Hot Secret On The Rooftop
ikal sebahu menghampiri meja Angela saat gadis itu tengah asyik mengetik di laptopnya. Ku
?' batin Angela mengangkat wajah dan memasang senyum basa basinya. "Uhm,
nggil aja aku Mbak Dessy. Kamu keponakan Yoke yang d
gak aneh mendengar lentingan suara Dessy yang nadanya sok manj
i pasti sama dengan tantenya yang sudah
perawakan kecil dengan suara yang nyaring berlogat Jawa kental tiba-tiba
gah baya berkumis tipis itu. 'Lord, mahluk apa lagi ini?' batinnya. Kapan aku bisa kerja dengan
i karyawatinya Pak Tristan," ujar Dessy dengan logat manjanya. "Udah kenal kan Mas Riswan
an dengan Dessy dan menatap intens Angela. "Lho, keponakan Yoke kerja disini? Hai, Angela!
Tangannya digenggam sangat erat dan diguncang-guncang. Baru dilepaskan k
anjen!" Marinka, sang operator telepon yang tadi minta dipanggil
i, huruf T nya itu singkatan dari Tukijo. Dulu dia naksir berat dan ngejar-ngejar tante
gelak mendengar teriakan Marinka. Sedangkan Riswan berbal
i depan keponakan Yoke yang cantik ini, pesona gue terlalu kuat tau!" uj
h tak muda lagi itu baru akan membuka mulut untuk menjawab, tapi batal. Ia melihat
kayak anak TK?" bentak Pak Trista
a, ngapain kalian kumpul disin
ur sapa aja sama Angela," bela Dessy masi
enjawab, "Iya Pak Tris. Cuma ngobrol dikit. Riswan
aka dan wajah tanpa dosa. "Hehe mohon maaf Pak Tris, saya cuma menyapa Angela, masih
os killer-nya. Tapi Angela juga heran, kenapa Marinka, Dessy dan Riswan terlihat sesantai itu menghadapi kemarahan Pak Trista
Dessy, kalian juga kembali ke ruangan! Kalau mau ngobrol ya nant
elah kiri pintu masuk ruangan ini. Riswan masih sambil senyam senyum absurd berusaha menggandeng tanga
si Angela yang kembali sibuk mengetik. M
cit Angela me
begini. Tapi mulai besok, berangkat ke kantor harus mema
ju ruangannya. Hampir bertabrakan dengan tubuh big size Tike yang sepertinya m
ruh sebuah buku besar dan setumpuk amplop berisi dokumen bertuli
kamu catat mereka masing-masing bawa dokumen yang mana. Nanti sore setelah mereka kembali, kumpulkan tanda terima yang mereka bawa dan periksa tanda tangan penerimanya. Harus ada na
ike," sahut
," ujar seorang lelaki yang baru datang dan langsung duduk di meja tak jauh dari tempat Angela.
n urusan gue," sahut Tike judes. Ia berbalik kembali
bisa yuk sabar, batinnya bermonolog
rang meja Angela kembali bersuara. "Kayak saya nih, yang uda
Pak
u panggil Om juga ga apa sih." Fandi tertawa kecil. "Siapa tahu
ang baru memasuki ruangan. Ia duduk di meja sebelah meja Fandi meletak
bisa melihat sosok lelaki muda berkulit bersih dan berwajah tampan yang baru datang. 'Aih
ma tantenya Angela. Lo kudet kalo ga tau mah," bela Fandi
enya siapa? Saya kan lebih sering tugas keluar kantor, mana pernah rumpi-rumpi kek yan
ua lelaki beda generasi yang sedang adu mulut
uk. Ini hari pertama saya bekerja disini." Angela mengulurkan tangan pada le
ajah putih yang sedikit merona. 'Rupanya
ike padanya. "Ini dokumen yang harus diantar hari ini kata Mbak Tike. Tadi
saat tangan Andre terulur untuk menerima. "Sini La, biar say
ndi." Angela te
s sesuatu di buku yang telah ia keluarkan dari laci mejanya. Sedangkan
ali bersuara. "Nih Ndre dokumennya udah saya bagi dua sesua
menghampiri Angela setelah memasukkan tumpukan dokumen d
ya Mbak Angela." Andre menyerahkan buku tulis besa
ak Tike juga tadi," ujar Angela menatap wajah Andre yang tanpa senyum. "Oh
ya, karena pulang kerja saya harus ke kampus. Pak Tristan juga udah paham kok. Oh
elum berlalu meninggalkan Angela yang tak sempat menutup mulutnya men