Hot Secret On The Rooftop
ya mendengar suara ketukan pintu d
un! Subuhnya jan
lnya. Duduk di tepi ranjang dan meregangkan otot yang sedikit kaku dengan menga
u melipat selimut tebal sambil duduk di tepi ranjang. "Udah mau jam lima nih, kamu harus cepa
ru selesai kerjaan, sampai kerumah jam sembilan, capek banget
at reward dari capeknya kamu sebulan kerja. Seneng kan kalo gajian, bisa beli apa aja ya
dah aku mandi
makan. Ia sudah menyiapkan sarapan bubur ayam d
sarapan bersiap berangkat kerja. Saat pamit mencium tangan mama d
a kemana Ma
ang enak badan." Jawab Sarita. "Udah, kamu naik ojek pangka
lo harus naik opang sebe
i selama di kantor oleh Pak Tristan sudah ia lipat dan masukkan kedalam sling
ingga hampir menabrak seorang lelaki setengah baya berwajah oriental dengan rambut tipis yang hampir botak
nyum dipaksakan. Ia bersyukur sempat mena
lelaki dingin. "Kal
akut terlambat absen,"
coklat yang baru saja datang pada lelaki berwajah oriental
car mengalir. Saya kan harus banyak minum, jadi ba
tan menyapa lelaki tinggi berkulit c
elap itu menatap Angela yang ber
ela melihat Husni hany
baru mulai kerja ditempat Tristan itu
dulu," pamit Angela sebelum berbalik kearah
ik lift?" Husni ber
Husni berdiri dibelakang pintunya persis. Angela juga ingat bahwa dia harus segera m
afas sesaat sebelum membuka pintu dan bersiap melewati lorong. Tapi tiba-tiba Angela dikejut
ya Angela, aku buru-buru." Ujar wanita berambut ikal yang mem
Angela menutup kembali pintu yan
ya terhambat lagi oleh kehadiran Marinka yang tiba-tiba
rumpi-rumpi manja." Sapa wanita paruh baya dengan se
ti rok dulu, sebelum Pak Tristan datang." Angela memb
angan dan menyapa seseorang di belakang Angela dengan s
a." Lelaki tinggi besar bernama Yusran itu menjawab tanp
ng terpaksa menghentikan langkah. "Psst Angela, tadi di tangga kamu papasan sama Des
jawab Angela menautkan alis
ga kamu terbiasa dan tahu sendiri. Kakak cuma ingin meyaki
ng absurd itu. Jiwa kepo-nya menggeliat, tapi ia teringat sesuatu. Ya, haru
arus segera ganti kostum i
an Kakak, kalo udah mau sampai sana, kamu berdehem dulu ya tiga kali. Takut ada ya
an Keuangan berada, tapi belum ada siapa pun. 'Lho, pada kemana ini anak-anak IT dan Keuangan? Bukannya tadi sudah ada Mbak Dessy ya?' batin Angela sambil
eretan toilet ada ruangan tempat mesin genset yang pintuny
r
ampai toilet sesuai anjuran Marinka. Jantungnya serasa melompat karena dalam pikirannya ia akan menemukan mahluk gaib yang k
ikan rambut dan make up di depan kaca wastafel dekat deretan toilet. "Barusan siapa
itu terlihat sangat kesal dan menjawab pertanyaan Angela dengan suara judes. "Mana aku
kiri Dessy yang pintunya terbuka sedikit tanda tak ada orang di dalamnya. Lalu bergega
g gelap di sebelah mushola yang berdinding kaca sedikit terbuka dan seperti mengeluarkan
Tristan emang paling bisa kalo bikin peraturan buat anak buahnya." Suara cempre
anak gadis donk! Nanti aku laporin Yoke lho!" Ancam Mari
. Ia bangkit dari kubikelnya dan berjalan cepat kearah Marinka yang
melulu kalo gue godain cewek cantik.
m dengan Indra, sang manager yang sudah duduk manis di mejanya ditemani secangkir kopi. 'Aih lesung
y dan Pak Riswan! Maaf mau tanya,
ang Divisi Tagihan dan Dokumen VVIP terdengar sangat berkarak
a Angela tuh, asisten sekretaris Pak Tristan yang baru
netra berbulu lentik milik Angela memindai sosok tinggi berkulit bersih dan berkumis tipis di hadapannya yang sangat rapi dengan ke