icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gairah Sahabat Suami

Bab 2 Aku Kesepian

Jumlah Kata:1280    |    Dirilis Pada: 07/04/2024

ri seb

berteriak saat dia turun sambil menenteng dasi. Mas Arya

t tanganku bergerak dengan cepat memakaikan dasi, "Nah, udah oke dan keren, Mas!"

an mendarat di keningku. Seperti biasanya sebelum Mas Arya

kamu lembur lagi?" Aku bertanya dan sud

n bekerja. Aku bertanya karena nanti malam, malam jum'at. Ada hasrat yang ingin aku

r saja. Aku bawa kunci cadangan seperti biasa. Kenapa Nay?" Mas Arya membuka

lebih cepat. Kalau aku bahas sekarang sebelum dia berangkat kerja, yang a

cilku, hanya ingin Mas Ar

ja kamu bisa pulang lebih cepat!" dihatiku padahal sa

ja, selalu memenuhi apa yang aku minta, tapi juga nafkah dan lahi

gga dekat atau jauh. Mereka selalu saja memesan kue untuk acara ulang tahun anak, arisan atau selamatan. Aku menerima semua kar

dari kami, hanya saja memang kami kurang sekali berolahraga ranjang dengan kesibukan Mas Arya

h sumber keharmonisan rumah tangga kami. Saling percaya. Apalagi Mas Arya membatasi jam pertemuanku diluar bersama te

h. Menjadi istri yang selalu menurut apa katanya

rumah, aku rasa jadwal kampus mereka bisa di sesuaikan untuk menemani

nggak suka Dian dan Nada ke rumah, tapi kalau ke rumah pasti saja ada omongan dari mertua yang membuat telinga-ku panas, kepala-ku pus

ayang dan diperhatikan. Aku nggak perlu dikasih hadiah intan berlian, cukup Mas Arya bisa meluangkan waktu

i rumah bu Mina. Nanti juga ada bu Lastri yang bantu aku dirumah kok." Aku mencoba menghilangkan rasa kecewaku dengan menghibur

alam mobil, dia berbalik lagi, "Oya, kalau hari jum'at kamu

ih Mas,

lau kamu bisa bikin kue ulang tahun, trus dia pesan satu untu

dia sendiri yang sudah memutuskan dan pastinya aku nggak mungkin bisa menolaknya. Ingin sekali

, aku pasti dicuekin. Disenggol atau ditawari makan pun pasti nggak jawab. Tidur pun s

gkin request tertentu?" dan pada akhirnya aku mengalah. Mau nggak mau menurut padany

Alamat kantor dan uang transferan kuenya nanti aku transfer ke rekeningmu, ok?" aku hanya mengangguk. Nggak mau membantah.

mati. Trus dia nggak makan, ck, ck, ck, kelakuan anak orang kaya memang beda. Nggak pernah

*

gantar kue tadi siang, pulang ke rumah aku gelagapan dan lemas sendiri. Bahkan d

atu-satunya untuk menghilangkan bayangan tadi sia

n dan suara desahan tadi sia

h tepatnya itu milik sahabat suami kamu sendiri, Nay. Please lupain!" gumamk

gga di kedua gunung kembarku dan aku juga nggak menggunakan kain segitiga. Cairan soda berwar

n tidur bebas. Alasan lainnya karena aku ingin selalu menyambut Mas Arya pulang dengan keadaan seperti

ng pun. Aku hanya tinggal berdua dengan Mas Arya dan jujur kalau m

ng masih jam setengah tujuh malam. Sontak dengan penuh kegembiraan aku

cepat. Aku nggak mau melewatkan kesempatan ini. Aku akan meray

erat. Aku seolah nggak sabar ingin menyalurkan semua gairah-ku malam ini dengan Mas Arya. Pokoknya, aku sudah bertekad nggak akan ngi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Desahan 2 Bab 2 Aku Kesepian 3 Bab 3 Aku Ingin 4 Bab 4 Gairah Nakal5 Bab 5 Sisi Lain6 Bab 6 Murahan 7 Bab 7 Permainan Gila8 Bab 8 Sendiri 9 Bab 9 Pengakuan 10 Bab 10 Aku Datang Bulan11 Bab 11 Tubuhmu Candu 12 Bab 12 Surga Dunia13 Bab 13 Bayi Besar 14 Bab 14 Menjadi Selingkuhan 15 Bab 15 Mama Sri16 Bab 16 Dia Calon Istriku 17 Bab 17 Kepergok Mama 18 Bab 18 Alex Tidak Memaksaku 19 Bab 19 Istri Boneka 20 Bab 20 Kencan Pertama 21 Bab 21 Misi 22 Bab 22 Perang Batin23 Bab 23 Terkutuk 24 Bab 24 Kehangatan Hati 25 Bab 25 Bukan Pertama 26 Bab 26 Kelakuan Buruk27 Bab 27 Model28 Bab 28 Kucing Betina 29 Bab 29 Terkena Jebakan 30 Bab 30 Bersamamu 31 Bab 31 Aldo dan Bondan 32 Bab 32 Aku Lelakimu 33 Bab 33 Biarkan Aku 34 Bab 34 Awal Baru35 Bab 35 Dukungan 36 Bab 36 Jangan Pergi 37 Bab 37 Bini Sahabat 38 Bab 38 Tendangan Maut 39 Bab 39 Aku Bebas40 Bab 40 Malaikat 41 Bab 41 Belahan Jiwaku42 Bab 42 Dia Hamil Anakku 43 Bab 43 Kalah Satu Langkah 44 Bab 44 Janda Hot 45 Bab 45 Istriku Tersayang 46 Bab 46 Tak Bisa Dicegah 47 Bab 47 Main Bersama 48 Bab 48 Bertemu Keluarga 49 Bab 49 Keluarga Bobrok 50 Bab 50 NW51 Bab 51 Aku Juga Hamil 52 Bab 52 Gugurkan Saja 53 Bab 53 Aku Bahagia 54 Bab 54 Boneka Keluarga Wijaya 55 Bab 55 Terselamatkan 56 Bab 56 Obati Lukaku 57 Bab 57 Berhutang Penjelasan 58 Bab 58 Keguguran 59 Bab 59 Aku Nggak Mau Diperiksa 60 Bab 60 Mama Egois 61 Bab 61 Mas Ngambek 62 Bab 62 Saling Percaya 63 Bab 63 Kisah Alex 64 Bab 64 Masa Kelam65 Bab 65 Mode On Cemburu 66 Bab 66 Kejujuran 67 Bab 67 Ini Anakmu 68 Bab 68 Tapi, bukan aku 69 Bab 69 Kabar Buruk 70 Bab 70 Suamiku Hanya Untukku 71 Bab 71 Pinjamkan Istrimu 72 Bab 72 Jangan Alasan 73 Bab 73 Cerewet dan Berisik 74 Bab 74 Mas Arya Berubah 75 Bab 75 Dani Cemburu 76 Bab 76 Yunna77 Bab 77 Kau Mengambil Hatiku 78 Bab 78 Yang Pertama 79 Bab 79 Tak Rela80 Bab 80 Memberikan Keringanan 81 Bab 81 Kepergian Dian82 Bab 82 Tak Ada Rahasia 83 Bab 83 Semua Yang Pertama 84 Bab 84 Ingin Protes 85 Bab 85 Hari Berkabung 86 Bab 86 Kembali Di Bully 87 Bab 87 Bertemu Yunna 88 Bab 88 Nenek Sihir 89 Bab 89 Mencari Keributan 90 Bab 90 Tidurlah Sayang 91 Bab 91 Trik Farah 92 Bab 92 Lahar Meleduk 93 Bab 93 Aku Menyerah 94 Bab 94 Melabeli Yunna 95 Bab 95 Mogok 96 Bab 96 Praktek Biologi 97 Bab 97 Permainan Gila Alex dan Nico 98 Bab 98 Praktek Anatomi 99 Bab 99 Gol Pertama 100 Bab 100 Ambar Menyerah