Ibu cantik, Ayah licik
gan pria lain besok adalah hari pernikahanmu! Sungguh me
alam yang begitu menjijikan, jika ia mengingatnya kembali tak lama
ak tanda di lehermu, kau tidur dimana semalam," ucap
pun menamparnya dan menyuruhnya untuk pergi,
oleh wanita tua itu dan juga rubah licik itu ayah
rti di lakukan oleh ibu tirinya. Rasa panas di kedua pipinya begitu cepat menyebar,
nku, aku tidak sudi me
h padaku jika me
m tipis, karena satu langkah ia sudah dapatkan demi
dah di depan mata jadi k
emosi, ia memarahi sang kakak yang tidak
jebakku dengan mengajakku ke bar. Kau pen
anaknya ada di kamarnya dan ia tidak pergi kemanpun. Sang ayah lang
alam ada di kamarnya ia bahkan menangis karen
u, jadi apa yang di katakan Valen pun tidak akan di percaya. Dengan senyum tipisnya i
on pria, karena ia akan membatalkan pernikahan
bisa menjaga kesucianmu. Aku kecewa padaku Valen,"
ernikahan ini, besok kita akan
tai, semua orang hanya menontonnya saja tidak ada yang mau membant
dak ada satupun yang percaya kepadanya, bahkan calon tuna
antikan oleh sang kakak, mendengar hal itu membuat Valen kesal dan geram lalu ia pun bangun dan ingin
h calon istriku lebih baik kau sege
cik ini, baiklah jika itu maumu. Aku akan memberikan
kesakitan, tetapi Valen tidak akan menyerah b
hah! Lalu kau apa, kau ba
mbahas masalah itu. Lalu Valen di bawa keluar bersamaan dengan barang miliknya, lalu
la!" ucap Valen dengan
foto itu."Baiklah, aku akan memberikannya kepadamu,"u
at Valen semakin emosi, lalu ia pun bangun
ngkai foto ibuku, aku tidak akan memaafkanm
pantas mendapatkannya. Karen
eh Dipa. Lagi dan lagi Dipa mendorong Valen hingga terjatuh, hanya tetesa
pai kau merusak acara ku besok," ujar Di
rla. Berbeda dengan Valen, ia di luar rumah masih membereskan barang-barang miliknya dan juga foto
ulah kedua ibu dan kakak tirinya. Menyusuri gelapnya malam, di tambah susa
yeret koper miliknya. Baru saja ia akan duduk, sudah ada beberapa or
na jika kami menghangkatmu," u
jangan mendekat," ucap
dan beberapa orang itu pun mengejarnya. Valen ketakutan lalu ia pun memi
u kesenangan mereka, Valen mencoba untuk lari tetapi tangannya di tahan
mohon, lepaskan aku," uc
n sebentar saja jadi nikmatilah," ujarnya
tu, mereka tetap melakukan aksinya. Namun, belum sempat menariknya a
terbuka, seseorang itupun membuka jasnya lalu melemparkan ke
arena mereka tidak mau menjadi sasaran empuk seseorang itu. Lalu
ucapnya dengan berjong
erima
menatap seseorang itu, seseorang itu pun di bantu sang