SANG MEDIATOR
ak benar-benar paham dengan apa ya
rasa agak pusing dan limbung ketika memak
segera m
terbiasa!" Kata Dewabrata. Dia membantu Ary
begitu lelah dan kehausan, seperti baru saja melakuk
untuk apa, Pak
terse
s!" Jawab Dewabrata mantap. Arya
iumi
Arya adalah
ggil jin untuk mas
festival budaya dulu di sini selama seminggu ini. Ba
budaya apa gerangan yang dilakukan di Gunung Sewu Ku
a seakan menjawab pertanyaan Arya. Arya kaget, tapi langsung mafhum. Dia paham kenapa Dewabrata b
a dewa, dengan diutusnya seorang dewa turun ke sini. Dewa yang tidak disebutkan namanya itu turun ke sini dengan menggunakan seekor sapi raksasa untuk menyebarkan kesejahteraan bagi para penduduk desa dengan membagikan benih berbagai jen
Benarkah? Atau hanya mitos saja. Dewa
, makmur, dan sejahtera. Pertanian semakin maju dan membawa dampak positif bagi warga desa. Sehingga kemudian diadakan festival Larung Tapak Jero atau melarung atau menghanyutkan
lnya. Luar biasa sekali. Entah benar atau tidak
ga sampai kelima biasanya ada pertunjukan dan hari keenam baru dilaksanakan larung sekaligus penutupannya. Saya minta bantuan mas Arya waktu mala
berperan sebagai mediator. Sebagai pera
kira-kira siapa, Pak Dewabra
ter
a juga pertunjukan tentu saja kita tidak benar-benar memanggil jin penunggu
taan Dewabrata deng
Nagara. Saya tahu Ki Asta Nagara pastilah sakti mandraguna, dan pastilah sebagai cucu be
nya. Dan membuatnya bisa sakti dan menarik perhatian lawan jenis. Dan hal itu malah membuat Arya terkena masalah sendiri, karena ada seorang gadis
Dia sudah membuang gadis itu jauh-
hu dia harus membala
berpura-pura menjadi jin penunggu sungai. Tentu saja
dang Dewa
s Arya bernama Kusu
terlo
Dewa
ata te
ahu saya kalau Ki Asta Nagara yang membantu
ligus malu. Sekali lagi D
" Tanya Dewabrata, yang jelas dia sudah tahu jawabannya dari jin nasab dalam tubuh Arya. Jin
menga
usumaweni untuk hal-hal te
ga dia sudah tahu. Mereka
t membutuhkan orang seperti mas Arya agar acara seperti ini bisa terlaksana
haminya sekarang. Ternyata pertunjukan ilmu h
. Mulai hari ini dan seterusnya kita akan te
ertinya dia akan men
*
n menjadi penabuh gamelan sambil melakukan aneka ritual
a Teguh, sang pemimpin tim Dewa. Pria tinggi besar berwajah garang dan berkumis lebat i
ng saja yang melalaikan tugasnya, bisa dipastikan pasti akan ada masalah! Nah, sekarang kita berbagi tugas dulu
n jin di dalam tubuhnya untuk berpura-pura menjadi siapapun yang kita renc
isa berkomunikasi dengan jinnya. Nama j
sekarang memandang Dew
engangguk. Dia tahu Dewabrata pasti sudah paham dengan semua konsekuensi pilihannya. Tapi
melakukan ritual pemanggilan jin. Kemudian mas Arya yang ada di bangku penonton akan berpura-pura bereaksi. Ataupun kalau memang menghendaki jin
ainya. Baru setelah itu pak Dewa pura-pura mengeluarkan jin dalam tubuh mas Arya dengan aneka rupa mantra dan ritual agar para penonton percaya bahwa dukun bisa mengeluarkan jin dengan cara pemantraan dan buk
u. Dia ingin menikmati suasana sejuk dan segar di desa dan seka
*
pun kata orang kondisi Gunung Sewu sekarang sudah lebih baik dibandingkan beberapa tahun yang lalu, tapi tetap saja kekeringan itu masih terliha
, dan menyebabkan desa Gunung Sewu menjadi desa pengrajin kasur kapuk. Selain itu di Gunung Sewu banyak ta
ang ternyata cukup mengerikan. Kemarin dulu Arya tidak sempat m
an airnya berwarna kecoklatan. Mungkin karena ada banjir, ya? Pikir Arya
*
seluruh penjuru desa. Melihat-lihat desa gersang itu. Berkenalan dengan p
a kampung ini ti
h kampung dedemit
*
gisi acara, wartawan media massa dan wartawan TV datang berbondong-bondong, artis, pejabat, turis datang berbarengan. Mengisi rumah-rumah di pin
a. Dan karena melihat persiapan acara yang begitu megah dan berskala nasional itu, Arya tidak
*
artawan senior yang akan mengajarinya satu atau dua hal.
butuh perjuangan untuk mandi dan mela
ir sulir didapat. Dia pernah tinggal di daerah yang jelas-jelas beradab dan kaya raya di A
di mana, Mas?
ang bernama D
mah sewa mereka. Hati Irfan mencelos. Kamar mandi sekecil itu, pastilah sangat tidak menjanjikan, batinnya. Irfan tidak terlalu mengkhawatirkan tentang mandi atau hajat lai
k ada masjid atau mushol
rtawa t
dihabiskan di pesantren yang dihiasi dengan suara adzan dan tilawah dan tiba-tiba dia berada di suatu daerah antah berantah yang tidak ada tetesan kesejukan Islam di dalamny
r dulu, capek!" Kata Danu dan kemudian berbaring di tempat ti
agak takut. Dia takut perjalanan ini tidak berkah. Tapi Irfan menyingkirkan semua ketakutan itu. Dia sege
*