Dua Titik (Dilamar CEO Dinikahi Dosen)
menggeliat sembari tangan kanan memegangi
tanya lembut seorang
a, "I-ibu siapa dan ini dimana?" Pandangan Riri
mu tadi pingsan dan untungnya Pak Asoka menolongm
nuturan dari Dokter indah
ke Pak Asoka yang telah menunggu diluar," ucap Dokter
an menghampiri Riri yang tengah terbaring lemas. Senyuman manis terukir jelas di
sebelah tangannya, "apa masih pusing atau saya harus merujuk kamu ke rumah
perti ini. Bagaimana pandangan semua orang, saya jadi tidak enak."
p.
mendarat di bibir ranum Riri. Seakan mewakili k
seakan menahan amarah akan kelakuan Asoka. Riri seger
kkk
erlihat bekas cap lima jari terukir di
kekurangannya namun saya tidak kurang ajar itu yang saya katakan bukan disa
ucap Riri sebisa mungkin Dia turun dari tempat
tu peringatan terakhir saya. CAMKAN ITU!" Riri menekankan kata-kata ter
an hatinya, perih tamparan ini tidak sebanding dengan perihnya hati ini. U
a dan hendak menyusul Riri, langkahny
uar sekarang." ucap Wanita itu final sembari menar
*
nggu ke
malam ini Dia datang bersama banyaknya bingkisan seakan menjadi pengganti keluar
ri?" kata Lita sambil ekor matanya melir
ndadak dan hanya membawa bingkisan seala ka
lu merendah," kata L
tar bola matanya seakan jengah dengan perlaku
up tercengang dari obrolan ini ternyata tanpa Riri sadari Asoka ad
ini bertujuan untuk melamar Riri menjadi pasangan hi
a maksa, namun jika seandainya kalian berjodoh semoga nak Asoka adalah menantu da
minkan oleh Asoka, tidak henti
li kesini bersama orangtua saya sekaligus meminta jawaban dari Riri," pinta Asoka ke Li
ya tersebut segera menyikut denga
Asoka dengan berdehem, sembari memand
aya pamit pulang," ucap Asoka
alam buat keluarga dirumah," sah
kearah Riri, "saya pulang dulu ya,"
hanya menjawab
keluar rumah diikuti Lita dan Riri untuk
dor berwarna gelap yang di kendarai Asoka perlah