Dua Titik (Dilamar CEO Dinikahi Dosen)
uk di lobi perusahaan bernama Bramasta Group. Wanita tersebut ialah Riri, tujuan Dia datang kesini tidak lain dan tidak bukan untuk memenuhi pa
seorang pria berkemeja abu-abu yang
," jawab R
alkan diri anda," ajak pria berkemeja abu-ab
dari tempat duduknya dan berjalan m
u-abu sembari menunjuk kursi kosong yang telah di
but dan tanpa disadari oleh Riri, Pria berkemeja abu
rkas yang berada di mejanya. Tidak berselang lama mereka menyadari kehadiran Riri di sana dan pandangan
mperkenalkan diri dan mengatakan apa tujuannya melamar pekerjaan di perusahaan itu, ba
ang ada di depannya. Namun, cukup lama Riri menunggu jawaban dari mereka, kira-kira sud
uma terlihat dari name tag yang tertempel di dada bidang
soka yang telah berada di hadapan Riri sembari duduk disa
yak salah satunya kurang tinggi, kurang cantik, kurang berat badan, kurang uang, tapi saya tidak kurang
m untuk menahan tawanya, Riri yang melihat g
berada di pikiran Riri untu
ci satu sama lain yang jaraknya hanya dua meter, "Aku suka kepribadianmu, Manis. Buat apa k
g arah, "Bapak ini ternyata suka bercanda ya." Tan
ihat tingkah Wanita didepannya ditambah pipinya yang mulai mero
a perlu saya akan hari ini juga melamar ke rumahmu." Peryataannya itu sukses membuat kedua mata Riri membola sempurna
hnya yang langsung di anggukki oleh As
"cukup, Pak. Saya kesini mencari
a. Ada percakapan diantara mereka namun tidak cukup jelas terdengar oleh Riri, yang pasti setelah percakap
nghampiri Riri, "saya cukup terganggu dengan suara perutmu itu." Asoka mel
u sembari mengusap perutnya yang memang benar cacing-cac
Asoka yang telah lebih
elah menunggu di luar ruangan ini?" Riri berkila
an pedulikan mereka, mereka bukan urusanmu. Urusanmu bersama dengan saya." Tan
angan saya segala." Sekuat tenaga Riri mencoba untuk
gak!" Riri m
hut Asoka
at Riri sangat malu adalah disepanjang perjalanan tangan kiri Riri tidak terlepas dari gandenga
di sampingnya, tiba-tiba gawai di saku jas mahalnya bergetar Dia langsung berjalan menjauh da
, Asoka segera berlari kecil menghampiri Riri yan
nis," ucap Asoka terjeda sejenak dengan lirih, "karena saya
diterima kerja di perusahaan ini atau enggak?
jelas," ucap Asoka terjeda sejenak, "kamu itu sudah diterima. Diterima m
t pemaksa, bapak!" sergah Riri, "jika bapak tidak mau menerima say
melenggang pergi tanpa perm
arah. Apa ada perkataan saya yang salah?" Asoka mencoba meraih tang
namun lawan bicaranya terus b
anpa sadar menaikan
dengar seruan Asoka di belakangnya tersebut yan
a ada salah dengan ucapan saya, saya butuh penjelasan.
a saya dari awal tidak datang ke perusahaan i
kamu menolak aj
mengenal anda sebatas CEO Bramasta ini tidak lebih,"
nafasnya dengan kasar did
lak kalau saya mau mengantarmu
nya mendadak pusing, pandangannya pun lambat laun mengabur dan mengakibatkan tubuhnya langsung ambruk. Beruntungnya bagi Riri ada Asoka, Dia segera merang