Kendra dan Lukanya
senyum,
ek! -K
kamarnya, berjalan santai menuju ba
UA NGGAK AKAN TERJADI, ANAK KESAYANGAN K
telinganya mendengar teriakan, benta
aha menutup rapat telinganya berusaha
an
ecahan kaca tidak sama sekali membuatnya turun unt
ugal-ugalan, tanpa sadar satu b
i mendengar tangisan mamanya, hal itu sangat menyesakka
Dari gue kecil sampai gue sebesar ini, mereka b
, dia meremas rambutnya merasa l
e, gue pingin keluarga yang bahagia, gue pingin di sayang sama orang tua gue. Gue p
ereka nggak nemenin gue. Mereka cuma nyuruh gue, belajar dan terus belajar sampai kepala sakit.
ng tua support kasih dukungan buat anaknya bangkit, tapi itu semua nggak berlaku buat orang tua g
ketemu Tuhan!" Kendra mengusap kasar air matanya, dia b
an suara itu berasa dari mamanya
a pergi tak perduli dengan makian, atau
KAMU ITU BELAJAR BUKAN MALAH KELUYURAN NGGAK JELAS KAYAK G
Kendra melajukan motornya dengan ugal-ugalan, dia seolah
rongannya dengan teman-teman. Dia keluar deng
ng juga!" ucap salah s
ya. Setelah melihat waja
ja lewat depan tongkrongan mereka, gue dice
dia mengepalkan tangannya kuat tak ter
Katanya kalau lo kalah, kita semua a
garnya, dia menatap tajam ke a
a berangkat." Kendra mengangguk lantas bang
ya, dia mengusap pipinya yang terasa ke
erbuatan lo semua
t Kendra menatapnya den
ucapnya denga
pa
nang Maudy jadi milik lo, gimana? lo masih suka kan sama
npa gue rusakin motor Devian, gue yakin
n sama dia. Udahlah, Ken ikuti saran gue. Kalau lo Maudy, anggap a
ke
*
t Devian dan teman-temannya yang lai
yang memang pandai dalam urusan mesin tentu saja mera
tempat itu, sebelum anak-ana
natap menantang ke arah
kalah!"
"Gue kalah? nggak ada sejarahnya seorang Devian k
ak belum, Van? modal tameng ketua
nya, dan kalau sampai lo kalah. Bendahara kel
h lo gur potong kecil-kecil buat santapan buaya di marka
ep gue!" kesalnya. Devian terkekeh pelan dia mulai
lahin lo. Dan inget kalau gue menang, Maudy jadi mil
lo selalu kalah dari gue! jadi ja
an baju mini berdiri di tengah-tengah Devian juga
GA
A .
...
aupun Devian sama-sama tak ingin kalah
motor lelaki itu melesat jauh
nya berusaha untuk menyusul Devian, sampai mata
inya rencana Evan berjalan sempurna. Deng
h, bitch!" uc
*
Kendra terasa ngilu karena me
selalu kalah dengan Devian karena
suatu saat gue pasti akan ngalahin lo. M
atap foto gadis cantik yang di
ue akan milikin l
in
e
ah siang tau. Kalau nggak sekarang
pa gadis menyebalkan itu sel
r mandi untuk membersihkan tubuhnya, bah
tem rumah tangga mamanya tadi pagi
seenaknya tanpa perduli dengan K
tu buku di tangannya dia segera menancap gas
Dia mengetuk pintu rumahnya pelan, dia masih punya so
kl
u baya yang masih terlihat sangat ca
iapa ya?" ta
ante?" tanya
ngangguk, mengikuti langkah wani
a, Kendra duduk di ruang tamu. Sedangkan mama Lea di
a tamu itu, akhirnya lelaki yang s
am
kerjain tugas gue." Dengan seenak jida
mau p
bawa sekalian bukunya pulang. Lea nggak mau
t Lea yang berisik, dia hany
" Kendra segera melepasnya dan
awa kecil menanggapinya, dia mengambil bu
ak sma juga bisa ngerja
elajaran anak SMA. Emang lo
" Sekarang ganti Lea yang kesal, dua manusia ini ji
perti anak kecil. "Buruan, gue mau kumpul sama tem
k mau ngerjain tugas, Ken. Biari
i cewek!" Lea mencebikkan bibirnya kesal, mulai
gadis itu mengembang, setelah tug
. Senyumnya terlihat begitu ma
lesai!" ucapn
p apapun membuat Lea kesal, namun gadis itu t
enyum, gak usah senyum. Senyum
u
mukul tubuh Ken dengan bantal sofa
n sih!" k
h dibantu juga!"
ea menggembungk
a l
nggu. Banyak temen-temen Lea yan
n yaudah tinggal jalan. Ribet amat! lo kan
esal Lea lalu beran
jadi cewek!"
engan malas. "Yaudah ayo jal