War In Life
hea, bahkan dia menaruh kedua tangannya di pinggang. Tak habis pikir dengan kelakuan sahabatnya sendiri, u
in fasilitas mewah," pungkas Ghea, dia bahka
ket sofa dan meja yang tepat berada dekat
na muda. Dasar orang kaya gabut," Naya kembali berjalan
min
an segelas ju
erima segelas jus mangga itu dari t
i di depan kaca besar kamar hotel. Dia terbius menyaksikan pemand
. Aku bahkan bisa melihat pemandangan seindah ini dengan je
n uang untuk sebuah kamar hotel mewah yang berjarak tidak jauh dari ru
ng tak akan setuju dengan dirinya, tak mengapa. Dia adalah sosok yang akan melakukan hal semaunya, dan tidak berpo
*
ra kecil hiruk pikuk kendaraan di bawah menambah suasana semakin menggetarkan jiwa. Bahka
hagia bersama langit saat ini, tapi tak bisa. Langit justru seolah melukiskan rentetan cerita tentang Bunda, hatinya remuk lagi, sakit. Dia bangun dari pos
ak bisa ku hindari. Bintang, aku tak akan berbicara banyak. Katakan saja pada Bunda. Aku akan memastikan diriku baik-baik saja dengan kepergiannya, meski aku tak yakin dengan itu. Aku akan belajar jatuh dan bangun sendiri meski teramat sulit ku lalui. Aku akan belajar menyimpulkan senyuman seperti ya
blog pribadinya yang tidak diketahui oran
menaruh laptop pad
kin ada sesuatu yang akan membuatnya terpikat. Matanya lelah merotasikan pandangan, tidak ada satu pun yang mampu membuatnya terpana. Gadis itu
in
pesan
yi pesan masuk. Dia meraih ponselnya, membuka pesan yang baru sa
bumu tidak menin