Beri Aku Kesempatan Kedua
gaimana,
ngan seorang pria lantas tersentak. Ia tersenyum canggung saat dibujuk
up juga bingung karena
tas kepergiannya. Tersisa seorang diri saja di rumah tua yang dipandang sekila
engunjungi Ishvara kembali. Banyak kabar yang dirinya dengar mengenai gadis
au kamu mau, aku juga bisa membebaskanmu dalam kutukan 'perawan tua' yang se
kutukan? Apa kamu juga berpikir bahwa aku memang sejelek itu sampai-sampai belum ada yang mau meminangku? Seluruh
ati. Buru-buru dia menggelengkan kepalanya, bibirnya
pat mendengar beberapa kabar yang beredar tentangmu dari orang-orang. Aku
at pada Ishvara yang masih setia menundukkan pandan
tak yakin. Merasa pernah mendengar nama terse
terjebak masa
ngak. Menatap Sagara
juga menikah. Mungkin kamu sudah tahu sifatnya yang amat dingin den
" tebak Ishvara dengan mimik yang sudah siap ak
jika k
r saja Ishvara lantas
e?" Sagara gelagapan, tidak menyangka k
bisa menikah dengan sembarang
Kau cukup akrab dengan Kalandra. Setelah penampilannya yang sekarang, kau mungkin
igulung sampai siku membentuk lekuk tubuhnya yang gagah perkasa, foto tersebut terpampang jelas
ng tidak tahu menahu soal kehidupan di kota besar. Tentu pastinya sudah banyak wanita c
ulit. Rasanya itu mustahil. Kalandra sulit untuk jatuh cinta. Aku tidak mengert
gerombolan orang-orang yang seperti sengaja berlalu lalang di depan rumah Ishvara,
an gosip baru oleh warga desa, Ishvara pun memilih untuk be
n mengucapkan kalimat belasungkawa untuk ayahku. Tapi aku benar-benar tidak
gambil ancang-ancang untuk meleng
endirian lebih baik dari pada berumah tangga dengan seseorang yang tak menci
Tunggu dulu, Ishvara. Aku serius. Hanya kamu yang bis
Baik tubuh atau pun kepalanya tidak menoleh untuk
yah kami meninggal. Khawatir karena kakakku tak kunjung menikah, dalam surat wasiat tertulis jika Kalandra ber
ntahlah, Ishvara reflek saja s
akal. Merasa alasan tentang surat wasiat terla
agara merogoh sesuatu dari dalam tas yang dibawa
iar Ishvara sendiri yang melihat dan membacanya. Mencoba menun
ku tidak mau terbuang sia-sia, aku harus memastikan kalau kamu ikut denganku. Kehidupanmu akan ku
ng Ishvara setelah membaca surat wasiat t
asa," sahut Sagara yang ma
bawahnya sambil meremat surat wasiat di tan
kemaslah. Hari ini juga kita akan berangkat. Tinggal di desa ini membuatmu sulit, bukan? Karena seka
dah lama kita tidak bertemu dan rasanya ini terlalu mendadak
kali, Ishvara. Aku punya banyak jadwal padat yang tidak bisa aku tingg
ngan Kalandra, mungkin dirinya tak perlu berpikir sangat lama. Dalam lubuk
statusnya yang sudah melajang selama 30 tahun ini akan berganti menjadi se
aat nanti. "Baiklah. Aku berpikir mungkin ini bagian dari jalan hidupku. Menunggu waktu cukup
rna abu gelap miliknya terlihat berbinar. Lalu jarinya men
gung. "Baiklah, aku a
nyak. Sebab aku yakin kakakku itu tidak akan sungkan membelikan banyak pa
an Sagara berjalan sedikit menjauh untuk menga
l membujuknya?" tanya sang p
rbeda dengan apa yang ia tunjukkan pada Ishvara sebelu
il! Aku akan membawany
*