icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sepasang Satria Piningit

Bab 4 Kenapa Syams dibawa ke Panti Asuhan

Jumlah Kata:1503    |    Dirilis Pada: 15/04/2024

ntuk bermain. Syams terus belari sambil menendang bolanya. Ketika tiba di depan rumah Wolter, bolanya tak sengaja memasuki rumah teman

ambil bolanya itu. Bola yang tak sengaja berhenti tak jauh dari tempat duduk Wolter itu membuatnya menjadi s

di atas meja ketika tak sengaja melihat Syams berada di rumahnya. Dengan sangat kesal i

ya sehingga kamu ingin pamer bahwa semua t

a masuk ke rumahmu. Lagi pula, aku memang belum mengerjakan tugas sekolahku. Kalau kau memang mau mengerjakannya di siang

waktu untuk bermain?" tanya

a tugas sekolah yang menumpuk. Kamu pasti tidak akan mempunya

ulu. Terima kasih telah mengizink

musuhinya selama ini. Sementara itu, Wolter tak mengerti tentang sikap aneh yang ditunjukkan Syams padanya. Ia sungguh tak menyangka bahwa ia akan melihat Syams terse

tak pernah merubah sikapnya. Ia terus bermain dan bermain tanpa menyeimba

ngan jantung yang berdebar-debar. Ayahnya itu memperhatikan raportnya dengan seksama. Sehingga membuatnya mera

diri dari tempat duduknya dan mengarahkan pandangan matanya yang tajam itu pada Syams. Tubuh Syams pun mula

sar di rumah ini. Berani sekali kau mencemarkan nama baikku dengan kebiasaan burukmu itu. Ini tid

ik dan berkata, "Sudahlah, jangan memarahinya seperti itu! Dia hanya anak-anak. Maafkanlah dia. Aku yakin dia p

a Maryam. Kemudian ia berkata kepada istr

ustru karena dia masih kecil dia harus dihukum agar di

ms. Kemudian ia melanjutkan perkataannya, "Maka dari itu, akan kuputuskan sebua

awab Syams denga

bisingan yang tengah terjadi di ruang tamu tersebut. Namun mereka tak berani u

kan pada Syams?" tanya Ai

ak akan ada hal yang buruk yang akan terjadi p

mua barangnya ia langsung menuruti perintah ayahnya itu. Ia memasukkan semua pakaian juga barang-barang kecil yang ia cintai ke dalam tasnya. Ia juga me

upa tangan kanannya memegang sebuah koper. Ia kemudian mentup pintu kamarnya dan ber

angnya. Maryam tak mengerti tentang maksud sang suami memberi perintah seperti itu pada putranya. Ia pun bertan

ingin kuperbuat pada anak nakal itu," ucap Malik

etahuinya juga. Aku i

saja!" ucap Malik

seketika. Ia tak dapat berbuat apa-apa lagi untuk mencegah Malik membawa Syams ke tempa

berdetak semakin kencang melihat putranyaitu telah kembali menghadap Malik. Tidak tahu apa yang dilakukan Mali

n Syams. Kemudian ia menyeretnya keluar dari rumah. Mar

sa penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi memperhatikan dengan seksama apa yang tengah dilakukan oleh Malik terhadap Syams. Sejenak ia mem

sebut dari tangga, langsung berlari mendekati Syams. Mereka tak berani untuk mel

i menjalankan mobilnya itu. Dengan segera, Halim mengayunkan ada tangan kanannya pada Maryam untuk memi

lungnya itu. Sementara Nashir, Aziz, dan Aisyah hanya terdiam di tempat mereka berdiri. Halim kembali me

? Apa yang ingin Apak lakukan padaku

! Nanti kau juga akan mengetahuinya

yams yang langsung m

untuk dapat memastikan keadaan adik bungsunya. Jantung Maryam semakin ber

ja apak menghukum anak nakal itu! Dia memang pantas mendapatka

asihan pada anak yang telah membuat hidup kita merasa san

bicara! Jangan sampai Halim kehilangan konsentrasinya hanya karena kalian. S

mak saja," jawab Nash

tersebut. Ia lalu membuka pintu dan kembali meraih tangan kanan Syams seperti sebelumnya. Dengan tangan kasarnya itu, ia mengeluarkan Syams dari dalam mobilnya. Kemudian ia me

masuki sebuah panti asuhan. Mereka tak dapat mempercayai apa yang sedang mereka saksikan itu. Rasa khawatir dalam

lakukan pada Syams di panti asuhan ini?"

a apakmu itu! Ayo Nashir, A

mak," jaw

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Sebuah Pelita Kecil2 Bab 2 Tidak Mau Menjadi Pengusaha3 Bab 3 Sifat yang Mulai Berubah4 Bab 4 Kenapa Syams dibawa ke Panti Asuhan 5 Bab 5 Tak Menjadi Anggota Keluarga Malik Lagi6 Bab 6 Ayahku Hanya Satu7 Bab 7 Kenapa Anda Menolong Saya 8 Bab 8 Beradaptasi dengan Lingkungan Baru9 Bab 9 Indahnya Langgar Pak Jaya10 Bab 10 Kelebihan Syams11 Bab 11 Kerinduan Keluarga pada Syams12 Bab 12 Kebaikan Hati Syams13 Bab 13 Apa Itu Ksatria 14 Bab 14 Satria Bukan Anak Pak Jaya 15 Bab 15 Jaya Mengetahui Alasan Pengusiran Syams16 Bab 16 Kebencian Syams pada Aisyah17 Bab 17 Mendadak Menjadi Sahabat18 Bab 18 Usaha Mendekatkan Kembali Dua Saudara19 Bab 19 Bukan Bagian Mereka Lagi20 Bab 20 Foto Siapa Ini 21 Bab 21 Kenangan Indah Pak Jaya22 Bab 22 Novel Bintang Kecil23 Bab 23 Meminta Keterangan dari Maryam24 Bab 24 Amarah Malik dan Wijaya25 Bab 25 Usaha Melawan Wijaya26 Bab 26 Keberanian untuk Melawan Kejahatan27 Bab 27 Ungkapan Kerinduan pada Syams28 Bab 28 Kisah Apa Ini 29 Bab 29 Kisah Ini Seperti Kisahku30 Bab 30 Jangan Putuskan Hubungan Persaudaraan dengannya!31 Bab 31 Bersatunya Kembali Dua Saudara32 Bab 32 Kenangan Surya di Hati Wijaya33 Bab 33 Kerinduan yang Mulai Melanda34 Bab 34 Retaknya Hubungan Malik dan Wijaya35 Bab 35 Mengorbankan Cita-Cita36 Bab 36 Bisakah Aku Melakukannya 37 Bab 37 Dimana Kita 38 Bab 38 Kembali Bersama syams39 Bab 39 Surya Wijaya40 Bab 40 Rencana Balas Dendam Malik41 Bab 41 Tipu Daya Malik pada Wijaya42 Bab 42 Musibah bagi Langgar Pak Jaya43 Bab 43 Orang di Balik Pembelian Langgar44 Bab 44 Permintaan Maaf Aziz pada Syams45 Bab 45 Malik dan Johannes Bersahabat 46 Bab 46 Rasa Bersalah Wijaya47 Bab 47 Siapa Pria Itu 48 Bab 48 Rencana Apa Lagi Ini 49 Bab 49 Maafkanlah Ayah Saya!50 Bab 50 Kembali Bersama Surya51 Bab 51 Jati Diri Jaya52 Bab 52 Hadiah untuk Satria53 Bab 53 Jaya Tak Ingin Kembali54 Bab 54 Jangan Tinggalkan Kami, Pak Jaya!55 Bab 55 Ibu Kos Turut Bersedih56 Bab 56 Permintaan Maaf Malik pada Keluarga57 Bab 57 Rencana Menjemput Syams58 Bab 58 Apakah Kisah Kita Sampai di Sini59 Bab 59 Berakhirnya Hukuman Syams60 Bab 60 Berpisah dengan Syams61 Bab 61 Sampai Jumpa, Syams62 Bab 62 Kembali ke Tempat Masing-Masing63 Bab 63 Kehidupan Baru Satria64 Bab 64 Wajah Baru Keluarga Malik65 Bab 65 Pesta untuk Syams66 Bab 66 Kembalinya Surya Ke Yogyakarta67 Bab 67 Tugas Kita Belum Selesai68 Bab 68 Hukuman untuk Malik