CANDIKALA
a yang berdiri di depannya. Wanita itu
an sangat rajin. Sayangnya hobinya mengintip dan sok i
ka memanjang dari atas mata sebelah kanan, menyilang hingga ke pipi sebelah kiri. Bekas luka itu membuat mata kanan wanita itu
umah Pak Slamet. Aku lah yang menc
tersenyum dan giginya yang berwarna kekuningan terlihat j
nkah Pak Slamet bisa kaya karena tumbal itu?" tanya Tarci m
tip pada saat ritual makan Pak Slamet. Dan --boom-- tiba-tiba aku punya seorang pembantu!" seru wanita
utunjukkan kenapa kamu di kirim ke sini,"
k seperti dugaan Halimah selama ini. Dikira Halimah tangan Tarci pastilah kasar dan keras, sesuai dengan pen
nya Halimah, setelah me
um. Dia berhe
mana kamu bertanya kamu akan dibawa
nya. Dia nampak kebingunga
elang yang dipakai Pak Slamet dan keluarganya. Aku tidak boleh berhenti sampai orang yang akan mencarikan tumbal bertanya sendiri kemana dia akan diba
lihat matahari terbenam di ufuk barat. Cahayanya keemasan, nampak menarik hati. Dan setelah matahari itu tak terlihat, Halimah bisa meliha
lonjak kaget dan menoleh ke arah Tarci.
i depannya muncul sebuah tanah lapang yang luas dan kemudian muncul anak-anak yang berlarian menuju ke tan
gan yang luas itu. Mereka berseru dan berteriak kegirangan. Halimah ters
h ke arah Tarci dengan agak sebal, Halimah menganggap Tarci menggan
lang padaku!" teriak Tar
ah me
-anak yang bermain-main di lapangan itu semua wujud dan bajunya sama. Mereka semua memakai kaus warna merah dan celana pendek warna hitam. Rambut mereka semua pendek dan mereka tidak ada ya
mengantarkanmu ke tempatmu bekerja," kata Tarci, "kusarankan jangan buka ma
ggam tangannya erat. Halimah langsung memejamkan
kuat, suaranya berdengung tak karuan, keras sekali. Hal
Meninggalkan kesunyian yang malah menyakitkan telinga Halimah yang telah terbiasa d
Kamu boleh membuka m
terkejut oleh cahaya yang begitu menyilaukan.
an ketika Halimah membuka matanya
a-apa?" tanya seseor
uara. Dan tiba-tiba saja terjadi
! Mungkin dia a
, Bu, darah yang kel
kita b
i. Tangannya digoyang dengan keras oleh seseorang. Halimah diam saja k
ba-tiba mencengkeram perut bagian bawahnya. Rasa sakit itu
dulu, Mbak! Janga
n tuju
kita bawa ke rua
ng bersalin? Apa d
*