BRIDE OF THE MAFIA
, tetapi pikirannya masih penuh dengan sketsa dan desain yang akan dia ciptakan esok hari. Dengan langkah yang tergesa-gesa, dia membuka pintu mobilnya dan melun
a berpacu, adrenalin mengalir deras, namun dengan keberanian yang dipaksakan, Jill menyalakan mesin dan membiarkan instingnya mengambil ali
nuhmu. Asalkan kau, patuh." Katanya
pa menoleh. Ia fokus ke de
rkan pistol dan menodongkannya tepat ke arah kaca jendela mobil Jill. Dalam sekejap, pria di samping Jill bertindak dengan refleks yang tajam, menarik pistolnya dan melepaskan tembakan. Namun, dalam pertarungan yang berlangsung cepat, peluru yang dilepaskan meleset, berdesingan dekat wajah Jill, meninggalkan jejak panas yang membakar kulitnya dan menyisir kedua bola matanya. Teriakan Jill m
satu pejalan kaki yang kebetulan m
orang!" serunya pejalan kaki la
engan setiap tarikan napas yang berat, ia mencoba mempertahankan benang tipis kesadaran yang masih tersisa. Samar-samar, ia merasakan kehadiran orang-orang di sekitarnya, mendengar suara bisikan dan langkah kaki yang terburu-buru, merasakan sentuhan tangan
*
ponsel yang terus berkedip dengan notifikasi. Sementara itu, Dila, adik ipar Jill, terlihat sibuk berbicara di ponselnya, mungkin mencari pengalihan dari ketegangan yang menggantung di udara. Di antara mereka, Reno, suami Jill, berjalan mondar-mandir dengan raut wajah yang gelisah. Setiap
aimana keadaan istrinya. Dokter mengatakan, kalau saat ini yang di butuhkan Jill adalah kornea mata. Tentu saja itu
eadaan Jill? Apakah
saat ini, Jill membutuhkan transplantasi kornea mata. Kondisinya stabil, tapi
a? Itu... itu mengej
ta bukanlah hal yang mudah, dan bia
as tampak tenang, hampir tidak terpengaruh oleh berita yang baru saja mereka terima, matanya masih terpaku pada layar ponsel yang terus menerus menyala. Dila, dengan sikap yang serupa, tampak lebih asyik dengan percakapan di ponselnya daripada situasi
ponsel milik ibunya. "
i ponsel di tangan putranya. "Mama cap
i. Aku juga capek, setiap hari mendengar
utmu?" tanya Laras terlihat emos
Dila, acuh tak acuh dengab pertengkaran mereka.
mpirinya dan merebut ponsel. Di bantingnya ponsel ke lantai hingga berantak
aja, bukannya mem
tanggung jawabmu. Aku? aku hanya adi
dan adiknya. Ia bergegas pergi meninggalkan L
tidak berguna itu." Celetuk Di
Reno. Cantik, kaya, berpendidikan, dan
rnyataan mamanya. 'Sudahlah ma
h sakit. Mereka berdua tidak perduli dengan ke-adaan Jill. B