Dendam Anak Tiri
un Kem
sini bekerja sebag
dipanggil untuk datang ke perusahaan yang dimasuki surat lamaran kerja, dia pikir akan diterima dengan posisi yang bagus. Namun, ter
ak terima?" Perubahan raut wajah A
uai dengan keinginannya, dia tetap menerima pekerjaan itu. Karena yang penting dia punya pekerjaa
kebersihan seluruh area kantor ini dan kerjakan dengan teliti," jela
di kapan saya
lang malam. Begitu setiap minggunya," terang sang direktur. "Mulai besok kamu sudah boleh masuk.
k, P
ke
a permisi, ya, Pa
lena berdiri dan kelua
amatan SMA. Seharusnya gue tahu diri. Ya, gue harus bersyukur." Perempuan itu lalu menengadah memandangi langit-langit kantor yang mewah, berdoa kepada penghuni langit. "Ya Allah makasih akhirnya hamba diterima bekerja dan
*
kendaraan itu telah mendekati gang sempit di mana rumahnya berada. Angko
di gang sempit. Yang mana gang itu hanya cukup dilewati dua motor yang berdampingan dengan rapat, tidak untuk mobil apalagi truk
a. Namun, dia tak menemukan ibunya di rumah. Dia pun keheranan karena sebelum dia berangkat ke kantor tadi ibunya masih di rumah dan
mar, tapi ibunya juga tak ada di sana. "A
pembeli nasi kuning menyadari keberadaan Alena. "Eh, Alena, tadi saya li
u masuk rumah s
ak tahu. Sebaiknya kamu seger
guk. "Makasih
ya
gi sibuk nggak? Tolongin antarin gue ke rumah sakit. Gue buru-buru, Ibu gue masuk rumah sak
dari kampus. Gue lang
atikan ponselnya dan memasukkannya ke saku jins. Bu
*
ang lorong rumah sakit menuju ruang tempat ibunya dirawat. Perasaan Alena kian cemas. Tiap detik waktu t
nya yang tampak terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Farah
aan Ibu gimana? Kata dokter Ibu sakit apa? Kenapa bisa sampai masuk rumah sakit?" t
kamu." Bukannya menjawab pertanyaan
ta ap
ang Ibu rasa sudah waktunya buat kamu tahu semuanya ...." Alena menger
tert
kandu
iba ibunya me
sudah menceritakan yan
enyembunyikan sesuatu t