SANG MEDIATOR
a kata-kata Handoyo yang dideng
ian itu? Kita hampir sampai,"
gar suara gending dan suara dengungan orang bercakap-cakap. Tiba-ti
sebagai mediator. Tapi dari mana pak Dewab
lambai pada perahu yang ditumpangi Arya. Handoyo membalas lambaian mereka. A
dengan Handoyo. Handoyo menoleh ke arah Arya dan tersenyum lebar. Entah apa makna senyum itu, yang pasti A
isik-bisik lagi. Nyaris sama dengan kejadian sebelumnya, ketika Arya hendak naik perahu. Arya tahu dir
ak kata pergi meninggalkan Arya begitu saja. Membuat Arya sendirian dengan dua orang pria ya
mendahului Handoyo melewati kerumunan penonton yang sedang melihat pertunjukan tari di tepi sungai. Hand
Arya dan perahunya. Tapi sepertinya perkampungan itu nampak seperti perkampungan normal, terlihat anak-anak kecil yang berlarian
pria dan mengajak Arya masuk ke dalam
di depannya. Banyak pohon-pohon berbunga indah di depan rumah
t wajah pak Dewa muncul dari bali
a sudah lulus melewati semu
tkan keningn
an baru menyadari bahwa dia sendirian. Dua pria y
Ada sebuah meja dan bangku panjang di dalam ruang ta
alamannya tadi. Dewa mendengarkan dengan seksama. Sesekali dia mengangguk-angguk menge
sai bercerita, De
ujian dengan tidak bertanya kenapa wajah pengantar mas Arya bisa sama semua. Saya tahu walaupun memang mas Arya keherànan, tapi mas Arya tetap bertahan untuk tidak bertan
alah Dewabrata? Mana mungkin? Dewabrata tertawa melihat keheranan d
i ajian apa, Pak?"
Mas. Memecah diri menjadi ban
rnah mendengar ajian itu, tapi baru k
irawa itu orangnya jadi kecil-k
r juga bisa. Tergantun
guk, dia mul
gi di mobil, ya, Mas Arya. Mas Arya dulu sering m
masih terpesona dengan ajian
Saya takut sekali. Tapi saya tidak bisa berlari ke mana-mana. Lalu ibu saya akan bergerak mendekati saya dan saya akan berteriak-teriak minta tolong. Dan kemudian biasanya kakek saya datang menolong," cerita Arya. Hatinya masih tercekam mengingat semua mimpi yang terlihat sangat nyata itu. Di dalam mimpi Arya, sang ibu akan mengulurkan ta
pi yang lain
menga
g tergerai. Dia akan memandang saya tajam dan diam seribu bahasa. Kadang dalam mimpi saya melakukan semua hal yang bisa saya lakukan di dalam kamar mandi, tanpa memedulik
ta meng
akan menanyakan hal penting lainnya. Apakah mas Arya
akan yang sejujurnya pada kakeknya tentang hal ini. Tapi sekarang ada seora
ahu?" Tanya Arya, dia menimba
rya. Arya melihat tantangan dalam pandangan Dewabrata. Arya merasakan Dewabrata bisa membaca pikira
itu dirasakan Arya di kepalanya dan dad
il telepati!" Jawab Arya
satu hal yang membuat Arya merasa lega dan merasa masa bodo