Dendam Anak Tiri
uni
KAMU
itu yang serta merta tertoleh ke samping. Panas dan perih t
gak bisa jaga diri
menangis mendengar kata-ka
a pun dia cucu kita." Seorang wanita paruh baya
tengah mengandung sudah lima Minggu. Di luar dugaannya, bukannya me
cunya yang masih menangis terisak di pelu
s itu menjawab.
ama yang keluar dari mulut cucunya. Nene
ntuk bertanggung jawab,
*
anku, bukan dengan Leyla. Aku tidak sudi jika Mas Bagas h
ista serasa bagai disambar petir di siang bolong. Wanita itu tentu tidak m
mu tega melihat Leyla harus menanggung semuanya sendiri? Apa kamu tega jika orang-orang tahu dia ha
lah keputusan yang sulit, terutama bagi Rista. Karena Bagaskara adalah kekasihnya. Mereka
ua gadis yang sama-sama beliau sayangi. Tapi kali ini dia harus memenangkan Leyla, cuc
Apa pun alasanny
gannya. Atau kalau Mama kekeh menikahkan Leyla cari l
ah ayah biologis
gugurkan saja kandungan
usap dada. Tidak menyangka dengan sikap
as itu adalah kekasihku, berarti kalian egois, kalian tidak memikirkan perasaanku, ya
a dan lebih parahnya Bagas selingkuh dengan keponakannya yang dia benci. Rasanya dia tak ingin menerima Bagas lagi. Namun, keinginannya untuk
ya, geram. "Kurang ajar!
*
ta Leyla untuk menggugurkan kandungannya saja jika Bagas tidak mau menikahinya, tapi
. Katanya, Bagaskara pasti tidak sengaja melakukan itu dan Bagas tidak bisa dipaksa menikahi Leyla karena Bagas tidak mencintai Leyla. Dia juga mengatakan pasti Leyla lah yang sudah menggoda Bagas leb
diusir dari rumah. Nenek Karla pun tidak bi
api jangan usir aku ...." Leyla bertekuk lutut pada Rina, ibunya.
keluarga besar. Namun, harapan itu sia-sia karena Rina pun tak memiliki daya untuk membela anaknya yang jelas-jelas te
ya yang bertekuk lutut itu hingga tubuh Leyla
kamu! Saya tidak punya anak tukang pembuat aib seperti kamu!" teriak Rina dengan teganya. Tak kuasa menahan kesedihann
a itu. Dia memang tidak menyukai keponakannya yang selalu merebut haknya sejak kecil. Dan dia senang karena akhirnya keponakan yang
ali menyambar, Leyla berjalan tertatih membawa perutn
*
aret
alasan lagi untuk menuntut," jelas Rista pada Leyla yang sedang menggendong bayi
Ada sepercik rasa syukur di hatinya karena akhirnya Ba
Setelah ini kamu boleh pergi yang jauh dari hidup kami dan jangan ganggu Mas Bagas lagi, karena sebentar lagi aku dan Mas
mbuat senyum di wa
ri di sampingnya
k meminta pertanggungjawaban Bagas. Keluarganya waktu itu sudah memaafk
nanti, termasuk biaya melahirkan di rumah sakit. Kalau tidak, Leyla nek
n besarkan. Rista juga berjanji akan membesarkan anak itu dengan penuh kasih sayang serta di sekolahkan hingga suks
anak itu sampai satu tahun ke depan. Leyla pun setuju dengan kesepakatan itu, tapi Rista tetap m
waran itu, Leyla? Aku harap kamu bisa berpikir re
n akan merawatnya dengan baik. Dia putri
ya? Apa kamu sanggup membiayai sekolahnya?" Jeda sejenak. "Kalau bayi itu besar di bawah asuhan kami, dia pasti ak
t memisahkanmu dengan anak itu. Kalau dia sudah dewasa dan sukses nanti, kamu boleh mengambilnya, Leyla. Kami hany
gas. "Aku pasti bisa men
"Tapi jika terjadi sesuatu pada anak itu jangan salahkan
rkaca-kaca. Namun, sejenak kemudian dia mengangguk. Apa pu
anak itu, maka izinkan aku memberinya nama.
yerahkan bayi yang tengah tertidur itu pada Bagas
rona, meski pun masih bayi sudah terlihat jelas dia memiliki hidung yang mancung. Jauh dalam lubuk hatiny
n berat hati, Bagas melepas bayi itu, mengembalikannya
mengambil bayiku." Leyla berbicara sendiri. Lantas menunduk, memandangi bayinya yang masih t