icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Sebuah Pengabdian

Sebuah Pengabdian

icon

Bab 1 Sang Bintang Harapan

Jumlah Kata:1555    |    Dirilis Pada: 13/04/2024

nannya, mereka berteriak kegirangan. Bak telah terlepas dari sebuah bencana yang melanda mereka dan menentukan nasib mereka. Kini mereka

sing-masing. Namun mereka nampak tak terburu-buru. Mereka menepu

tkan pendidikanmu dimana?" tan

perusahaan. Hamid pasti juga sama sepertiku. Dia kan anak tunggal. Siapa lagi yang aka

gan dunia bisnis. Aku lebih suka menjadi tentara

gaimana dengan perusahaan ayahmu? Siap

n seseorang untuk menggantikannya mengurus perusahaan deng

saja bersama denganku. Lupakan saja impianmu untuk menjadi se

na yang harus ia pilih. Apakah harus mengikuti keinginannya untuk menjadi tentara

asalahnya! Biarkan Hamid memilih jalannya sendiri! Nanti juga ada cara lain untuk mengurus perusahaan ayahnya. Lebih baik sekarang

ada jalan keluarnya. Tapi, nanti kalau kau memilih untuk melanjutkan kuliah di bidang

ke arah gerbang. Mereka terus melambaikan tangan sambil menatap sekolah yang menjadi tempatereka menimpa diri itu. Rasa bahagia juga sedih bercampur menyatu dalam hati mereka. Mereka memang senang karena telah lulus dari sekolah menengah mereka. Namun di

lim dan Rafiq yang sempat meneteskan air mata segera menghapusnya dan kembali tersenyum. Kemudian menyalakan motor bersama-sama. Karena arah rumah mereka sama, Marcell mengaja

kencang. Melihat Hamid yang bersemangat dengan sepeda motornya yang merah menyala itu, ketiga t

amid! Sudah ayo kita

n ketinggalan dengan Hamid. Marcell berhasil menyusul Hamid. Ketika Marcell menyamai posisinya,

an suara yang keras. Seorang wanita tua keluar dan menemui Hamid setelah mendengar s

g kok malah teriak?"

endapat nilai tertinggi," ja

adanya. Ia pun berkata, "Waah...Bagus sekali, nak. Anak ibu ini memang yang terbaik. Tapi

idak sabar untuk memberitahuk

n memberitahukan tentang rencananya untuk melanjutkan pendidikannya di dunia militer. Sejak setelah sol

amid segera menyambut kepulangan sang ayah. Ia mencium tangan ayahnya sambil menunjuk

nta sang ayahnya itu untuk duduk di samping sang ibu yang telah dahulu beristirahat di atas sofa.

ukan hanya di dalam keluarga,namun juga di lingkungan masyarakat. Hamid adalah anak yang pintar dan cerdas. Ia sering mengikuti berbagai macam perlombaan. Baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar kota. Ia paling sering mengikuti perlombaaan tilawah Qur'an dan dakwah is

uduk di samping kanan sang ibu tengah dibelai rambutnya kemudian berkata, "Ibu, ayah, sekarang aku kan sudah lulus SMA, setelah ini

yah. Ayah pasti menginginkan agar aku melanjutkan memimpin perusahaan ayah. Tapi apa salahku ay

afas sejenak lalau menjawab, "Iya, ayah mengerti. Kau ingin menjadi tentara seperti Sa'ad. Kau bo

ar jawaban dari sang ayah. Ia lalu m

itu, ibu ingin meminta satu hal darimu. Kau mau

wajahnya pada sang ibu dan dengan penuh semangat ia pun berkata, "Iya bu. Aku mau mengabulkan semua

inannya pada Hamid. Demikian pula dengan Yasir. Ia pun kembali mema

ya membuat Hamid merasa sangat heran. Ia lalu memegang tan

ereka. Yasir lalu mengedipkan matanya sebagai isyarat agar Mona s

i itu, sebelum ibu dan ayah menutup mata, ibu dan ayah ingin memiliki cucu. Ibu dan ayah ingin melihat cucu kami sebelum menutup mata, walau itu hanya satu. Jadi, ibu dan ayah minta padamu sebelum pergi ke Akademi Angkatan Darat menik

langsung menghilang. Ia pun berkata, "Apa? Menikah bu? Apa maksud ibu sebenarnya?Aku kan masih sangat mu

asuk Akmil jika ketahuan su

atusmu. Kita akan tutup serapat

semudah

n dengan sangat cepat ke kamarnya. Mona dan Yasir sudah menduganya sejak awal bahwa hal

un Yasir melarangnya. Yasir menyuruhnya untuk membiarkan Hamid menyendiri selama satu malam. Semua itu mereka lakukan agar Hami

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Sang Bintang Harapan2 Bab 2 Bertemunya Sepasang kekasih3 Bab 3 Kebimbangan Hamid dan Zahra4 Bab 4 Bersatunya Sepasang Kekasih5 Bab 5 Hidup Adalah Sebuah Pengabdian6 Bab 6 Hari Pertama di Rumah Hamid7 Bab 7 Nafkah Pertama Hamid8 Bab 8 Sang Penerus Perusahaan9 Bab 9 Pengorbanan Hamid10 Bab 10 Ujian dan Nikmat11 Bab 11 Kabar Suka Menjadi Duka12 Bab 12 Hidup Adalah untuk Mengabdi13 Bab 13 Pergi Mengejar Cita-Cita14 Bab 14 Cahaya Baru dalam Hidup Hamid15 Bab 15 Berpisah dengan Ibu dan Ayah16 Bab 16 Kerinduan Hamid pada Sang Guru17 Bab 17 Siapa Wanita Itu 18 Bab 18 Masa Muda yang Hilang19 Bab 19 Akhiri Saja Hubunganmu dengan Zahra20 Bab 20 Hamid Ingin Berdua dengan Zahra21 Bab 21 Ceraikan Saja Aku, Hamid!22 Bab 22 Keluarga Kecil Bahagia23 Bab 23 Kebencian Salamah pada Hamid24 Bab 24 Masa Kecil Zahra25 Bab 25 Kesabaran Hamid Menghadapi Salamah26 Bab 26 Hamid di Dunia Militer27 Bab 27 Kembali Bersama Keluarga28 Bab 28 Surya Si Cadel29 Bab 29 Rasa Rindu yang Terobati30 Bab 30 Kekompakkan Hamid dan Surya31 Bab 31 Sahabat Kecil Hamid32 Bab 32 Antara Hamid dan Syarifah33 Bab 33 Pernikahan Syarifah34 Bab 34 Melepas Syarifah35 Bab 35 Keyakinan Zahra pada Hamid36 Bab 36 Mendapat Amanah Baru37 Bab 37 Bayangan Hamid38 Bab 38 Rencana Salamah dan Fatimah39 Bab 39 Redupnya Cahaya Hidup40 Bab 40 Rasa Trauma Hamid41 Bab 41 Hadiah Terindah42 Bab 42 Hasutan dan Bisikan43 Bab 43 Pernikahan Wisnu44 Bab 44 Kedekatan Hamid dengan Sang Putri45 Bab 45 Fitnah Masyarakat bagi Hamid46 Bab 46 Bayangan Masa lalu Kelam Hamid47 Bab 47 Kesedihan Tanpa Ujung48 Bab 48 Hamid, Surya, dan Kartika49 Bab 49 Keinginan Besar Surya50 Bab 50 Kesedihan yang Mendalam51 Bab 51 Curahan Hati Hamid52 Bab 52 Luka yang Tak Pernah Sembuh53 Bab 53 Hasutan Fatimah yang Tiada Akhirnya54 Bab 54 Berpisahnya Zahra dengan Hamid55 Bab 55 Bersatunya Kembali Dua Sahabat56 Bab 56 Hasutan Salamah pada Ali57 Bab 57 Usaha Mendekatkan Ali dengan Surya58 Bab 58 Kisah di Balik Senyuman Ali59 Bab 59 Keprihatinan Zahra Terhadap Kehidupan Ali60 Bab 60 Kisah Persahabatan Indah Ali dan Zahra61 Bab 61 Keinginan Zahra untuk Berpisah dengan Hamid62 Bab 62 Harapan Baru bagi Zahra63 Bab 63 Kabar Buruk bagi Hamid64 Bab 64 Usaha Mengembalikan Surga yang Hilang65 Bab 65 Pertemuan Pertama Hamid dan Ali66 Bab 66 Nasihat Salamah untuk Hamid67 Bab 67 Berhasilnya Usaha Hamid68 Bab 68 Kembalinya Surga Kecil Hamid69 Bab 69 Gambaran Keluarga Hamid yang Sempurnaaa70 Bab 70 Akhir Perjuangan Pahit