Suamiku Tak Tahu Aku Banyak Harta
kosong itu, Aina masi harus ngecat ulang dan membe
bantu aku dan maksih bany
ko ini kan kamu sewa di ak
ehh lupa kamu kan eman
esok sepertinya kamu uda
apan, buat toko kamu in
ini ada janji sama mbak Fi
aya dong," tuka
berurusan sama mbak Fika, brarti itu
pergi dulu ya," p
hati
oko Aina, dan lanjut
**
nunggunya?" Tanya
mbak,"
da meeting pen
gaun yang sudah kamu desain. Kata mereka itu sangat bagus dan mewah. Mereka setuju untuk kerja samanya jadi, mbak hubungi kamu tadi pagi. Tapi Nel, yang harus men
an mau merancang?" ujarku santa
selalu saja aku tolak karena alasan Mas D
sedia?" tanya mba
an mbak," j
suami mu?" tany
anti aku cari cara, mba
Ujar mbak F
bercerita mengen
i
pesan dari ap
mengirim pesan adalah Aina. Aina m
as? atau cuma mirip aj
saat melihat isi
dan wanita lagi berme
Dimas mencium k
era ku hapus karena ada mbak Fika disini. Memang aku sudah tahu dia berselingkuh, tapi kali ini rasanya sakit sekali lihatnya. Walau
Na? aku kesana.] ak
nya dia sudah membaca. Aina mengir
dulu ya," Kata
langnya Nel, main dulu la
apan mulai merancang gaun nya?" tany
soalnya besok udah ada jad
mbak, aku pamit dlu." Kata ku berlalu pe
," kata mbak Fika
ecepatan tinggi, ingin rasanya c
**
l Aina ketika aku m
makasih ya mas sayang belanjaannya, aku puas banget' gitu
ukan Nel? mau labrak wanita j a
n Aina. Aku mengambil pons
ttt
ttt
i, Terdengarnya sampai ke temp
," suara m
mana?"
as suara biar A
, kenapa?"
musik nya kayak di c
aku, aku di kan__, sayang telpon dari siapa?"
tut
mematika
ntor padahal jelas- jelas dia ada d
gan ini semua." Kata ku sambil berjala
ai banyak duit, dia gak tahu kalau kamu banyak harta. Gunak
pun
iri kamu. Kita susun rencana balas de
a. Sekalian aku juga mau menenangkan diri dengan cek gedung t
**
aku pada Aina karena d
ndam ke suami D a j a
ran
ik sesuatu
setuju?"
enyum jahat menghiasi wajah
c u r
i seperti itu, coba dulu kamu dengar apa ya
ngizinkan aku menikah dengan Mas Dimas. Tapi, karena cin
u tahu nya mereka miskin, dan kamu selalu dapat hinaan da
emua, seluk bel
ndaku jatuh ke tangan Mas Dimas dan ibu mertuaku. Mungkin
gga tak sadar sudah sore. Akhirnya aku pamit pula
**
M B U N