i, kemudian tanganku melepas kancing baju Wulan dan s

elakukan remasan dan pilinan di dada dan tiba tiba saja Wulan menghentakkan

sakitttt" pek

hhhh" d

unyamu, Tititku seperti di perah

s ranjang, lalu mulai menduduki wajahku. Kini posisinya berhadapan dengan Wulan. Kedua w

biasa dan sudah menjadi motto dalam hidupku, kepuasan pelanggan adalah n

i aku yakin, mereka berdua tengah melaku

igus, membuatku tak bisa menahan puncak kenikmatanku, da

rmainan akan segera di mulai. Setelah mencapai puncak kenikmatanku, aku m

n semakin ce

lan, sepertinya dia ingin mencapai o

yang kini di jadikan bahan kenikmatannya, akupun demikian, aku tak peduli lagi, setidak

eluar, sedangkan aku kembali menyemburkan cairanku di dalam tub

pakan kenikmatan yang tak bisa kupaparkan. Apalagi melihat wajah imu

yang mengelap tubuh adikmu dulu," ucap

au semakin berani saja. Maaf, aku

u akan takut pada ancamanmu sebelumnya. Kau juga tahu kita melakukan hal y

an pakaian, ia mendekat ke arahku. Saling menatap, mata kami kembali

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka