Gairah Sahabat Suami
n memompanya dengan kasar, tapi entah kenapa
ntuknya. Aku benar-benar merindukan semua ini, perasaan ini sangat berb
bih dalam dan lagi lagi dan lagi aku tidak menolaknya. Aku menikmati se
tadi, "Aku ganti baju dulu Mas," ucapku lirih. Jantungku masih b
ini, setidaknya kau tetap ada disini kami paling lama setengah jam, setelah itu aku izinkan
telah merasakan nikmat oleh burung perkututn
i, karena aku tidak ingin kalau Mas Arya
mendengar suara Mas Arya. Saat a
emburu karena Mas Arya pulang demi sahabatnya yang ulang tahun. Tapi, ya sudahlah toh aku juga ngga
ngka, mungkin nanti malam setelah acara
malam ini," ucapku. Aku berjalan menghampi
eritahu kalau akan ada teman Mas. Dia, Alex Wijaya, teman, sahaba
ku duduk di sofa, ditengah tengah mereka. A
atu botol minuman beralkohol, "Mas nggak
Mas mabuk dan butuh pelampiasan kan su
sa gue harus pake botol itu nyodok di lobang gue. Gue juga butuh penyaluran
kepalaku, menuntut penjelasan dari Mas Arya. M
i-bagi dan salome, tapi bini gueee, ehmm, icip dikit bolehlah." Uc
kesal seenaknya saja Mas Arya menjadikan aku
ku begitu," Tapi, tatapan mereka penuh arti, se
dak ada ulang tahun Alex, aku tidak tahu ada sisi lain dari Mas Arya. Aku
sah saat melihat ada sisi lain dar
meminum minuman beralkohol. Benar-ben
i tadi nungguin Mas,
baju tidur seperti biasanya. Cepat ganti Nay, aku j
as Arya sudah mulai oleng o
nggak usah minum lagi mendingan. Ayo Mas!
iga tahun menikah dan satu tahun kami berpacaran sekalipun Mas Arya nggak p
akannya. Melihat wajahku yang pucat pasi, Alex sudah dapat menebak, a
mpuan boneka yang aku buat. Jadi jangan banyak omong, turuti saja apa katak
atau memang inilah sikap Mas Arya yang ditutupi
cuma ngelarang kamu minum," Aku berteriak ikutan terbawa emos
orong tubuhku, hampir saja aku tersungkur ke
ungguh aku nggak pernah melihat Mas Arya seperti ini. Dan aku
" Masih saja aku mendapatkan kejutan yang tak bisa
emang kalau mabuk dia rese. Kamu nggak ap
ekali saja tadi aku melakukan kesalahan dan khil
arnya saja, tapi aku pun memang rela d
harap Mas Alex mengerti dan aku pun berharap, apapun yang tadi kita lakukan, an
ngkin bisa memaafkan diriku, aku merasa
. Aku dibuat kaget lagi, Alex tiba-tiba dibelakangku tanpa berbicara dan
a tengkurap di ranjang. Lalu d
ar tamunya?" cele
a Mas?" ucapku terbata, mata
anyaannyaku, malah mencari le
gahnya membuka pintu lemari yang dipilihnya. Lalu, tak lama dia memb
yusup dikedua tangan besarnya ya
kamar ini. Kalau Mas Alex memang berencana mengin
ng saja. Aku sange, Nay, bagaimana kalau kita lakukan sekali lagi. Arya sedang tidur pulas, aku jamin dia akan bangun besok siang. Kita bisa me
tidak bisa menahannya. Sentuhan
erani melakukannya di depan suamiku
kamu kangen denganku, kamu bisa mengingatnya terus. Tapi, kalau kamu keberatan, kita bisa melakuka
a dia mengatakan hal itu s
tamparan diwajahnya, tapi Alex menangkap tang
dikamar ini apa di kamar tamu
, Lex!" Aku memegang pintu sebagai p
narik tanganku dan menaruh tubuhku di pu
ku ketagihan menyetubuhimu. Aku ingin melakukannya lagi denganmu. Menurutlah Nay, kita
rungnya, sekarang dia sudah melucuti se
adi bercinta denganmu, Nay,
ganku. Anggap saja aku pemuas segala gairah-mu, Nay. Malam ini sungguh, aku benar-benar tidak keberatan menjadi budak