icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SANG MEDIATOR

Bab 3 Bagian 3

Jumlah Kata:1127    |    Dirilis Pada: 25/04/2024

a kata-kata Handoyo yang dideng

ian itu? Kita hampir sampai,"

gar suara gending dan suara dengungan orang bercakap-cakap. Tiba-ti

sebagai mediator. Tapi dari mana pak Dewab

lambai pada perahu yang ditumpangi Arya. Handoyo membalas lambaian mereka. A

dengan Handoyo. Handoyo menoleh ke arah Arya dan tersenyum lebar. Entah apa makna senyum itu, yang pasti A

isik-bisik lagi. Nyaris sama dengan kejadian sebelumnya, ketika Arya hendak naik perahu. Arya tahu dir

ak kata pergi meninggalkan Arya begitu saja. Membuat Arya sendirian dengan dua orang pria ya

mendahului Handoyo melewati kerumunan penonton yang sedang melihat pertunjukan tari di tepi sungai. Hand

Arya dan perahunya. Tapi sepertinya perkampungan itu nampak seperti perkampungan normal, terlihat anak-anak kecil yang berlarian

pria dan mengajak Arya masuk ke dalam

di depannya. Banyak pohon-pohon berbunga indah di depan rumah

t wajah pak Dewa muncul dari bali

a sudah lulus melewati semu

tkan keningn

an baru menyadari bahwa dia sendirian. Dua pria y

Ada sebuah meja dan bangku panjang di dalam ruang ta

alamannya tadi. Dewa mendengarkan dengan seksama. Sesekali dia mengangguk-angguk menge

sai bercerita, De

ujian dengan tidak bertanya kenapa wajah pengantar mas Arya bisa sama semua. Saya tahu walaupun memang mas Arya keherànan, tapi mas Arya tetap bertahan untuk tidak bertan

alah Dewabrata? Mana mungkin? Dewabrata tertawa melihat keheranan d

i ajian apa, Pak?"

Mas. Memecah diri menjadi ban

rnah mendengar ajian itu, tapi baru k

irawa itu orangnya jadi kecil-k

r juga bisa. Tergantun

guk, dia mul

gi di mobil, ya, Mas Arya. Mas Arya dulu sering m

masih terpesona dengan ajian

Saya takut sekali. Tapi saya tidak bisa berlari ke mana-mana. Lalu ibu saya akan bergerak mendekati saya dan saya akan berteriak-teriak minta tolong. Dan kemudian biasanya kakek saya datang menolong," cerita Arya. Hatinya masih tercekam mengingat semua mimpi yang terlihat sangat nyata itu. Di dalam mimpi Arya, sang ibu akan mengulurkan ta

pi yang lain

menga

g tergerai. Dia akan memandang saya tajam dan diam seribu bahasa. Kadang dalam mimpi saya melakukan semua hal yang bisa saya lakukan di dalam kamar mandi, tanpa memedulik

ta meng

akan menanyakan hal penting lainnya. Apakah mas Arya

akan yang sejujurnya pada kakeknya tentang hal ini. Tapi sekarang ada seora

ahu?" Tanya Arya, dia menimba

rya. Arya melihat tantangan dalam pandangan Dewabrata. Arya merasakan Dewabrata bisa membaca pikira

itu dirasakan Arya di kepalanya dan dad

il telepati!" Jawab Arya

satu hal yang membuat Arya merasa lega dan merasa masa bodo

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka