icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sepasang Satria Piningit

Bab 5 Tak Menjadi Anggota Keluarga Malik Lagi

Jumlah Kata:1178    |    Dirilis Pada: 15/04/2024

kemeja yang telah usang namun dipakainya dengan sangat rapi. Tanpa meminta izin terlebih dahulu pada pengurus panti, Malik langsung memasuki ruangan terseb

ka Syams tiba tepat di depan matanya. Ia dan tamunya tersebut tak m

am, Halim, dan ketiga adiknya

sini. Mulai sekarang sampai seterusnya dia akan

ertanya, "Apa maksud anda dengan berkata seperti itu? Semua orang telah mengetahui bahwa ana

tra bungsuku aku harus segera menghukumnya jika dia berbuat kesa

a lakukan sehingga membuat anda semarah itu? Sehingga dia harus mendapatkan

lujuknya pada tamu tersebut kemudian berkata dengan nada tinggi, "Hei diam kau! Kau tidak usah ikut c

a malah berkata, "Kalau anda memberi izin, maka saya akan membawa anak

merawat anak ini? Apa yang akan kau berikan pada anak ini? Sebagai anak bungsu, dia sudah terbiasa dengan sifat manjanya juga kehidupan yang serba mewah. Apa kau sa

ambil saja dia! Lagipula dia bukanlah

era menangkap tubuh Syams yang hampir terjatuh di hadapannya. Mal

gkahkan kakinya, ia terkejut melihat kehadiran Malik beserta keempat anaknya yang lain. Meliha

adam, Malik berkata, "Kenapa kali

uhi dengan hawa panas itu. Sementara itu,pandangan mata Halim masih tertuju pada Syams yang tengah berdiri di samping tamu panti dengan tubuh yang kaku. Maryam yang mengetahui bahwa Halim belum melangkahkan kakinya, langsung memberinya isyarat agar pu

tu, "Oh ya Syams. Aku masih ingin berbaik hati padamu. Maka jangan melewatkan kesempatan baik ini! Jika kau memang benar-benar ingin kembali ke rumahmu dan menjadi bagian dari keluargaku lagi, maka aku akan memberimu sebuah syarat. Jika kau dapat memenuhi sy

gan mendapatkan nilai tertinggi dalam ujian nasionalmu nanti. S

sa bahwa ia sudah tak hidup lagi. Ia merasa seolah takkan mendapat harapan untuk bisa kembali ke rumahnya dan diangga

lah tiba di luar ruangan, amarah dalam dirinya kembali lagi ketika melihat Maryam dan keempat anaknya yang masih ber

rsebut. Sesekali Maryam, Halim, dan Aisyah mengarahkan pandangan mereka pada Syams. Hal tersebut kembali merasa

melakukannya. Aku berjanji, aku akan membantumu untuk memenuhi syarat dari ayahmu itu. Dan kau ak

n kepalanya lalu menjawab,

yatukan kedua tangannya untuk ditunjukkan pada pengurus panti tersebut. Lalu

akatuh," jawab pengurus panti tersebut

ngan perlahan, ia melangkahkan kakinya keluar ruangan tersebut. Syams berjalan dengan sangat pelan di belaka

anya saat keduanya baru saja melangkahkan kakinya beberapa langkah. Kemudian ia mengeluarkan beberapa lembar uang seratus ribuan dan mem

akan uang itu untuk jajan dan kebutuhan yang lain. Termasuk kebutuhan sekolahmu. Aku ber

. Ia lalu menjawab, "Terima kasih banyak, Uda. U

coba menghapus air matanya itu. Halim melepas pelukannya, kemudian ia kembali melangkahkan kakinya untuk menin

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Sebuah Pelita Kecil2 Bab 2 Tidak Mau Menjadi Pengusaha3 Bab 3 Sifat yang Mulai Berubah4 Bab 4 Kenapa Syams dibawa ke Panti Asuhan 5 Bab 5 Tak Menjadi Anggota Keluarga Malik Lagi6 Bab 6 Ayahku Hanya Satu7 Bab 7 Kenapa Anda Menolong Saya 8 Bab 8 Beradaptasi dengan Lingkungan Baru9 Bab 9 Indahnya Langgar Pak Jaya10 Bab 10 Kelebihan Syams11 Bab 11 Kerinduan Keluarga pada Syams12 Bab 12 Kebaikan Hati Syams13 Bab 13 Apa Itu Ksatria 14 Bab 14 Satria Bukan Anak Pak Jaya 15 Bab 15 Jaya Mengetahui Alasan Pengusiran Syams16 Bab 16 Kebencian Syams pada Aisyah17 Bab 17 Mendadak Menjadi Sahabat18 Bab 18 Usaha Mendekatkan Kembali Dua Saudara19 Bab 19 Bukan Bagian Mereka Lagi20 Bab 20 Foto Siapa Ini 21 Bab 21 Kenangan Indah Pak Jaya22 Bab 22 Novel Bintang Kecil23 Bab 23 Meminta Keterangan dari Maryam24 Bab 24 Amarah Malik dan Wijaya25 Bab 25 Usaha Melawan Wijaya26 Bab 26 Keberanian untuk Melawan Kejahatan27 Bab 27 Ungkapan Kerinduan pada Syams28 Bab 28 Kisah Apa Ini 29 Bab 29 Kisah Ini Seperti Kisahku30 Bab 30 Jangan Putuskan Hubungan Persaudaraan dengannya!31 Bab 31 Bersatunya Kembali Dua Saudara32 Bab 32 Kenangan Surya di Hati Wijaya33 Bab 33 Kerinduan yang Mulai Melanda34 Bab 34 Retaknya Hubungan Malik dan Wijaya35 Bab 35 Mengorbankan Cita-Cita36 Bab 36 Bisakah Aku Melakukannya 37 Bab 37 Dimana Kita 38 Bab 38 Kembali Bersama syams39 Bab 39 Surya Wijaya40 Bab 40 Rencana Balas Dendam Malik41 Bab 41 Tipu Daya Malik pada Wijaya42 Bab 42 Musibah bagi Langgar Pak Jaya43 Bab 43 Orang di Balik Pembelian Langgar44 Bab 44 Permintaan Maaf Aziz pada Syams45 Bab 45 Malik dan Johannes Bersahabat 46 Bab 46 Rasa Bersalah Wijaya47 Bab 47 Siapa Pria Itu 48 Bab 48 Rencana Apa Lagi Ini 49 Bab 49 Maafkanlah Ayah Saya!50 Bab 50 Kembali Bersama Surya51 Bab 51 Jati Diri Jaya52 Bab 52 Hadiah untuk Satria53 Bab 53 Jaya Tak Ingin Kembali54 Bab 54 Jangan Tinggalkan Kami, Pak Jaya!55 Bab 55 Ibu Kos Turut Bersedih56 Bab 56 Permintaan Maaf Malik pada Keluarga57 Bab 57 Rencana Menjemput Syams58 Bab 58 Apakah Kisah Kita Sampai di Sini59 Bab 59 Berakhirnya Hukuman Syams60 Bab 60 Berpisah dengan Syams61 Bab 61 Sampai Jumpa, Syams62 Bab 62 Kembali ke Tempat Masing-Masing63 Bab 63 Kehidupan Baru Satria64 Bab 64 Wajah Baru Keluarga Malik65 Bab 65 Pesta untuk Syams66 Bab 66 Kembalinya Surya Ke Yogyakarta67 Bab 67 Tugas Kita Belum Selesai68 Bab 68 Hukuman untuk Malik