Hot Secret On The Rooftop
emarinya lincah menggulir layar, tertawa kecil membaca komentar teman-temannya di
mecah keheningan. Angela mendesah kesal, terpaksa bang
gi santai aja," gerutunya sambil k
in aja biar irit listrik! Jangan main hape terus dan nganggur. Cepat cari kerja
ang nggak gampang. Aku masih kuliah, belum punya gelar," Ang
berjalan. Kita butuh bayar tagihan listrik, telepon, air, dan lain
gungan orang tua, Mam," Angela menjawa
u
knya! Kamu udah dewasa, anak sulung lagi. Jangan terus berhara
ngus dan menggerutu dalam hati. "Ya udah, Ma
Mama selalu ada untuk kamu. Tapi kamu juga
udah beberapa tempat. Tinggal nu
ah telepon Tante Yoke? Siapa tahu dia bi
rencana mau telepon. Aku masih sungk
eluarga, pasti dia mau bantu. Apalagi sekarang dia kepal
beralih pada gawainya yang berke
anya membesar, memandang sang Mama yang mengerutkan dahi. Langsung digesern
aku. Baru aja aku sama Mama ngomongin Tante, eh tiba-t
gimana, sehat juga kan?" sahut Tante Yoke dengan suar
jelek-jelek tentang Tante Yoke yang cantik dan sholeha ini," rayunya. Sarit
ta sekarang kamu lagi jobless ya? Mau nggak kerja di kantor pusat Tante? Kebetulan lagi cari asisten sekretaris buat manager accounting. Karena butuh cepat, kal
erseri-seri mendengar penuturan sang Tante.
sok aku datang ke kantor Tante. Tenang aja, Tante, aku nggak takut sama bos galak. Karena di ru
e HRD bahwa kamu besok akan datang. Santai aja, nggak usah nervous, kamu udah dikenal kok sama
ga Tante dan keluarga selalu sehat, bahagia, dan
. Salam buat Mama sama Nadira ya."
g gawai di tangan. Sarita hanya geleng-gel
apa nih heboh banget siang-siang gini?" tanyanya. Ia terlihat sudah rapi dengan seragam kerjanya, kemeja warna kuning
du." Angela menjawab dengan senandung dan menggoyangkan badan ke kiri dan kanan.
bergoyang seluruh badan lenturnya. Karena anak itu memang centil dan l
akak sulungnya yang absurd itu. Tumben dia joget-joget begitu, gak biasanya. Apa o
ah nggak jadi objek omelan Mama lagi akiba
g kerja," ujar Sarita seraya bangkit dan berjalan meninggalkan kamar putrinya. "Nadira, jangan lupa bawa beka
adira masih di depa
yalakan gadget kesayangannya, lalu mulai membuka file CV yang sudah siap untuk diprint. Saat printer mulai
nerima telepon dari seseorang yang tidak dikenal. Wajah Sarita tampak serius dan sediki