Insafnya Seorang Gigolo
iku, orang yang paling pengertian dan peka, meski belum melihat
melingkar di lenganku. Di seberang kami, Mbak Lala memandangi
a bisa sembuh secepatnya, asalkan mendapatkan donor gi
kalian hanya bisa diam di sini menunggu Rina menghe
anak yang tercemar ole
dengan air mata yang mulai menetes. Mbak L
kanlah hal yang mudah, harus memenuhi beberapa syarat. Dan sejujurnya, kami berharap kamu lah yang bisa
semenit yang lalu tidak ada air mata, benar wanita sangat misterius bagiku, d
agi, ayo!" ucapku ta
dan hendak kuturuti la
uju!" seru Kak
adekku harus mendonorkan
ngan mau dibodohi oleh wanita-wanita perek di sekitarmu itu. Mereka hanya memanfaatka
rusaha menenangkan hat
anmu. Tidak menutup kemungkinan kamu nggak akan bisa memiliki tubuh yang fit seperti sebelumnya," jel
injal memang tak bisa seaktif sebelumnya. Namun entah mengapa, hatiku sangat ingin membantu Rina, wala
orot mata mereka penuh harapan, seolah berharap banyak dariku. Sementara itu, kak Anti
. Dan aku mohon Kakak minta maaf ke teman
jenak, sebelum akhirnya menjawab, "Baiklah, jika itu sudah menja
n tiba-tiba, Mba Lala memanggilnya, membuat
kami anggap sebagai keluarga kami. Tetaplah di sini untuk mendukung pilihannya.
pipinya. Hatiku seperti terpanggil untuk segera memeluknya.
campur aduk kala itu-bahagia, haru, terenyuh, namun di sisi lain tubuhku
n 'rudal'ku mulai bereak
dalam keadaan haru seperti ini,"
u menjadi lebih lega. Meski 'rudal'ku masih belum mereda
suntik menembus kulitku. Namun, tak lama kemudian tubuhku mati rasa total, tak mampu
u terpasang lampu yang menyala terang. Pandanganku tertuju pada bagian tubuhku yang mulai dibelah oleh petugas kesehatan. Kulihat daging kenyal tersembul keluar dari belahan yang baru saja mereka bedah. Hati kecilku merasa geli, mua
is juga mere
melihat beberapa tangan merogoh di dalam tubuhku. Terakhir yang kuingat sebelum mataku benar-
menyeramkan seperti sebelumnya. Di ruangan ini, aku ditemani oleh Mba Lal
n kantuk, menggambarkan betapa gigih
ucapku dengan suar
embali terasa di b
ucap Kak Anti dengan semangat, m
akit yang menggelayut di perutku membuatku menyadari bahwa
an tertahan, merasa kesa
mu perlu istirahat selama tiga hari. Itupun jika lukanya
obat penahan nyeri yang diberikan petugas," l
namun ketika sendokan ketiga, aku kembali merasakan sakit yang amat sanga
apku sembari memalingkan waj
serta berwarna-warni, bagaikan pelangi di langit. Kembal