Poligraf
h se
an gambaran menakutkan seorang pria telentang kesakitan dengan sorot mata memohon yang tercetak jelas di otaknya. Meskipun begitu, ia merasa harus memberi pujian kepada dirinya
asaan senang yang membuncah-buncah saat bertemu, tak ada rasa rindu yang meledak-ledak jika berjauhan. Segalanya hambar, seakan-akan saling berkirim pesan dan bertemu di
sebagian pria yang menolak kenyataan atau sebagian lainnya yang berdamai dengan kondisi. Ternyata,
isa-bisa kepopulerannya meredup jika bertiup kabar ia menikah secepat itu. Mulut-mulut yan
rayuan tiap hari sampai terasa sesak hingga perasaannya sendiri memudar dan terbasmi. Dan kemarin, pria i
tahu apa yang harus dilakukan untuk menghadang keinginan pria tolol itu. Sempat muncrat keinginan untuk membeberkan kalau kabar kehamilannya cuma bohong, tapi ia t
akut karena telah mengenal dengan baik daerah itu. Kawasan itu meskipun sepi, tapi cukup aman untuk di
Namun, mendadak ia mendengar suara langkah kaki yang berlari mendekat. Berpikir area itu tidak seaman yang d
onselnya. Tiba-tiba tangannya mendarat di sepatu sneaker. Walapun prasangka buruk telah mondar-mandir di benaknya, ia me
cari
gantungan kunci berbentuk dompet berwarna dasar coklat dengan moti
k. Pas gue liat pake senter
skan padahal tida
ita itu akhirnya menyambar kunci mobilnya dan berlari menghin
awah penerangan lampu jalan yang remang-remang, ia melihat sosok yang berpapasan dengannya te
lam? Seperti tidak
tu berjalan kembali. Namun, baru beberapa langkah, sebuah pemikiran baru yang menabrak kepa
joging ke
aat sosok itu sampai di bukit. Ia pun mengikuti sosok itu sembari mencoba membuat langkahnya tak terd
Memperbaharui posisi berjongkok di balik semak rimbun agar dapat mengintip dan menguping dengan
akit? Ayo ke
itu tidak boleh di
..., ra..
ang diracuninya karena ketakutan. Apa yang baka
ng ngelak
ar sosok berpakaia
lah s
ekitar, interogasi polisi, suasana pengadilan yang menekan, sorotan media yang menjadikannya berita eksklusif, media sosial yang memviralkannya, dan penjara yang diisi oleh penjaha
sok berpakaian olahraga, pria itu k
mohon dia
nta kematian seseorang dipercepat. Rupanya ia sudah tak ta
..., Fa..
s memekik, wanita itu tak memercayai pendengarannya. Bukannya
a ia kira aku sedan
rpakaian olahraga juga terlihat kesakitan dan tangt membanjiri otaknya kini lenyap seketika. Tiba-tiba malam terasa l
juga pria it
han menjauhi persembunyiannya. Tak sadar sebu