Dendam Anak Tiri
m, Alena a
haram woi ad
mereka. Tak jarang Alena di jauhi oleh teman-teman sebayanya di komplek karena jul
njawab. "Aku bu
b. "Tapi kata Mama aku, kamu anak ha
ggak tahu 'kan Bapak kamu siapa dan di mana? Itu artinya kamu mem
Bapak aku sibuk kerja di
ri alasan sibuk kerja ke luar negeri segala!" balasnya
ka, ujung-ujungnya Alena menangis dan
nnya selalu menga
pa tentang kita. Bapakmu memang sibuk kerja cari duit buat kita di
ercaya apa kata ibunya d
tepatnya SMP, ibunya baru mengatakan sebenarnya ayahnya telah l
ong selama ini. Jujur, sebenarnya dia kecewa. Kenapa ibunya tak
arga di rumah Moyang Karla. Ada perasaan aneh yang tak bisa dia jelaskan tiap kali dekat dengan pria itu. Dia merasa sangat dekat l
n karena kesalahan itu pula ibunya dibuang dan tak dianggap oleh keluarganya sendiri
Alena tergugu mengingat ibunya. Mengingat penderitaan yang ibunya al
belum meninggal
gannya karena ulah Rista. Rista itu jahat! Sangat jahat! Dia yang
depannya dengan di belakangnya berbeda. Alena tidak tahu seberapa jahat Rista. Namun, mengingat raut wajah ibu
makan
a sembari membawa nampan berisi piring dan gelas minum. Tapi Alen
berdiam diri, termenung memikirkan banyak hal, menangis tanpa henti. Wajahnya bahka
a di rumah. Alena tak sanggup mem
tas nampan. Ada nasi, sayur, dan sepotong ayam goreng. Lauk sisa tahlilan tadi malam. Farah memotong bagian ayam gorengnya yang tak be
tu meng
s kayak gini, bisa-bisa lo sakit, Al. Makan, ya?" Farah tetap menyodorka
gak mau
a nanti l
ari
kok ngom
arin gue mati sekalian." Ucapa
agfirullah, Al. Nggak
nap
ba dulu satu sendok. Buka
is sendok itu hingga sendok itu jatuh ke lantai dan m
dia melihat Alena bersikap sekasar itu terhadap dirinya. "Gue masih di sini buat bantuin lo, tapi begini balasan lo
sahabatnya. Ya, sahabatnya yang paling baik hati dan selalu ada unt
i ranjang. Mendatangi saha