icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Dendam Anak Tiri

Dendam Anak Tiri

Penulis: Aprillia_D
icon

Bab 1 Prolog

Jumlah Kata:1552    |    Dirilis Pada: 27/04/2024

uni

KAMU

itu yang serta merta tertoleh ke samping. Panas dan perih t

gak bisa jaga diri

menangis mendengar kata-ka

a pun dia cucu kita." Seorang wanita paruh baya

tengah mengandung sudah lima Minggu. Di luar dugaannya, bukannya me

cunya yang masih menangis terisak di pelu

s itu menjawab.

ama yang keluar dari mulut cucunya. Nene

ntuk bertanggung jawab,

*

anku, bukan dengan Leyla. Aku tidak sudi jika Mas Bagas h

ista serasa bagai disambar petir di siang bolong. Wanita itu tentu tidak m

mu tega melihat Leyla harus menanggung semuanya sendiri? Apa kamu tega jika orang-orang tahu dia ha

lah keputusan yang sulit, terutama bagi Rista. Karena Bagaskara adalah kekasihnya. Mereka

ua gadis yang sama-sama beliau sayangi. Tapi kali ini dia harus memenangkan Leyla, cuc

Apa pun alasanny

gannya. Atau kalau Mama kekeh menikahkan Leyla cari l

ah ayah biologis

gugurkan saja kandungan

usap dada. Tidak menyangka dengan sikap

as itu adalah kekasihku, berarti kalian egois, kalian tidak memikirkan perasaanku, ya

a dan lebih parahnya Bagas selingkuh dengan keponakannya yang dia benci. Rasanya dia tak ingin menerima Bagas lagi. Namun, keinginannya untuk

ya, geram. "Kurang ajar!

*

ta Leyla untuk menggugurkan kandungannya saja jika Bagas tidak mau menikahinya, tapi

. Katanya, Bagaskara pasti tidak sengaja melakukan itu dan Bagas tidak bisa dipaksa menikahi Leyla karena Bagas tidak mencintai Leyla. Dia juga mengatakan pasti Leyla lah yang sudah menggoda Bagas leb

diusir dari rumah. Nenek Karla pun tidak bi

api jangan usir aku ...." Leyla bertekuk lutut pada Rina, ibunya.

keluarga besar. Namun, harapan itu sia-sia karena Rina pun tak memiliki daya untuk membela anaknya yang jelas-jelas te

ya yang bertekuk lutut itu hingga tubuh Leyla

kamu! Saya tidak punya anak tukang pembuat aib seperti kamu!" teriak Rina dengan teganya. Tak kuasa menahan kesedihann

a itu. Dia memang tidak menyukai keponakannya yang selalu merebut haknya sejak kecil. Dan dia senang karena akhirnya keponakan yang

ali menyambar, Leyla berjalan tertatih membawa perutn

*

aret

alasan lagi untuk menuntut," jelas Rista pada Leyla yang sedang menggendong bayi

Ada sepercik rasa syukur di hatinya karena akhirnya Ba

Setelah ini kamu boleh pergi yang jauh dari hidup kami dan jangan ganggu Mas Bagas lagi, karena sebentar lagi aku dan Mas

mbuat senyum di wa

ri di sampingnya

k meminta pertanggungjawaban Bagas. Keluarganya waktu itu sudah memaafk

nanti, termasuk biaya melahirkan di rumah sakit. Kalau tidak, Leyla nek

n besarkan. Rista juga berjanji akan membesarkan anak itu dengan penuh kasih sayang serta di sekolahkan hingga suks

anak itu sampai satu tahun ke depan. Leyla pun setuju dengan kesepakatan itu, tapi Rista tetap m

waran itu, Leyla? Aku harap kamu bisa berpikir re

n akan merawatnya dengan baik. Dia putri

ya? Apa kamu sanggup membiayai sekolahnya?" Jeda sejenak. "Kalau bayi itu besar di bawah asuhan kami, dia pasti ak

t memisahkanmu dengan anak itu. Kalau dia sudah dewasa dan sukses nanti, kamu boleh mengambilnya, Leyla. Kami hany

gas. "Aku pasti bisa men

"Tapi jika terjadi sesuatu pada anak itu jangan salahkan

rkaca-kaca. Namun, sejenak kemudian dia mengangguk. Apa pu

anak itu, maka izinkan aku memberinya nama.

yerahkan bayi yang tengah tertidur itu pada Bagas

rona, meski pun masih bayi sudah terlihat jelas dia memiliki hidung yang mancung. Jauh dalam lubuk hatiny

n berat hati, Bagas melepas bayi itu, mengembalikannya

mengambil bayiku." Leyla berbicara sendiri. Lantas menunduk, memandangi bayinya yang masih t

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Prolog2 Bab 2 Kabar Mengejutkan3 Bab 3 Terkuaknya Sebuah Rahasia4 Bab 4 Berkabung5 Bab 5 Mengingat Masa Lalu6 Bab 6 Mengingat Masa Lalu (2)7 Bab 7 Cabul8 Bab 8 Bunuh Diri9 Bab 9 Masih Tertolong10 Bab 10 Bertemu Kembali11 Bab 11 Trauma12 Bab 12 Makan Bersama13 Bab 13 Lima Hari di Rumah Mbah Nani14 Bab 14 Murka Nenek15 Bab 15 Berkunjung ke Makam Ibu16 Bab 16 Hari Pertama Bekerja17 Bab 17 Teman Baru18 Bab 18 Diganggu Pereman19 Bab 19 Ditolong Sosok Misterius20 Bab 20 Hari yang Menyenangkan21 Bab 21 Tentang Andrio22 Bab 22 Keluarga Bahagia23 Bab 23 Mencari Keadilan24 Bab 24 Tulisan Berdarah25 Bab 25 Siapa Pelaku Teror Itu 26 Bab 26 Upaya Menolak Perjodohan27 Bab 27 Tarik Ulur28 Bab 28 Bertukar Kabar29 Bab 29 Mimpi30 Bab 30 Paket Misterius31 Bab 31 Siapa Pelaku Teror Itu (2)32 Bab 32 Kejadian Dini Hari33 Bab 33 Kejadian Dini Hari (2)34 Bab 34 Bertemu35 Bab 35 Pengalaman Mendebarkan36 Bab 36 Makan di Restoran Mewah37 Bab 37 Makan di Restoran Mewah (2)38 Bab 38 Club Malam39 Bab 39 Berkunjung ke Rumah Ayah40 Bab 40 Bertemu Ayah41 Bab 41 Keluarga Ayah42 Bab 42 Sikap Rista43 Bab 43 Hadiah Istimewa dari Ayah44 Bab 44 Kenangan Bersama Ayah45 Bab 45 Pertengkaran46 Bab 46 Ketakutan Rista47 Bab 47 Janji Alena48 Bab 48 Kenyataan Pahit49 Bab 49 Jawaban dari Sebuah Pertanyaan50 Bab 50 Sakit tapi Tak Berdarah51 Bab 51 Dituduh52 Bab 52 Pertengkaran (2)53 Bab 53 Sesak54 Bab 54 Jujur55 Bab 55 Bertamu56 Bab 56 Rencana Baru57 Bab 57 Pengakuan Sang Kekasih58 Bab 58 Rencana Baru (2)59 Bab 59 Kilas Balik Masa Lalu Alena dan Andrio60 Bab 60 Kilas Balik Masa Lalu Alena dan Andrio61 Bab 61 Bertemu Sahabat62 Bab 62 Bertemu Sahabat (2)63 Bab 63 Saling Bercerita64 Bab 64 Patah65 Bab 65 Praduga66 Bab 66 Masa Lalu Kelam67 Bab 67 Kabar Baik68 Bab 68 Berusaha Mendekati69 Bab 69 Pengakuan70 Bab 70 Makan Bersama71 Bab 71 Asumsi Farah72 Bab 72 Berusaha Menghibur73 Bab 73 Mencari Alena74 Bab 74 Pemandangan yang Menyesakkan75 Bab 75 Bertemu Mbah Nani76 Bab 76 Selingkuh 77 Bab 77 De Javu78 Bab 78 Sesak79 Bab 79 Terhina80 Bab 80 Asa yang Tercapai81 Bab 81 Pertemuan Terakhir82 Bab 82 Tekad83 Bab 83 Koas84 Bab 84 Anak Jalanan85 Bab 85 Awal Bertemu Anak Jalanan86 Bab 86 Tersentuh87 Bab 87 Menjenguk Mbah Nani88 Bab 88 Bertemu Nenek89 Bab 89 Membahagiakan Orang Tua90 Bab 90 Bertemu di Pameran Lukisan91 Bab 91 Ribut92 Bab 92 Ribut (2)93 Bab 93 Kesal94 Bab 94 Gadis yang Nekat95 Bab 95 Terpaksa Mengingkari Hati Nurani96 Bab 96 Teror di Pagi Hari97 Bab 97 Kabar Dari Rumah Sakit98 Bab 98 Prosesi Pemakaman99 Bab 99 Rencana Mengecek CCTV100 Bab 100 Dendam yang Membara