JERAT PESONA PRIA 21 CM
ta kelelakian mas Evan yang berukuran amat besar itu menerobos
aas, aaah,
sesak saat senjata Mas Evans Yusna Nugraha yang malam ini baru
aku lekat lekat. Sungguh dia adalah lelaki tertampan yang pernah aku kenal selama ini. Hidungn
untung yang berhasil memiliki lelaki
gan hangat dan panjang. Seketika tubuhku merasakan get
bengkok itu menari nari dalam rongga rahimku. Rasa perih dan nyeri yang sejak tadi berdenyut disa
k sanggup lagi untuk tidak mendesah. Gelenya
otot tubuhnya yang indah terpahat, berkilat ditimpa cahaya lampu yang sengaja dibuat temaram dimalam pertama kami. Hal i
jam kami bercinta. Tenagaku sudah hampir habis akibat digempur senjatanya
mas Evan menegang. Dia mempercepat gera
Sesuatu rupanya memancar dari dalam batang senjatanya lalu muncrat
tubuh dan juga sprei putih bertabur kelopak bunga mawar di
a yang bidang sambil terus menat
mengelus rambutku yang
annya. Dia tersenyum memamerkan deretan giginya yang
*
karena dijodohkan. Kami me
ngungkapkan keinginannya kepada Bapak, untuk mempersunting ku,
angsung setuju. Bapak dan pak Mansyur pun mengatur pert
muka, hatiku seketika berdesir indah. Mas Evan yang tampan d
ak Mansyur mengutarakan keingin
engan Nurul. Pekerjaanku sehari hari adalah sebagai tena
honorer, membuatku dikenal oleh banyak orang terutama ibu ibu ya
an 'Bu Nurul' meski usiaku masi
ukota Jakarta setelah lulus kuliah. Umurnya 31 tahun kini, perbedaan usia y
engar, mas Evans sudah hidup mapan bahkan
lalah yang membuatku langsung
rupawan, mapan, perhatian dan juga mampu mem
kan kewajiban Fardu subuh. Namun karena semalam aku dan suamiku sudah menjalankan Sunnah rosul, maka p
damai. Aku sedikit tak tega membangunkannya untuk melaksanakan mandi besar bersamaku. Ah, nanti
ajiban, kulipat mukena diatas sajada
dia kelelahan karena semalam kami semalam suntuk be
ur. Rupanya ibu mertuak
tampak sibuk berkutat didepan kompor. Serta Merta
sana, nak Nurul didalam saja. Pengantin baru jangan dulu bau bawang dan bumbu d
g menyenangkan suami adalah ladang pahala bagi istri," ucapku, yang tanpa dikomando mula
liki suami yang tampan, dan mapan, kedua m
menu sarapan untuk kami sekerluarga. Ada goreng tempe, bala
yang baru duduk di kelas tiga e
u mertuaku. Aku pun mengangguk lalu bergegas menuju kamarku dan mas Evans. Sempat kulihat s
sembari menggoyang bahu kekar suamiku. Dia menggeliat sebent
ak dan ibu sudah menunggu, lho..." Ujarku dengan intonasi
enggak! Ntar juga gua bangun!" Gerutunya sembari menjam
e
. Namun aku masih berpositif thinking dengan kelakuan
ar dari dalam kamar pengantin kami, lalu berg
" Tanya pak Mansyur dengan waja
tuaku tak lagi banyak bertanya. Sementara Tiwi yang sedang asik sarapan hanya tertaw
an kacau dan bertanya tanya dalam hati, apakah ini sifa
samb