Sepasang Satria Piningit
kemeja yang telah usang namun dipakainya dengan sangat rapi. Tanpa meminta izin terlebih dahulu pada pengurus panti, Malik langsung memasuki ruangan terseb
ka Syams tiba tepat di depan matanya. Ia dan tamunya tersebut tak m
am, Halim, dan ketiga adiknya
sini. Mulai sekarang sampai seterusnya dia akan
ertanya, "Apa maksud anda dengan berkata seperti itu? Semua orang telah mengetahui bahwa ana
tra bungsuku aku harus segera menghukumnya jika dia berbuat kesa
a lakukan sehingga membuat anda semarah itu? Sehingga dia harus mendapatkan
lujuknya pada tamu tersebut kemudian berkata dengan nada tinggi, "Hei diam kau! Kau tidak usah ikut c
a malah berkata, "Kalau anda memberi izin, maka saya akan membawa anak
merawat anak ini? Apa yang akan kau berikan pada anak ini? Sebagai anak bungsu, dia sudah terbiasa dengan sifat manjanya juga kehidupan yang serba mewah. Apa kau sa
ambil saja dia! Lagipula dia bukanlah
era menangkap tubuh Syams yang hampir terjatuh di hadapannya. Mal
gkahkan kakinya, ia terkejut melihat kehadiran Malik beserta keempat anaknya yang lain. Meliha
adam, Malik berkata, "Kenapa kali
uhi dengan hawa panas itu. Sementara itu,pandangan mata Halim masih tertuju pada Syams yang tengah berdiri di samping tamu panti dengan tubuh yang kaku. Maryam yang mengetahui bahwa Halim belum melangkahkan kakinya, langsung memberinya isyarat agar pu
tu, "Oh ya Syams. Aku masih ingin berbaik hati padamu. Maka jangan melewatkan kesempatan baik ini! Jika kau memang benar-benar ingin kembali ke rumahmu dan menjadi bagian dari keluargaku lagi, maka aku akan memberimu sebuah syarat. Jika kau dapat memenuhi sy
gan mendapatkan nilai tertinggi dalam ujian nasionalmu nanti. S
sa bahwa ia sudah tak hidup lagi. Ia merasa seolah takkan mendapat harapan untuk bisa kembali ke rumahnya dan diangga
lah tiba di luar ruangan, amarah dalam dirinya kembali lagi ketika melihat Maryam dan keempat anaknya yang masih ber
rsebut. Sesekali Maryam, Halim, dan Aisyah mengarahkan pandangan mereka pada Syams. Hal tersebut kembali merasa
melakukannya. Aku berjanji, aku akan membantumu untuk memenuhi syarat dari ayahmu itu. Dan kau ak
n kepalanya lalu menjawab,
yatukan kedua tangannya untuk ditunjukkan pada pengurus panti tersebut. Lalu
akatuh," jawab pengurus panti tersebut
ngan perlahan, ia melangkahkan kakinya keluar ruangan tersebut. Syams berjalan dengan sangat pelan di belaka
anya saat keduanya baru saja melangkahkan kakinya beberapa langkah. Kemudian ia mengeluarkan beberapa lembar uang seratus ribuan dan mem
akan uang itu untuk jajan dan kebutuhan yang lain. Termasuk kebutuhan sekolahmu. Aku ber
. Ia lalu menjawab, "Terima kasih banyak, Uda. U
coba menghapus air matanya itu. Halim melepas pelukannya, kemudian ia kembali melangkahkan kakinya untuk menin